Sukses

Tren Boneka Labubu Disebut Sudah Kebablasan Setelah Ditampilkan di Fesival Keagaamaan di Kuil Singapura

Sebagian warganet menganggapnya lucu, sementara yang lain merasa boneka Labubu kurang pantas untuk upacara keagamaan yang sakral.

Liputan6.com, Jakarta - Tren boneka Labubu masih melanda beberapa negara di Asia, termasuk di Singapura. Baru-baru ini, empat boneka Labubu berpakaian seperti pengikut Tao menarik perhatian publik dalam Festival Sembilan Dewa Kaisar (Nine Emperor Gods Festival) di Tampines, Singapura.

Empat boneka Labubu itu terdiri dari satu boneka besar dan tiga boneka kecil. Boneka-boneka ini disambut baik, dan satu di antaranya ikut dalam ritual upacara keagamaan di Pantai Changi. Hal itu diketahui lewat unggahan di akun TikTok @quanzhentaoist yang kemudian dibagikan ulang di akun media sosial lainnya.

Pemilik akun TikTok itu mengungkapkan bahwa pihak kuil mendandani boneka-boneka tersebut untuk berpartisipasi, sementara Anggota Parlemen Tampines, Baey Yam Keng, mendukung tren tersebut dengan membagikan foto bersama dua boneka Labubu.

Dalam unggahan pada 3 Oktober 2024, dari kuil Ling Lian Bao Dian Kew Ong Yah yang menghadiri upacara Dewa Sembilan Kaisar, seorang pengguna TikTok menyoroti partisipasi pengikut muda dalam tradisi Taoisme selama 11 hari.

Namun, penggunaan boneka Labubu dalam acara tersebut memicu reaksi beragam. Melansir Asiaone, Senin, 7 Oktober 2024, sebagian warganet menganggapnya lucu, sementara yang lain merasa boneka tersebut kurang pantas untuk upacara sakral. Mereka menilai tren Labubu dipakai dalam upacara keagamaan sudah kebablasan.

Meskipun beberapa menyukai boneka itu, ada juga yang mengkritiknya sebagai bentuk perilaku tidak hormat dan kurang sesuai dengan konteks religius. Ketua Ling Lian Bao Dian Kew Ong Yah, Chen Jingliang mengatakan kepada 8world News bahwa kuil tersebut sudah lama mempersiapkan empat boneka Labubu untuk ikut serta dalam acara tersebut.

 

2 dari 4 halaman

Labubu untuk Tingkatkan Kunjungan ke Kuil

Kuil Kew Ong Yah di Singapura merancang pakaian khusus untuk boneka Labubu agar menyerupai para pengikut, dengan tujuan menarik minat anak muda, terutama Gen Z, dalam Festival Sembilan Dewa Kaisar. Boneka ini diresmikan pada Selasa, 1 Oktober 2024 dan populer di media sosial, meskipun banyak menuai kritik.

Menurut Pendeta Tao, Li Zhitong, boneka tersebut meningkatkan kunjungan ke kuil, dan akan ikut dalam upacara pada Jumat, 11 Oktober 2024 mendatang. Ketua kuil, Zhuo Hongshan, mengatakan bahwa banyak kuil saat ini mencoba mengikuti tren. Meskipun kita harus menghormati para dewa, banyak hal bergantung pada individu masing-masing.

Boneka Lalubu yang populer setelah jadi gantungan tas Lisa BLACKPINK, memang terkenal akan pengaruh mereknya. Dari mana sebenarnya asal-usul aksesori mahal ini? Melansir Tatler, Jumat, 13 September 2024, karakter peri tersebut diciptakan seniman kelahiran Hong Kong, Kasing Lung. Karakter itu dikenali dari telinganya yang runcing, senyum nakal, dan giginya yang tajam.

3 dari 4 halaman

Labubu Dirilis di Seluruh Asia

"Viralnya boneka Labubu terutama disebabkan unggahan Lisa BLACKPINK, awal tahun ini. Awalnya, boneka ini jadi meme daring, diikuti kegilaan berbelanja di Thailand, di mana banyak selebritas dan KOL lokal (memburu) koleksi kotak misterius (berisi boneka Labubu dalam berbagai visual)," ungkap kepala kemitraan strategis Pop Mart International, Kevin Zhang.

Ia menambahkan, "Koleksi ini meluas ke tokoh-tokoh terkenal lain, seperti anggota keluarga Kerajaan Thailand dan senator. Tren ini kemudian mulai meluas ke wilayah Asia Tenggara dan selanjutnya kembali ke China dan pasar internasional lainnya."

Pada 2015, Lung menciptakan Labubu sebagai bagian dari kelompok makhluk lebih besar yang disebut "The Monsters," yang mencakup karakter lain, seperti Zimomo dan Tycoco. Karakter-karakter ini terinspirasi dongeng Nordik dan pertama kali muncul dalam buku anak-anak.

Tahun 2019, Lung menandatangani perjanjian lisensi eksklusif dengan perusahaan mainan China, Pop Mart, yang dikenal dengan koleksi mainannya yang sering dijual dalam kotak-kotak tertutup. Kemitraan ini mengubah "The Monsters" dari karakter buku cerita jadi koleksi mainan.

Sejak saat itu, Labubu telah dirilis dalam berbagai warna, bentuk, dan ukuran, yang menarik minat penggemar di seluruh Asia. Boneka-boneka ini juga dijual dalam berbagai format, termasuk mainan mewah dan figur vinil.

4 dari 4 halaman

Labubu dan Lisa BLACKPINK

Pada April 2024, Lisa menunggah foto memeluk boneka Labubu dari serial "Fall in Wild" milik The Monsters di unggahan Instagram Story-nya. Selama beberapa bulan berikutnya, ia terlihat menghiasi tas Kaithe Elena dan Birkin miliknya dengan pendant Labubu.

Di sebuah wawancara dengan Tatler Thailand pada Mei 2024, Lung menceritakan bagaimana ia mengirimi Lisa BLACKPINK sebuah Mega Labubu Tec sebagai ucapan terima kasih atas dukungannya. "Saya harap ia menyukainya," katanya. Kampung halaman bintang K-pop itu, Thailand, merupakan negara dengan stok boneka Labubu terbesar di Asia, sehingga barang koleksi ini mudah didapatkan penggemarnya.

Sejauh ini, sudah ada lebih dari 10 koleksi boneka Labubu, dengan salah satu yang paling populer adalah "Labubu – The Monsters Exciting Macarons," menurut The Nation Thailand Set ini hadir dalam tujuh warna populer, seperti Lychee Berry, Green Grape, Soymilk, Sea Salt Coconut, Sesame Bean, Toffee, dan Chestnut Cocoa.

Satu boneka Labubu dari koleksi ini dijual seharga 550 baht (sekitar Rp254 ribu). Sementara itu, satu set berisi enam boneka dapat dijual seharga 3.300 baht (sekitar Rp1,5 juta).

Â