Sukses

P Diddy Ajukan Banding, Minta Dibebaskan dari Penjara Sebelum Sidang Perdana Kasus Perdagangan Seks

Pengacara Sean Combs alias P Diddy mengklaim kliennya datang ke New York untuk menyerahkan diri dalam berbagai kasus dugaan pemerasan, perdagangan seks, dan prostitusi, bukan ditangkap seperti yang dilaporkan selama ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pengacara Sean Combs alias P Diddy telah mengajukan banding agar kliennya dibebaskan dari penjara sebelum sidang perdana kasus hukum yang membelitnya. Gugatan prapengadilan itu diajukan Alexander A.E. Shapiro, pengacara P Diddy, ke Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit Kedua pada Selasa, 8 Oktober 2024, berdasarkan dokumen yang diperoleh People.

Dikutip Rabu (9/10/2024), P Diddy sampai saat ini masih ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan Brooklyn sembari menunggu persidangan. Ia sebelumnya telah mengajukan penangguhan penahanan dengan membayar jaminan tetapi ditolak Pengadilan Distrik Selatan New York karena dianggap akan mengganggu saksi dan menghalangi keadilan.

Shapiro bersikukuh kliennya tidak bersalah. Menurut isi dokumen tersebut, Combs pergi ke New York untuk menyerahkan diri karena dia tahu akan didakwa sehingga penolakan pengadilan untuk membebaskan P Diddy dengan jaminan tertentu telah melanggar Undang-Undang Reformasi Jaminan.

"Dia mengambil langkah luar biasa untuk menunjukkan bahwa dia bermaksud menghadapi dan menguji dakwaan, bukan melarikan diri. Dia memberikan paket jaminan yang jelas-jelas akan menghentikannya untuk membahayakan siapa pun atau menghubungi saksi mana pun. Berdasarkan Undang-Undang Reformasi Jaminan, 'kebebasan adalah merupakan norma yang berlaku, dan penahanan sebelum diadili atau tanpa diadili merupakan pengecualian yang sangat terbatas'," demikian bunyi penggalan dokumen.

Klaim itu berbeda dari laporan yang menyatakan bahwa P Diddy ditangkap di sebuah hotel di Manhattan pada Minggu, 16 September 2024, pukul 20.25, waktu setempat. Dia didakwa melakukan pemerasan, perdagangan seks, dan transportasi yang terlibat dalam prostitusi.

 

2 dari 4 halaman

Minta Penangguhan Penahanan Berkali-kali

Combs pertama kali ditolak jaminannya oleh hakim federal pada 17 September 2024. Tim hukumnya segera mengajukan banding dan kembali ke pengadilan keesokan harinya, 18 September 2024. Jaminannya ditolak untuk kedua kalinya oleh Hakim SDNY L. Carter, yang berkata, "Tidak ada syarat atau kombinasi syarat yang menjamin dia tidak akan menghalangi keadilan atau mengutak-atik saksi."

Banding Shapiro dilakukan seminggu setelah dia mengajukan pemberitahuan niat untuk mengajukan banding pada 30 September 2024, dua minggu setelah penangkapan kliennya. Sidang praperadilan berikutnya akan digelar pada Kamis, 10 Oktober 2024.

P Diddy yang terus mengaku tidak bersalah, dituduh memaksa perempuan untuk melakukan pertunjukan seksual rumit yang di pesta 'freak off'.  Dia diduga menggunakan ketenaran, pengaruh, dan obat-obatan terlarang, seperti kokain, oksikodon, dan ketamin, untuk mengintimidasi perempuan agar berpartisipasi dalam aksi dengan pekerja seks laki-laki, dan kemudian memberi mereka perawatan IV untuk pulih. Combs, yang juga dituduh melakukan kekerasan fisik, diduga merekam 'adegan' tersebut tanpa sepengetahuan korban.

3 dari 4 halaman

Temuan Saat Penggerebekan

Ketika pihak berwenang menggerebek rumahnya di Los Angeles dan Miami pada Maret 2024, mereka menyita persediaan yang sangat banyak, mulai dari obat-obatan hingga lebih dari 1.000 botol pelumas dan minyak bayi. Pada 17 September 2024, pengacara Combs, Marc Agnifilo, mengatakan dia akan berjuang sekuat tenaga untuk membebaskan Combs dari penjara sebelum persidangannya.

Penggerebekan dilakukan oleh Homeland Security Investigations (HSI) New York dibantu HSI Los Angeles, HSI Miami, dan mitra penegakan hukum lokal, dilansir dari People, Selasa 26 Maret 2024. Langkah ini diduga keras berkaitan dengan tuduhan perdagangan seks dalam dua gugatan yang tengah dihadapi pria yang dulu menggunakan nama P Diddy tersebut.

Dalam video yang disiarkan FOX11, dua putra Diddy, yakni Justin Combs (30) dan Christian ‘King’ Combs (25), diborgol di luar rumahnya. Sementara, sosok rapper bermasalah itu tidak terlihat batang hidungnya saat rumahnya digeledah. People mewartakan bahwa pesawat pribadi sang rapper sedang dalam perjalanan dari California ke Antigua saat penggeledahan dilakukan. Namun, tak diketahui apakah pria 54 tahun ini berada di dalamnya.

4 dari 4 halaman

Kemungkinan P Diddy Lolos Jeratan Hukum

Meski sudah dipenjara, seorang sumber di industri musik menyatakan pengaruh P Diddy masih sangat kuat. "(Diddy) sangat kuat. Semua orang takut melawannya," kata sang sumber anonim. Ia menambahkan, "Meskipun dia kini berada di balik jeruji besi, dia masih sangat kuat. Kita semua tahu itu."

Sumber itu menyebut selama ini banyak orang yang merasa Diddy alias P Diddy alias Sean Combs adalah sosok jenius yang terobsesi untuk mengontrol karyanya secara kreatif. Namun menurutnya, pria 54 tahun tersebut lebih dari itu. "Dia luar biasa cerdas," kata sumber People ini.

Tak hanya itu, ia memiliki koneksi yang luas dan bisa memanfaatkan jejaringnya tersebut. "Dia kenal banyak orang, dan dia telah membantu banyak orang — jadi banyak orang berutang budi padanya. Dia tahu itu," tutur sumber anonim ini.

Sang sumber bahkan meyakini bahwa fisiknya ada di tahanan, Diddy masih mampu berbuat banyak hal. "(Ia) mampu melakukan banyak hal--lebih dari yang orang pikirkan--bahkan sampai sekarang," kata sang sumber. 

Sebelumnya, seorang pengacara terkemuka di Texas, AS, Tony Buzbee mengatakan bahwa dia kini menangani 120 orang dengan berbagai tuntutan pelecehan seksual terhadap P Diddy. Menurut Buzbee, sekitar 25 kliennya masih di bawah umur saat mereka dilecehkan.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini