Liputan6.com, Jakarta - McDonald's menginvestasikan USD100 juta (hampir Rp1,6 triliun) untuk menarik pelanggan kembali ke gerai mereka yang ketakutan akibat wabah keracunan E.coli akibat bawang bombay pada menu hamburger Quarter Pounder. Investasi tersebut mencakup USD65 juta (sekitar Rp1,033 triliun) yang akan disalurkan langsung ke waralaba yang paling terpukul, kata perusahaan itu.
Mengutip AFP, Senin (18/11/2024), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa irisan bawang bombay di Quarter Pounders kemungkinan besar merupakan sumber E. coli. Perusahaan Taylor Farms di California telah menarik kembali bawang bombay kuning yang diduga terkait dengan wabah tersebut.
Baca Juga
Colorado melaporkan setidaknya 30 kasus keracunan E.coli; Montana melaporkan 19; Nebraska, 13; dan New Mexico, 10. Kasus-kasus tersebut dilaporkan antara 12 September hingga 21 Oktober 2024. Setidaknya 104 orang jatuh sakit dan 34 orang dirawat di rumah sakit, menurut pejabat kesehatan federal. Satu orang meninggal di Colorado dan empat orang mengalami komplikasi penyakit ginjal yang berpotensi mengancam jiwa.
Advertisement
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengatakan bahwa "tampaknya tidak ada kekhawatiran lanjutan mengenai keamanan pangan terkait wabah ini di restoran-restoran McDonald’s." Namun, wabah tersebut sudah merugikan penjualan perusahaan.
Quarter Pounders sempat dihapus dari menu di beberapa negara bagian pada hari-hari awal wabah. McDonald's mengidentifikasi pemasok alternatif untuk 900 restoran yang untuk sementara waktu berhenti menyajikan burger dengan bawang. Selama seminggu terakhir, McDonald's kembali menjual Quarter Pounders dengan irisan bawang bombay secara nasional.
Wabah E.Coli Terus Meningkat
Dikutip dari AsiaOne, Kamis, 31 Oktober 2024, strain E. coli O157:H7 yang memicu wabah di McDonald's dilaporkan dapat menyebabkan 'penyakit yang sangat parah', terutama pada lansia, anak-anak, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. FDA mencatat bahwa gejala dapat muncul beberapa hari setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi, bahkan hingga sembilan hari setelahnya.
Hingga 30 Oktober 2024, wabah tersebut memengaruhi Colorado, Kansas, Utah, Wyoming, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, New Mexico, Oregon, Wisconsin, Washington, dan Michigan. Kasus ini terus menjadi sorotan publik. "Semakin banyak kasus ini muncul di berita, semakin sulit bagi McDonald's untuk bangkit kembali," kata Jim Sanderson, analis di Northcoast Research.
McDonald's mengatakan berencana melanjutkan penjualan burger Quarter Pounders minggu ini setelah menghapus sementara item tersebut dari menu di seperlima dari 14.000 restorannya di AS yang terkena dampak. Para eksekutif perusahaan membantah kemungkinan penurunan penjualan akibat wabah itu, dengan CEO Chris Kempczinski meminta maaf kepada pelanggan dan menyatakan bahwa ia "percaya pada keamanan makanan di McDonald's."
Advertisement
Pengaruhi Restoran Cepat Saji Lainnya
Wabah keracunan E.coli juga memengaruhi pesaing McDonald's. Restaurant Brands International, induk perusahaan Burger King, dan Yum Brands yang mengoperasikan KFC, Pizza Hut, dan Taco Bell, mengatakan mereka menyingkirkan bawang segar dari menu. Menurut juru bicara Burger King, sekitar lima persen lokasi telah menghapus bawang dari menu mereka.
McDonald's mengatakan pada Kamis, 31 Oktober 2024, bahwa Taylor Farms adalah pemasok bawang iris yang telah disingkirkan. Taylor Farms tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Perusahaan telah menarik beberapa batch bawang kuning yang diproduksi di fasilitas Colorado, menurut memo penarikan pada Rabu, 30 Oktober 2024, oleh US Foods, salah satu pemasok operasi layanan makanan terbesar di AS. Sekitar lima persen gerai Burger King juga mendapatkan pasokan dari Taylor Farms, tetapi juru bicara perusahaan mengatakan Burger King belum dihubungi oleh otoritas kesehatan atau melaporkan kasus penyakit apa pun.
Pihak Yum mengatakan telah menyingkirkan bawang sebagai bentuk kehati-hatian tanpa ada laporan keluhan dari pelanggan mereka.
Pelanggan Hindari Menu Burger
Sementara, FDA turut mengonfirmasi bahwa Taylor Farms adalah pemasok untuk gerai McDonald's yang terdampak dan perusahaan telah memulai penarikan sukarela. "Bawang kuning dijual ke pelanggan layanan makanan tambahan. Pelanggan yang menerima bawang yang ditarik telah diberitahu langsung tentang penarikan tersebut," kata juru bicara FDA kepada Reuters.
Meski wabah keracunan merebak, berdasarkan pengamatan, banyak orang masih makan di McDonald's dengan sebagian orang tak memesan burger. Charity Atkinson sedang mengunyah sekotak 20 potong Chicken McNuggets di tempat parkir McDonald's di Longmont pada Rabu sore, sekitar 48 km di utara Denver. Dia mengaku tidak khawatir dengan wabah tersebut, tetapi memilih menghindari burger.Â
"Saya berharap semuanya segera teratasi, karena ibu saya suka Quarter Pounders dengan keju," kata Atkinson. "Semoga mereka segera memiliki perlindungan sanitasi yang lebih baik," tambahnya.
Di Burger King, Monica dan Jesus Martinez sedang menyantap sekantong burger dan kentang goreng sambil duduk di dalam mobil mereka, dan mengatakan bahwa mereka beralih ke gerai itu karena wabah di McDonald's. "Saya khawatir! Saya suka Quarter Pounder, tetapi saya benar-benar khawatir," kata Monica Martinez.Â
Advertisement