Sukses

Banyak Manfaatnya, Bagaimana Cara Mengajari Anak Tidur Mandiri Sejak Kecil?

Memberanikan anak tidur mandiri sejak kecil ternyata punya banyak manfaat dalam proses perkembangannya. Dengan cara yang tepat, akan meningkatkan kemandirian, kepercayaan diri, dan kreativitas bagi anak.

Liputan6.com, Jakarta - Memberanikan anak tidur mandiri sejak kecil penting untuk membangun perkembangan mereka. Dengan cara yang tepat, orangtua bisa membantu anak mengatasi ketakutan dan belajar tidur dengan nyaman.

dr. Celestina Hendrawan-Yap, M.Res, founder MimpiOfficial.id, menekankan bahwa ketika anak tidur mandiri, mereka akan menjadi lebih mandiri dan kepercayaan dirinya pun meningkat. Orangtua harus siap mengajarinya dengan mengenali sinyal yang ditunjukkan anak.

"Tanda ketika anak mulai menunjukkan ketertarikan untuk menjelajah ruang di sekitar rumah, itu bisa menjadi sinyal bahwa mereka siap untuk tidur di kamar sendiri. Namun, Bapak dan Ibu perlu terus memantau dan memperhatikan perkembangan kecil anak," kata dr. Celestina dalam jumpa pers di Jakarta pada Kamis, 31 Oktober 2024.

dr. Inda Tasha Bastaman, M.Re, founder MimpiOfficial.id, menambahkan bahwa orangtua perlu membentuk dan mengarahkan anak saat akan mengajari mereka tidur mandiri. Menurutnya, orangtua perlu melibatkan anak ketika menyiapkan kamar pribadi mereka. 

 "Kita bisa mulai dengan menyiapkan area yang menarik, buat kamar anak menjadi lebih menarik dengan memajang barang-barang atau karya yang mereka suka. Biarkan anak terlibat dalam memilih dekorasi kamar," sarannya. 

"Selanjutnya, sediakan tempat untuk permainan. Misalnya, menyimpan permainan favorit di kamar mungkin akan membuat mereka lebih senang dan nyaman. Tak lupa juga untuk menambah benda kesayangan," tambahnya.

Meski begitu, orangtua tidak bisa menafikkan perasaan takut anak saat dibiarkan tidur sendiri, seperti khawatir ada monster di bawah tempat tidur. Menurut dia, itu adalah wajar karena anak berusia sekitar dua tahun, imajinasinya mulai berkembang. Menurut dr. Inda, penggunaan lampu tidur di kamar bisa menenangkan anak. Di samping itu, anak bisa ditemani oleh benda-benda favoritnya, seperti boneka atau selimut.

2 dari 4 halaman

Tips agar Anak Tidur Nyenyak Meski Sendirian

dr. Inda menyatakan bahwa kualitas tidur anak juga tergantung pada suasana kamar dan sekitarnya. Untuk menciptakan suasana yang nyaman, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. "Pertama, suhu ruangan harus disesuaikan dengan kenyamanan anak. Misalnya, di Jakarta yang sering panas, pastikan pakaian anak tidak terlalu tebal dan ruangannya tetap nyaman," katanya.

"Kedua, suara dan kebisingan juga berperan penting. Akan lebih baik mengatasi dengan menggunakan white noise atau suara lembut lainnya di sekitar kamar, sehingga anak dapat tidur lebih nyenyak," tambahnya.

Ia juga merekomendasikan jam optimal untuk mulai mengajak anak tidur adalah antara pukul 17.30 hingga 19.30. Ini adalah waktu yang ideal agar anak lebih mudah beradaptasi dengan rutinitas tidur. Tidur lebih awal juga membantu menghindari tantrum yang sering muncul ketika anak sudah terlalu lelah.

dr. Tina menyoroti soal pencahayaan di ruangan. Biasanya, suasana gelap membantu meningkatkan produksi hormon tidur, sehingga anak lebih mudah terlelap.

"Sebagai catatan, buatlah ruangan menjadi cukup gelap untuk mengurangi stimulasi. Bahkan bila ingin tidur siang, lebih baik memilih ruangan yang gelap, tidak harus yang terlalu gelap, asal merasa nyaman," kata dr. Tina.

3 dari 4 halaman

Seberapa Penting Kualitas Tidur bagi Anak?

dr. Tina menyampaikan banyak orangtua di Indonesia beranggapan bahwa kurang tidur adalah hal yang biasa bagi anak-anak. Mereka mungkin berpikir, "nanti anakku bisa tidur sendiri," atau "anak kecil pasti sering bangun." Padahal, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting.

"Jika anak kurang tidur, sistem kekebalan tubuhnya bisa menurun, dan ini akan berdampak pada kesehatan dan perkembangan akademiknya di kemudian hari. Misalnya, di sekolah, dia akan lebih mudah untuk berpikir," ia menjelaskan.

Berdasarkan hasil studi, ia menyatakan bahwa anak yang mendapatkan kualitas tidur yang baik cenderung lebih cepat belajar dan berprestasi di sekolah. Selain itu, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan aman juga sangat membantu.

"Waktu tidur yang tepat bergantung pada kesiapan anak. Namun, panduan umum menyarankan agar anak-anak tidur dengan aman hingga usia 12 tahun. Meskipun terkadang orangtua memiliki preferensi berbeda, penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan anak saat tidur," katanya.

4 dari 4 halaman

Solusi IKEA untuk Bantu Anak Tidur Mandiri

 

Terkait mainan, dr. Inda menerangkan bahwa boneka-boneka bisa dimanfaatkan orangtua untuk bermain peran dan menjadi sesi pengantar tidur yang menyenangkan. Tujuannya untuk membantu mengatasi ketakutan anak dengan cara yang menyenangkan.

"Misalnya, jika mereka melihat binatang di kebun binatang, kita bisa membawa boneka binatang yang sama ke tempat tidur mereka. Hal ini membuat suasana tidur menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi mereka," tambahnya.

Untuk itu, IKEA meluncurkan lini produk SKOGSDUVA yang terinspirasi dari alam dan pesona hutan Swedia. Berbagai koleksi SKOGSDUVA terdiri dari sprei, bed cover, sarung bantal, boks penyimpanan, dan soft toy. Produk itu bertujuan agar anak-anak menjelajahi alam dan merasakan bahwa mereka dapat berimajinasi seolah-olah hewan-hewan ada di kamar mereka.

"Anak-anak dapat meletakkan SKOGSDUVA di kamar mereka, dan produk ini dapat menjadi permainan dalam rutinitas sehari-hari seperti selimut yang ilustratif," kata Ririn Basuki, Communication dan PR Manager IKEA Indonesia.

 

Ia mengklaim bahwa semua produk yang dijual memenuhi standar nasional dan internasional. "Koleksi SKOGSDUVA memiliki kelebihan utama dalam hal keamanan dan keberlanjutan. Produk-produk IKEA telah melalui berbagai pengujian risiko untuk memastikan bahwa mereka aman digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk anak-anak," kata Windy.