Sukses

Toko Roti di Singapura Jual Kue Labubu Seharga Rp4,5 Juta dengan Kotak Kejutan di dalamnya

Dengan harga 388,9 dolar Singapura atau setara Rp4,5 juta, kue Labubu The Monsters Surprise Blind Box dilengkapi dengan boneka Labubu acak dari seri Lazy Yoga.

Liputan6.com, Jakarta - Dari selebritas seperti Lisa Blackpink hingga orang-orang biasa di sekitar kita, semua orang tampaknya tergila-gila dengan boneka Labubu. Monster kecil unik ini ada di mana-mana, dalam bentuk gantungan kunci, mainan mewah, patung-patung koleksi.

Mengutip dari laman Asia One, Rabu (23/10/2024), bahkan baru-baru ini banyak pemilik bisnis makanan berlomba-lomba membuat bentuk boneka Labubu untuk makanan, seperti mangkuk yoghurt dan kue bulan. Namun, Bob the Baker Boy, sebuah toko roti di Singapura telah membawa kegilaan ini ke tingkat baru dengan kue Labubu yang dapat disesuaikan.

Dengan harga 388,9 dolar Singapura atau setara Rp4,5 juta, kue Labubu The Monsters Surprise Blind Box dilengkapi dengan patung Labubu acak dari seri Lazy Yoga. Di dalam kue tersebut terdapat kotak Labubu acak yang belum dibuka dari seri Have a Seat — yang berarti Anda akan mendapatkan dua Labubu dengan satu kue.

Dengan enam lapisan, kue ini dapat disajikan untuk 25 hingga 30 orang dan hadir dengan rasa khas Belgian Chocolate 55 persen dari toko roti ini. Kue ini bisa disesuaikan dengan keinginan, tetapi hiasan Labubu dan kotak-kotak rahasianya benar-benar acak karena ini menjadi inti dari kotak-kotak surprise.

Jika Anda mencari sesuatu yang lebih kecil dan lebih sederhana, toko roti ini menyediakan berbagai kue lain yang terinspirasi dari Labubu. Beberapa di antaranya seperti kue mini berbentuk kepala monster berbulu seharga 98,80 dolar Singapura atau setara Rp1,2 juta, kue bento seharga 39,9 dolar Singapura atau setara Rp480 ribu, dan set cupcake yang harganya mulai dari 88,9 dolar Singapura atau Rp1 juta. 

2 dari 4 halaman

Tren Masih Melanda Asia

Berdasarkan komentar di media sosial mereka, toko roti ini juga tampaknya terbuka terhadap ide untuk memasukkan kotak-kotak rahasia lainnya ke dalam kue-kue mereka di masa mendatang atau untuk penyesuaian. Banyak warganet tertarik dengan konsep tersebut hingga menanyakan harganya.

"Wow lucu banget," tulis seorang warganet. "Halo, bisakah aku tahu berapa harganya?" sambung yang lain. 

Tren boneka Labubu masih melanda beberapa negara di Asia, termasuk di Singapura. Baru-baru ini, empat boneka Labubu berpakaian seperti pengikut Tao menarik perhatian publik dalam Festival Sembilan Dewa Kaisar (Nine Emperor Gods Festival) di Tampines, Singapura.

Empat boneka Labubu itu terdiri dari satu boneka besar dan tiga boneka kecil. Boneka-boneka ini disambut baik, dan satu di antaranya ikut dalam ritual upacara keagamaan di Pantai Changi. Hal itu diketahui lewat unggahan di akun TikTok @quanzhentaoist yang kemudian dibagikan ulang di akun media sosial lainnya.

Pemilik akun TikTok itu mengatakan bahwa pihak kuil mendandani boneka-boneka tersebut untuk berpartisipasi, sementara Anggota Parlemen Tampines, Baey Yam Keng, mendukung tren tersebut dengan membagikan foto bersama dua boneka Labubu.

 

3 dari 4 halaman

Dianggap Lucu

Pada  unggahan pada 3 Oktober 2024, dari kuil Ling Lian Bao Dian Kew Ong Yah yang menghadiri upacara Dewa Sembilan Kaisar, seorang pengguna TikTok menyoroti partisipasi pengikut muda dalam tradisi Taoisme selama 11 hari.

Namun, penggunaan boneka Labubu dalam acara tersebut memicu reaksi beragam. Melansir Asiaone, Senin, 7 Oktober 2024, sebagian warganet menganggapnya lucu, sementara yang lain merasa boneka tersebut kurang pantas untuk upacara sakral. Mereka menilai tren Labubu dipakai dalam upacara keagamaan sudah kebablasan.

Meskipun beberapa menyukai boneka itu, ada juga yang mengkritiknya sebagai bentuk perilaku tidak hormat dan kurang sesuai dengan konteks religius. Ketua Ling Lian Bao Dian Kew Ong Yah, Chen Jingliang mengatakan kepada 8world News bahwa kuil tersebut sudah lama mempersiapkan empat boneka Labubu untuk ikut serta dalam acara tersebut.

Kuil Kew Ong Yah di Singapura merancang pakaian khusus untuk boneka Labubu supaya menyerupai para pengikut, dengan tujuan menarik minat anak muda, terutama Gen Z, dalam Festival Sembilan Dewa Kaisar. Boneka ini diresmikan pada Selasa, 1 Oktober 2024 dan populer di media sosial, meskipun banyak menuai kritik.

4 dari 4 halaman

Gara-gara Lisa BLACKPINK

Menurut Pendeta Tao, Li Zhitong, boneka tersebut meningkatkan kunjungan ke kuil, dan akan ikut dalam upacara pada Jumat, 11 Oktober 2024 mendatang. Ketua kuil, Zhuo Hongshan, mengatakan bahwa banyak kuil saat ini mencoba mengikuti tren. Meskipun kita harus menghormati para dewa, banyak hal bergantung pada individu masing-masing.

Boneka Lalubu yang populer usai jadi gantungan tas Lisa BLACKPINK, memang terkenal akan pengaruh mereknya. Dari mana sebenarnya asal-usul aksesori mahal ini? Melansir Tatler, Jumat, 13 September 2024, karakter peri tersebut diciptakan seniman kelahiran Hong Kong, Kasing Lung. Karakter itu dikenali dari telinganya yang runcing, senyum nakal, dan giginya yang tajam.

"Viralnya boneka Labubu terutama karena unggahan Lisa BLACKPINK, awal tahun ini. Awalnya, boneka ini jadi meme daring, diikuti kegilaan berbelanja di Thailand, di mana banyak selebritas dan KOL lokal (memburu) koleksi kotak misterius (berisi boneka Labubu dalam berbagai visual)," kata kepala kemitraan strategis Pop Mart International, Kevin Zhang.

Ia menyambung, "Koleksi ini meluas ke tokoh-tokoh terkenal lain, seperti anggota keluarga Kerajaan Thailand dan senator. Tren ini kemudian mulai meluas ke wilayah Asia Tenggara dan selanjutnya kembali ke China dan pasar internasional lainnya." 

Video Terkini