Liputan6.com, Jakarta - Jangan sepelekan alat keselamatan apa pun alasannya. Hal itu merujuk insiden tenggelamnya seorang influencer asal Brasil dan seorang temannya setelah speedboat yang mereka tumpangi terbalik di lepas pantai Brasil, tepatnya di Laut Devil's Throat, Sungai Iguazu, Brasil.
Influencer bernama Aline Tamara Moreira de Amorim (37) bersama temannya, Beatriz Tavares da Silva Faria (27), mengabaikan instruksi untuk memakai jaket pelampung saat kapal cepat penuh sesak membawa penumpang. Menurut laporan media lokal, dikutip dari NY Post, Rabu, 30 Oktober 2024, kapal itu membawa mereka kembali ke darat setelah dari pesta yacht pada 29 September 2024.
Baca Juga
Instagram Nadia Raysa Diserbu Netizen Usai Marselino Cetak 2 Gol, Padahal Status Sudah Mantan Pacar
Mengeluh Gara-gara Penerbangannya ke Australia Dibatalkan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, Influencer Dikecam Nirempati
4 Influencer Perempuan Pakistan Promosikan Wisata Aman dan Seru di Indonesia untuk Perempuan
"Beberapa dari mereka tidak mau memakainya karena mereka sedang mengambil selfie," kata Komisaris Polisi Sao Vincente, Marcos Alexandra Alfino, berdasarkan kesaksian kapten speedboat. "Mereka mengatakan bahwa jaket pelampung merusak tanning mereka."
Advertisement
Kedua korban naik speedboat ke darat bersama empat influencer lainnya setelah berpesta di yacht mewah bersama teman-teman di lepas pantai Sao Paulo, Brasil, pada 29 September 2024. Kapten speedboat mengatakan kepada polisi bahwa dia diperintahkan untuk mengangkut keenam influencer tersebut.
Kapal itu sebenarnya maksimal hanya bisa mengangkut lima penumpang. Karena khawatir, kaptel kapal meminta para penumpang untuk memakai jaket pelampung, tapi kedua korban menolaknya.
Perjalanan awalnya baik-baik saja dengan para korban santai mengambil foto di kapal. Alina bahkan sempat mengunggah fotonya yang mengenakan bikini biru berbalut outer jaring-jaring duduk di ujung kapal.
Faktor Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
Sebuah video pendek yang merekam momen sesaat sebelum kapal terbalik juga beredar viral. Di video yang direkam Alina, terlihat ia menunjukkan situasi kapal yang tenang. Terdapat pula cuplikan gambar laut yang bergelombang kuat saat kapalnya meluncur. Menurut polisi, insiden terjadi setelah kapal tidak mampu menavigasi gelombang kuat yang menghantam speedboat dan melemparkan para penumpang ke air yang berombak.
Melansir Daily Mail, menurut saudara laki-lakinya, Anderson Carlos Moreira de Amorim, Aline tidak bisa berenang. Jasal Aline ditemukan terdampar di Pantai Itaquitanduva, seminggu setelah insiden terjadi. Sementara, jenazah beatriz ditemukan oleh Petugas Pemadam Kebakaran Maritim Brasil setelah terseret ke laut, kata polisi.
Menurut Alfino, penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan apakah kecelakaan itu terjadi karena kelalaian atau kecerobohan. Vanessa Audrey da Silva, salah satu dari lima korban selamat, mengatakan kepada media bahwa dia memakai pelampungnya dengan panik dan berpegangan pada batu setelah speedboat tenggelam.
"Ada momen di dalam air ketika tidak ada yang bisa melihat siapa pun," katanya. "Saya berjuang untuk hidup."
Advertisement
Insiden di Angel's Billabong Bali
Insiden terkait ketidakhati-hatian di tempat wisata, khususnya wisata pantai, juga terjadi di Indonesia. Seorang turis India bernama Nilesh Mukhi terseret ombak di Angel's Billabong, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida, Bali, Rabu, 16 Oktober 2024. Kejadian dilaporkan sekitar pukul 10.50 Wita, menurut unggahan Instagram Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bali, Rabu.
Mereka menjelaskan, wisawatan mancanegara (wisman) berusia 59 tahun itu tengah berada di atas tebing untuk berfoto sambil menikmati pemandangan bersama pelancong lain. Namun, ombak besar tiba-tiba datang menghatam tubuh korban.
Akibatnya, ia tergulung ombak dan tenggelam. Menurut Koordinator Pos Unit Siaga Basarnas Nusa Penida, Cakra Negara, sesaat setelah menerima informasi, pihaknya langsung mengerahkan personel untuk melaksanakan upaya pencarian.
"Tadi pencarian kita laksanakan dengan mengerahkan satu unit rigid inflatable boat (RIB), pencarian juga melibatkan unsur SAR gabungan lainnya," katanya. Upaya pencarian menggunakan rigid inflatbel boat (RIB) dilakukan sebanyak tiga sorti sesuai rencana operasi pencarian dan pertolongan.
Gelombang Besar di Pinggir Pantai
"Gelombangnya cukup besar di pinggir, jadi pencarian kita pusatkan di area jatuhnya korban," imbuhnya. Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menerangkan, pencarian korban berlanjut hari ini, Kamis (17/10/2024), dengan pengerahan alut SAR dan area pencarian lebih luas.
"Pencarian akan diperluas sesuai rencana operasi SAR dengan mempertimbangkan arah arus, cuaca, dan angin," ungkapnya. Sampai artikel ini ditulis, belum ada informasi lebih lanjut tentang hasil pencarian turis India yang tereret arus pantai di Nusa Penida tersebut.
itu bukan satu-satunya kabar nahas seputar kunjungan wisman di Indonesia, baru-baru ini. Sebelumnya, seorang turis Amerika Serikat (AS) bernama Colleen Monfore tewas saat menyelam di perairan Maluku, Indonesia. Tubuhnya ditemukan di dalam perut hiu.
Namun, teman keluarganya, Rick Sass, meyakini bahwa perempuan pensiunan dari Holland, Michigan, itu bukan meninggal karena dimakan hiu. Ia diyakini meninggal karena "masalah medis" saat menyelam karena Monfore dikenal sebagai penyelam berpengalaman.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement