Liputan6.com, Jakarta - Jaringan Tugu Hotels & Restaurants baru saja meraih penghargaan untuk tiga hotel mereka, yaitu Hotel Tugu Lombok, Hotel Tugu Malang, dan Hotel Tugu Bali. Ketiganya berhasil meraih peringkat ke-7, 8, dan 9 dalam Condé Nast Traveler Readers’ Choice Awards 2024 untuk kategori 10 Hotel Terbaik di Asia Tenggara.
Penghargaan hotel terbaik ini menunjukkan komitmen Tugu dalam menghadirkan pengalaman yang bukan sekadar mewah, tetapi juga memperkenalkan unsur warisan budaya Indonesia yang kaya. Setiap properti Tugu menawarkan perjalanan yang membawa tamu menyelami sejarah, seni, dan tradisi Indonesia yang berkesan.
Ini adalah tahun keempat berturut-turut Hotel Tugu mendapatkan penghargaan dari pembaca Condé Nast (CN) Traveler, yang membuktikan jika daya tarik Tugu adalah konsep hospitality mewah yang berbeda dengan mengemas sejarah dan budaya Indonesia secara hidup.
Advertisement
"Kami sangat bersyukur dan senang atas penhargaan ini. Diakui oleh pembaca Condé Nast Traveler dari seluruh dunia jadi bukti kuat akan passion kami dalam memperkenalkan esensi Indonesia. Hotel Tugu bukan sekadar tempat menginap; tapi juga cerita yang hidup, di mana sejarah, seni, dan jiwa Indonesia benar-benar terasa," terang Lucienne Anhar, Managing Director Tugu Hotels & Restaurants dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (22/10/2024).
Dalam pencapaian lainnya yang tak kalah gemilang, Hotel Tugu Lombok juga berhasil masuk dalam Condé Nast Traveller (UK) Readers’ Choice Awards 2024, menduduki posisi kedua untuk 10 Hotel Terbaik di Asia Tenggara. Hotel Tugu Lombok yang berlokasi di tepi Pantai Sire yang menawan menghadirkan sebuah sanctuary budaya yang unik. Hotel ini menggabungkan kekayaan warisan Indonesia dengan suasana mewah.
Layanan Transfer Helikopter dari Bali
Di Hotel Tugu Lombk, para tamu bisa ikut memancing bersama nelayan lokal dengan cara tradisional, atau menjelajahi sejarah kerajaan Bali di pulau ini melalui Old City Tour setengah hari. Ada pula berbagai candi kuno dan artefak sejarah berpadu dengan keindahan alam pulau Lombok.
Ikon Bale Kokok Pletok dengan patung kepala dewa ayam jago menceritakan legenda Majapahit tentang Dewi Sri dan saudaranya, mengajak tamu merasakan keajaiban dari cerita rakyat kuno Indonesia. Untuk pengalaman yang lebih istimewa, tersedia juga layanan transfer helikopter dari Bali, yang memungkinkan tamu menikmati pemandangan indah dari atas.
Terletak di pusat kota Malang, Jawa Timur, Hotel Tugu Malang bisa dikatakan menjadi museum hidup masa kolonial Indonesia. Bertempat di sebuah bangunan yang terinspirasi dari rumah mewah abad ke19, hotel ini dipenuhi dengan barang-barang antik berharga dan kisah-kisah bersejarah. Setiap sudut Hotel Tugu Malang membawa tamu kembali ke era kejayaan masa lalu, sambil tetap mempertahankan kemewahan dan kenyamanan saat berlibur.
Advertisement
Suasana bak Kerajaan Jawa
Hotel ini juga menawarkan pengalaman bersantap khas Jawa yang istimewa, di mana tamu bisa menikmati hidangan tradisional terbaik dengan suasana bak kerajaan Jawa. Sebagai hotel terbaik ke-8 di Asia Tenggara, Hotel Tugu Malang tetap menjadi destinasi favorit bagi yang ingin merasakan keaslian Sejarah Indonesia. Tamu juga bisa mengunjungi Kawisari Coffee Plantation, di mana kopi berkualitas telah diproduksi dan dipanen sejak masa kolonial Belanda.
Hotel Tugu berdiri sebagai ikon budaya dalam dunia perhotelan. Lebih dari sekadar penghargaan, Tugu Hotel menjadi gerbang bagi para tamu untuk memahami kekayaan budaya Indonesia yang beragam. Mulai dari arsitektur yang terinspirasi Mahabharata di Tugu Lombok, pesona kolonial di Tugu Malang, hingga keajaiban seni di Tugu Bali, setiap properti menawarkan koneksi yang mendalam dengan jiwa Indonesia.
Sebagai salah satu dari sedikit jaringan hotel Indonesia yang konsisten diakui di panggung internasional, Tugu Hotels terus merayakan akar budayanya, mengundang wisatawan dari seluruh dunia untuk merasakan pengalaman yang melebihi kemewahan biasa. Setiap destinasi Tugu adalah monumen hidup yang memperlihatkan keindahan, sejarah, dan kehangatan Indonesia.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence