Sukses

Aplikasi e-Porter Kini Bisa Diakses di 14 Stasiun Kereta, Porter dan Penumpang Bisa Sama-sama Untung

KAI Wisata hadirkan solusi praktis bagi penumpang kereta api dengan meluncurkan aplikasi e-Porter di 14 stasiun. Layanan ini memudahkan pelanggan dalam mengangkut barang, tanpa repot dan biaya tambahan.

 

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) kembali meluncurkan layanan terbaru untuk memudahkan penumpang kereta api dalam mengangkut barang. Layanan digital bernama e-Porter itu kini tersedia di 14 stasiun di Indonesia.

"Aplikasi e-Porter hadir untuk penumpang kereta api untuk memudahkan dan bikin enteng tanpa repot membawa barang dari dan menuju kereta," ujar Hendy Helmi, Direktur Utama KAI Wisata, dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 23 Oktober 2024.

Sebanyak 1.376 porter saat ini bergabung dalam layanan tersebut. Daftar stasiun yang terlayani meliputi Stasiun Gambir, Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Purwokerto, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Yogyakarta Tugu, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Madiun, Stasiun Malang, Stasiun Surabaya Pasar Turi, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Jatinegara dan Stasiun Bekasi.

Pelanggan yang memakai aplikasi e-Porter hanya membayar sebesar Rp38 ribu setiap kali pemakaian porter, naik dari masa uji coba, yakni Rp35 ribu. Harga ini sudah flat untuk penggunaan aplikasi di 14 stasiun kereta. 

Saat ini, pihaknya sedang mengupayakan untuk mengintegrasikan pemesanan porter melalui Access by KAI yang berkolaborasi dengan perusahaan induknya, PT KAI (persero). Tujuannya agar penumpang kereta api dapat mengakses berbagai layanan, termasuk memesan jasa porter, hanya melalui satu aplikasi saja.

"Kolaborasi ini ditargetkan akhir tahun 2024 sudah berjalan dengan baik sesuai harapan pelanggan. Para penumpang kereta api diharapkan ke depannya sudah mulai membiasakan pemesanan porter melalui aplikasi e-Porter atau Access by KAI agar semakin mudah memesan porter cukup dalam satu genggaman tangan," ucap Hendy.

2 dari 4 halaman

Dipicu Rendahnya Penggunaan Jasa Porter di Stasiun Kereta

Sebelumnya, Hendy mengakui bahwa layanan porter di banyak stasiun kereta belum dimanfaatkan secara optimal. Berbagai faktor menjadi penyebab, terutama soal keamanan dan keraguan atas biaya yang harus dibayarkan untuk jasa mereka. Untuk itu, mereka mengeluarkan layanan pemesanan jasa porter secara digital melalui aplikasi bernama e-porter.

"Dengan sistem ini, harganya lebih standar. Dengan adanya e-porter, penumpang bisa menilai worth it nggak barang segitu bayar segitu. Buat di sisi kita, bisa menjaga kenyamanan penumpang karena petugas porter tidak akan berebutan mencari pelanggan," ujarnya ditemui di sela The Extended Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 1 April 2024.

Ia menjelaskan uji coba aplikasi itu sudah dimulai sejak sebulan terakhir. Ada 15 stasiun kereta yang jadi lokasi uji coba, yakni Stasiun Gambir, Stasiun Senen, Stasiun Jatinegara, Stasiun Bandung, Stasiun Bekasi, Stasiun Cirebon Prujakan, Cirebon Kejaksan, Semarang Tawang, Purwokerto, Jogja Tugu, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, dan Malang.

"Biayanya Rp15 ribu. Dihitung per barang. Kereta api punya batas berat barang maksimal yang bisa diangkut ke dalam kereta, yaitu 20 kilogram," kata Hendy. Biaya itu berlaku satu harga untuk semua stasiun.

3 dari 4 halaman

Cara Pemesanan Porter Digital

Saat itu, ia mengaku respons penumpang cukup baik. "Nanti, petugas porter akan langsung tahu nomor tempat duduk penumpang dan namanya. Jadi, dia bisa langsung tahu di mana penumpang duduk untuk mengangkut barangnya," sambung Hendy.

Ia menjelaskan bahwa aplikasi itu bisa dipakai sebelum penumpang tiba di stasiun tujuan maupun ketika akan berangkat dari stasiun. "Sebelum sampai di stasiun, ada tempat pengambilan oleh porter," ujarnya lagi.

Selain aplikasi e-porter, KAI Wisata juga menghadirkan delapan luxury lounge yang tersebar di delapan stasiun besar, meliputi Stasiun Jakarta Gambir, Stasiun Cirebon, Stasiun Purwokerto, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasar Turi, dan Stasiun Malang. Fasilitas lounge itu tidak hanya disediakan khusus untuk penumpang kereta wisata namun juga terbuka untuk umum dengan membayar biaya Rp65 ribu per orang.

"Luxury Lounge yang terbuka untuk penumpang umum hanya tersedia di empat stasiun besar, yaitu Stasiun Jakarta Gambir, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Surabaya Gubeng," kata Hendy.

4 dari 4 halaman

Fasilitas yang Tersedia di Luxury Lounge

Helmy menjelaskan bahwa fasilitas tersebut dihadirkan untuk membuat penumpang lebih nyaman dan intim saat menunggu jadwal keberangkatan kereta api. Fasilitas yang terdapat pada Luxury Lounge tersedia musala, toilet, serta beragam hidangan lezat, termasuk aneka jajan pasar, pastry/ cake, light meal, dan minuman.

Ke depan, KAI Wisata akan berkolaborasi dengan beberapa brand terkemuka, seperti Dilmah Tea, Toza Juice, Sari-Sari Sarinah, dan XXI, untuk memperkaya variasi hidangan yang disajikan kepada penumpang kereta api lebih menarik lagi. 

"Kehadiran Luxury Lounge merupakan kebanggaan untuk KAI Wisata sebagai pengelola dalam meningkatkan pelayanan dan menegaskan komitmen untuk menghadirkan service excellence yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan," ujar Hendy.

Dari Jepang, kereta-kereta di Nagoya akan didandani berbeda sepanjang 7 Oktober hingga 3 November 2024. Beberapa kereta dihiasi dengan motif batik bunga yang menawan. Meski terkait batik, inisiatif ini tidak terkait dengan Indonesia, melainkan dengan negara tetangga Singapura.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence