Sukses

ISSHU Tampilkan Koleksi Futuristik Delulu di Jakarta Fashion Week 2025, Anaz Siantar Bawa Kejutan ke Panggung

ISSHU, brand fesyen yang dikenal dengan desain futuristik dan eksentrik, tampil memukau di Jakarta Fashion Week 2025 dengan koleksi terbaru yang menantang batasan konvensional.

Liputan6.com, Jakarta - Brand fesyen lokal yang berdiri sejak 2020, ISSHU ikut memeriahkan panggung Jakarta Fashion Week 2025. Terinspirasi dari kata delusional, brand yang didirikan M. Indiana Argani itu menghadirkan koleksi terbaru di runway bertajuk Infinix: Beautiful Beast Runway pada Kamis malam, 24 Oktober 2024.

ISSHU konsisten membawa elemen-elemen khasnya, yakni sentuhan futuristik dan eksentrik, dalam koleksi tersebut. Untuk pertama kalinya, brand mencoba menggunakan teknik macrame dan rajut yang menandai keberanian ISSHu untuk menghadirkan sesuatu yang baru, menggugah, dan desain yang lebih berani.

"Koleksi ini mengeksplorasi fenomena sosial modern di mana banyak orang berupaya tampil sempurna di media sosial dan terikat erat dengan teknologi. Melalui desain ini, ISSHU ingin menyampaikan pesan tentang batas tipis antara realita dan ilusi dalam kehidupan digital saat ini," kata Indiana dalam pernyataan tertulis kepada Lifestyle Liputan6.com, Sabtu (26/10/2024).

Rangkaian koleksi yang juga disebut Delulu itu dipersiapkan selama tiga bulan. Ini menjadi keikutsertaan kedua ISSHU di acara JFW setelah pada tahun sebelumnya berhasil meraih penghargaan Fashion Force Award 2023 di ajang tersebut.

"Target audiens koleksi ini adalah individu-individu berani dan percaya diri, yang tidak takut untuk menunjukkan jati diri mereka. Kami menyasar mereka yang berusia antara 21 hingga 40 tahun, terutama mereka yang selalu ingin tampil berbeda dan terbuka terhadap eksplorasi gaya baru," imbuh Indiana.

Kesan futuristik dihasilkan lewat penggunaan material logam keperakan yang menghiasi beragam aksesori. Bulatan yang biasa ditemui di bandul magnetik disulap menjadi aksesori rambut yang dipasang tak biasa. Ada pula liontin warna keperakan menghiasi choker ala era 90an.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Menantang Batasan Konvensional

Era 90an kental mewarnai koleksi ISSHU kali ini. Dimulai lewat tanktop warna-warni yang dipadukan dengan rok pensil warna hijau metalik. Ada pula model pria yang mengenakan atasan tanpa lengan yang terbuat dari material tak biasa.

Desainer Anaz Siantar menghadirkan kejutan ke panggung setelah menyamar menjadi salah satu penonton show. Mengenakan maxi dress kuning terang tali spageti warna hijau pupus, ia tampak percaya diri berlenggak-lenggok di panggung sambil menenteng tas unik. Kalung bandul menjadi statement dari penampilannya malam itu.

"Kami sangat antusias untuk menghadirkan koleksi ini di runway Jakarta Fashion Week yang selalu menjadi ajang penting bagi industri fesyen Tanah Air," katanya.

Salah satu pengunjung sekaligus pengguna ISSHU, Selly Adriatika, mengaku puas dengan desain yang dihadirkan. Ia menyebut produk ISSHU tak lekang oleh waktu karena didesain secara modern klasik dan bisa digunakan segala usia.

"Saya sudah beberapa kali menggunakan produk ISSHU, dan sangat memuaskan. Produk yang saya gunakan selalu cocok dengan outfit apapun dan tak lekang oleh waktu, desainnya sangat tidak ketinggalan zaman," ujar Selly.

3 dari 4 halaman

Tema Utama JFW

Gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2025 kembali digelar di Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan. Ajang tahunan yang kali ini menampilkan karya 120 lebih desainer dan jenama lokal dengan 34 peragaan busana tersebut akan berlangsung pada 21--27 Oktober 2024.

Di tahun ke-17 penyelenggaraan, JFW 2025 mengusung tema "Future Fusion: Tradition Meets Innovation" dengan fokus pada wastra tradisional Nusantara untuk mendorong para perancang mengedepankan budaya lokal dalam berinovasi.

"Warisan budaya kita luar biasa, dengan teknologi kita entah itu menenun atau pewarnaan, pembuatan pola, dan sebagainya, kita bisa membawa craft kita dari masa lalu ke masa depan," ungkap Ketua JFW 2025, Svida Alisjahbana dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024.

Svida mengungkapkan, gelaran JFW 2025 bukan hanya sekadar ingin menunjukkan fesyen di tengah pesatnya inovasi modern, tapi juga kekayaan tradisi Indonesia yang tetap jadi inspirasi kuat para desainer. "Titik keabadian warisan budaya ini yang harus terus mengikuti zaman berevolusi dan tetap mengikuti masa kini," katanya.

4 dari 4 halaman

120 Desainer Meramaikan JFW 2025

Fesyen yang ikut menggambarkan gaya hidup masa kini, menurutnya, harus berjalan seiring dengan konsep slow living. Cerita Indonesia akan mengakar jadi trademark fashion Indonesia untuk mengangkat budaya dan menjadi katalisator yang membawa fashion Tanah Air ke panggungiInternasional.

Melalui Indonesia Fashion Foward (IFF) yang bekerja sama dengan konsulat Indonesia di New York, dengan pameran kontemporer, pekan mode itu diharapkan berdampak nyata  pada perekonomian. "Kami berharap kolaborasi lintas agensi membawa ke jenjang lebih tinggi dengan Jakarta sebagai kota global berpengaruh, selain melalui pernyataan komunitas fashion-nya," sambung Svida. 

Pihak JFW pun merasa sangat bangga dengan kehadiran 120 desainer yang akan menyemarakkan panggung fesyen kali ini, baik nama-nama besar maupun talenta baru. Mereka yang terlibat adalah familiar di industri ini seperti Chossy Lattu, Andreas Odang, BIN House, serta label Biasa yang merayakan ulang tahun ke-30nya, dan Sejauh Mata Memandang. Selain itu, pagelaran yang selalu ditunggu-tunggu "Dewi Fashion Knight".

Koleksi menekankan keseimbangan antara unsur tradisi dan modern fokus keberlanjutan dan desain inovatif. "Ini membuktikan JFW tidak hanya peduli pada keindahan mode tapi juga masa depan lebih ramah lingkungan," tandas Svida.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence