Liputan6.com, Jakarta - Sekali lagi Korea Selatan menghadapi situasi sulit. Kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu pagi, 29 Desember 2024, yang menewaskan 179 dari 181 orang yang terdaftar di manifes memaksa pemerintah mengumumkan masa berkabung nasional. Periodenya berlaku hingga Sabtu, 4 Desember 2024, pukul 24.00, waktu setempat.
Dengan begitu, perayaan hitung mundur Tahun Baru 2025 nan meriah yang semestinya dimulai dari malam ini, Selasa (31/12/2024), tidak lagi relevan. Sejumlah daerah populer di Seoul telah membatalkan rencana awal tersebut.
Baca Juga
Mengutip Korea Times, Kantor Distrik Jung di Seoul berencana mengadakan acara hitung mundur di lapangan umum di depan cabang utama Shinsegae Department Store di Myeong-dong. Fasad media raksasa yang menutupi bagian luar department store akan menjadi pusat perhatian untuk '2025 Countdown Show Light Now' yang dimulai mulai pukul 11 ​​​​malam.
Advertisement
Stasiun penyiaran publik KBS juga akan menayangkan acara tersebut secara langsung. Namun, kantor distrik mengonfirmasi pada Senin, 30 Desember 2024, bahwa mereka telah memutuskan untuk membatalkan pertunjukan menyambut malam Tahun Baru 2025 itu.
Lotte World Tower, gedung pencakar langit tertinggi di Korea Selatan juga berencana mengadakan acara hitung mundur bersama dengan acara musik TV K-pop 'Wannabe' di MBC. Namun, pihak penyiar telah membatalkannya kemarin.
Keputusan MBC diambil setelah mereka memulai pra-rekaman penampilan band-band tersebut awal bulan ini. Para artis K-pop yang sempat mengikuti pra-rekaman yang berlanjut hingga Senin pagi antara lain NewJeans, Aespa, dan Ateez.
Â
Acara Pengganti di Malam Tahun Baru 2025
Seorang pejabat Lotte World Tower mengatakan bahwa alih-alih menampilkan hitungan mundur, kantor simbolis Lotte Group akan mulai menerangi bagian atas bangunan setinggi 555 meter dengan cahaya putih sebagai ungkapan belasungkawa kepada para korban kecelakaan. Cahaya putih itu menyala mulai Senin, 30 Desember 2024, pukul 17.30, waktu setempat, dan berlanjut hingga pukul 10 malam setiap hari selama masa berkabung nasional.
Lotte Group juga telah membatalkan 'Pesta Listrik Selamat Tahun Baru' di taman hiburannya, Lotte World Adventure, di Seoul. Pihak taman hiburan menawarkan pengembalian uang kepada mereka yang telah membeli tiket untuk acara tersebut. Lotte World Adventure Busan juga mengonfirmasi pada Senin bahwa mereka tidak akan mengadakan parade dan pertunjukan lainnya selama masa berkabung.
MBC membatalkan penayangan MBC Entertainment Awards. Stasiun televisi itu juga memutuskan untuk menayangkan versi rekaman MBC Drama Awards, yang awalnya akan disiarkan langsung pada Senin malam.
Advertisement
Hyundai Dikritik karena Gelar Pelayaran Kapal Pesiar
Namun, sikap berbeda ditunjukkan Hyundai Cruise lantaran tidak membatalkan program pelayaran di Sungai Han di Seoul pada malam kecelakaan itu. Perusahaan memulai pelayaran yang telah dipesan sebelumnya dengan menampilkan kembang api pada pukul 18.30, meskipun telah menerima permintaan dari Pemerintah Metropolitan Seoul untuk membatalkannya beberapa jam sebelumnya.
Pemerintah kota mengatakan akan mengajukan denda terhadap perusahaan tersebut. CEO perusahaan, Kim Jin-man, pada Senin, 30 Desember 2024, mengunggah sebuah pernyataan meminta maaf karena tidak membatalkan acara pada Minggu malam, pekan lalu.
"Kami menerima telepon dari pemerintah kota tetapi kami menolaknya. Itu terjadi sebelum pemerintah pusat mengumumkan masa belasungkawa," kata Kim. "Tidak mungkin kami membatalkan acara hari itu. Sekitar 200 penumpang, termasuk anak-anak dari keluarga multikultural dan anggota kelompok relawan sosial, diundang untuk menaiki kapal pesiar tersebut."
Sebelumnya, pejabat presiden Korea Selatan Choi Sang-mok mengumumkan masa berkabung nasional hingga 4 Januari 2025 atas kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan yang menewaskan 177 orang.
"Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang mendalam kepada keluarga yang berduka atas mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedy tak terduga ini," ujar Choi, dilansir Guardian.
Kondisi Terkini 2 Korban Selamat Pesawat Jeju Air
Seorang awak kabin berusia 33 tahun yang menadi salah satu dari dua korban selamat kecelakaan pesawat Jeju Air di Korea Selatan dilaporkan sudah sadar dan berbicara dengan staf medis, menurut seorang pejabat rumah sakit. Korban selamat, yang hanya diidentifikasi dengan nama belakang Lee, mengatakan pada dokter bahwa ia "sudah diselamatkan" ketika sadar dari kecelakaan nahas itu, kata Direktur Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha Seoul, Ju Woong, seperti dikutip dari ABC News, Selasa (31/12/2024).
Ju menyebut, Lee dirawat di unit perawatan intensif karena mengalami beberapa patah tulang, namun dia "sepenuhnya mampu berkomunikasi." "Belum ada indikasi kehilangan ingatan atau semacamnya," kata Ju.
Direktur rumah sakit itu mengatakan bahwa Lee sedang dalam perawatan khusus karena kemungkinan mengalami kelumpuhan total. Ju mengaku tidak menanyai Lee tentang detail kecelakaan pesawat Jeju Air itu, karena dia tidak yakin hal itu akan membantu pemulihan pasien.
Sementara, pramugari lain di penerbangan Jeju Air 7C2216 yang diidentifikasi dengan nama belakang Koo, dilaporkan dalam kondisi stabil di rumah sakit yang berbeda dari rumah sakit tempat Lee dirawat. Koo menderita cedera pada pergelangan kaki dan kepalanya, kata staf medis di rumah sakit tersebut pada Yonhap. Staf medis yang merawatnya menolak menjawab pertanyaan lebih lanjut tentang kondisinya.
Â
Advertisement