Liputan6.com, Jakarta - Markette membuka cabang keduanya di Mal Grand Indonesia setelah sukses di Kota Kasablanka. Fokus utama restoran menekankan pentingnya sandwich dengan menjadikan Birria Sandwich sebagai menu andalannya.
Saat mencicipi Birria Sandwich, rasanya sangat menyatu dengan lidah. Roti yang digunakan dalam menu itu adalah sourdough, memberikan tekstur lembut di dalam dan renyah di luar. Ketebalan roti yang ideal membuat sandwich mudah dinikmati tanpa khawatir akan sobek, sehingga setiap gigitan terasa stabil.
Isian Birria Sandwich sangat menggoda, dengan daging sapi yang diiris tipis dan dimasak menggunakan bumbu khas Meksiko. Hidangan dilengkapi dengan keju leleh, setiap suapannya semakin nikmat.
Advertisement
Menyesuaikan dengan cita rasa orang Indonesia yang kebanyakan penyuka pedas, sandwich itu disajikan dengan saus pedas ninja yang terbuat dari cabai dan rempah. Sensasi pedasnya kuat sekaligus menghangatkan tubuh.
Ada dua cara yang direkomendasikan untuk menikmati birria sandwich, yakni memakannya secara utuh atau memotongnya lalu mencelupkan ke dalam kuah birria yang disajikan terpisah. Teknik ini menambah dimensi rasa, menggabungkan roti renyah, daging lembut, dan juga saus pedas. Sebagai pelengkap, terdapat kentang goreng renyah yang menambah tingkat kekenyangan.
Wajar jika menu diincar banyak orang. Nicodemus Deissen, Marketing Manager Markette, menyatakan minat pelanggan terhadap menu itu meningkat setiap hari.
"Sejak kami buka di bulan April hingga sekarang, Birria Sandwich selalu masuk dalam 10 menu yang paling sering dipesan. Setiap hari tidak mungkin tidak ada, Birria Sandwich selalu dipilih dan terus menjadi andalan di setiap pesanan," ujar Deissen kepada tim Lifestyle Liputan6.com dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024.
Birria Sandwich Menjadi Menu untuk Pecinta Pedas
Menurut Deissen, setiap hari sekitar 20 hingga 50 porsi birria sandwich terjual. Pembelinya rata-rata adalah karyawan yang kuat menahan pedas. Untuk anak-anak, biasanya mereka akan memilih menu yang lain, seperti Triple Macaroni Sandwich atau Chicken Sandwich karena mereka suka keju.
"Orang dewasa di Indonesia kebanyakan suka rasa pedas, jadi ini menjadi favorit. Namun, ada juga beberapa yang merasa sausnya terlalu pedas," kata Deissen.
Deissen juga menyampaikan bahwa level kepedasan sudah diatur demikian dan tidak bisa dipersonalisasi karena sudah satu paket. Untuk itu, ia menyarankan konsumen memilih menu lain bila tidak kuat dengan rasa pedas.
"Kami punya pilihan lain untuk orang yang lebih suka pedas atau tidak terlalu pedas. Misalnya, kalau suka pedas, mereka bisa pilih Market Sandwich yang memiliki rasa lebih berani. Kalau suka yang lebih creamy atau ringan, ada Ripple Mushroom Cheese Sandwich. Jika ingin yang kaya rasa seperti Beef Stew, bisa pilih sandwich lebih flavorful sesuai selera," katanya.
Advertisement
Awal Pembukaan Markette, Birria Sandwich Jadi Strategi Menarik Pelanggan
Deissen menyampaikan bahwa Birria Sandwich telah disajikan sejak Markette dibuka pada April 2024 di Kota Kasablanka. Baginya, menciptakan makanan yang unik seperti Birria dapat menjadi strategi untuk menarik pelanggan agar lebih banyak.
"Birria Sandwich merupakan menu andalan yang dikenalkan sejak awal pembukaan di Kota Kasablanka. Di antara menu lain, menu ini banyak dibeli. Untuk pelayanannya pun kami usahakan cepat; proses pembuatannya bisa kurang lebih sekitar 10 menit dari proses masuk order," kata Deissen.
Untuk menjaga kepuasan pelanggan, pihaknya berusaha menjaga kualitas mulai dari memilih bahan baku. Kebersihan juga menjadi kunci utama, selain rutin melatih pada juru masak.
"Kami selalu memastikan kebersihan dan rasa tetap terjaga. Jika salah satu aspek tidak memuaskan, pelanggan mungkin tidak akan kembali. Jadi, kami selalu menekankan bahwa makanan adalah prioritas nomor satu, dan pelayanan juga penting," tambahnya.
Â
Bakal Buka Cabang Ketiga
Â
Deissen menyampaikan bahwa pelatihan rutin dilakukan untuk staf di toko, karena mereka yang berinteraksi langsung dengan pelanggan. Pihaknya mengedepankan penciptaan ekosistem yang lebih personal sehingga pengalaman kuliner mereka menjadi lebih baik.
"Operasional kami juga dirancang untuk memastikan interaksi lebih dekat dengan pelanggan, sehingga mereka merasa diperhatikan. Setiap staf kami dilatih untuk bersikap baik kepada pelanggan. Oleh karena itu, pelayanan menjadi hal yang sangat kami perhatikan, selain kualitas makanan," kata Deissen.
Setelah membuka cabang di Grand Indonesia, pihaknya berencana membuka cabang ketiga di Mal Central Park. Lokasi itu dipilih setelah mempertimbangkan target pasar yang disasar.Â
"Kami memperhatikan beberapa komunitas perkantoran yang ada di sekitar sini. Misalnya, Grand Indonesia (GI) adalah bagian tempat terkenal. Intinya kami selalu melihat beberapa perusahaan yang tergabung sebagai komunitas besar. Selain itu, kami berinvestasi dalam beberapa komunitas, khususnya yang mengikuti acara Car Free Day (CFD)," lanjutnya.
Advertisement