Â
Liputan6.com, Jakarta - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Minggu malam, 3 November 2024, berimbas pada perjalanan udara. Bandara Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditutup sementara setelah hasil paper test sekitar pukul 16.00 Wita, pada Senin, 4 November 20224, menunjukkan positif terpapar sebaran abu vulkanik gunung setinggi 1.584 mdpl.
Baca Juga
"Kalau paper test positif, tidak ada (pesawat) yang bisa terbang. Ketika paper test selesai nanti ada collaboration decision making, ada saya kepala bandara, dari Airnav, airlines, meteorologi sampaikan sampai kapan kami akan terbitkan Notem (pemberitahuan resmi) untuk pesawat-pesawat yang akan terbang," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono di Labuan Bajo, Senin malam, dikutip dari Antara, Selasa (5/11/2024).
Advertisement
Ia menjelaskan paper test dilaksanakan otoritas bandara secara berkala sejak kemarin pagi hingga pukul 20.00 Wita. Hasil positif baru diperoleh pada pukul 16.00 Wita. "Jadi di jam itulah mulai dilakukan langkah-langkah terkait mengamankan, terutama keselamatan penerbangannya," sambung Ceppy.
Meski begitu, hasil paper test pada Senin malam, pukul 20.00 Wita, menunjukkan paparan abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki mulai berkurang di Bandara Komodo Labuan Bajo. Ceppy menyebut pemeriksaan paper test akan terus dilakukan hingga pukul 7 Wita, hari ini untuk memastikan keselamatan penerbangan.
Â
"Harus dilakukan tes dulu, nanti kita akan keluarkan Notem ulang untuk menyatakan bandara saya aman untuk dilakukan penerbangan," katanya.
4 Maskapai Batalkan Penerbangan
Menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, sebanyak empat maskapai penerbangan membatalkan penerbangan dari berbagai daerah ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Salah satunya maskapai Wings Air.
Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, maskapai di bawah Lion Air Group itu membatalkan 18 penerbangan antar-wilayah di provinsi berbasis kepulauan itu. Keputusan diambil berdasarkan pemberitahuan resmi (NOTAM) dari AirNav Indonesia dengan nomor ASHTAM VAWR0350, yang menyatakan adanya penyebaran abu vulkanik di wilayah darat dan udara pada 4 November 2024.
Corporate Communications Strategic of Wings Air Danang Mandala Prihantoro menyatakan bahwa pembatalan penerbangan sementara ini dilakukan sebagai langkah antisipasi, dalam memastikan aspek keselamatan dan keamanan seluruh penumpang beserta kru penerbangan.
"Dampak abu vulkanik terhadap penerbangan, abu vulkanik mengandung partikel-partikel yang sangat halus namun abrasif, yang dapat membahayakan komponen vital pesawat, seperti mesin dan sistem navigasi," katanya.
Ia menjelaskan jika terhirup oleh mesin pesawat, abu vulkanik dapat menyebabkan kerusakan serius, bahkan mengakibatkan mesin mati mendadak. Selain itu, partikel abu yang menyebar di udara dapat mengurangi visibilitas, sehingga menyulitkan manuver pesawat dan membahayakan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.
Â
Advertisement
Penerbangan dari Bali ke Labuan Bajo Juga Terimbas
Dia mengatakan Wings Air telah menginformasikan kepada seluruh penumpang yang terdampak mengenai pembatalan ini. Pihaknya menyediakan opsi untuk pengembalian dana (refund) atau perubahan jadwal penerbangan (reschedule) sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
"Wings Air berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang, selama masa penyesuaian operasional ini. Informasi bagi penumpang, Wings Air akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan penerbangan di wilayah terdampak," kata Danang.
Berikut penerbangan yang terdampak dan sementara dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut:Â
Kupang (KOE) - Larantuka (LKA) - Kupang (KOE), Kupang (KOE) - Maumere (MOF) - Kupang (KOE), Kupang (KOE) - Ende (ENE) -Kupang (KOE), Kupang (KOE) - Bajawa (BJW) - Kupang (KOE), Maumere (MOF) - Labuan Bajo (LBJ) - Maumere (MOF), Ende (ENE)-Labuan Bajo (LBJ) - Ende (ENE).
Sementara, Pengganti sementara (Pgs) General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Ibnu Solikin mengatakan enam penerbangan rute Ngurah Rai - Bandara Internasional Komodo Labuhan Bajo, Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin kemarin dibatalkan, imbas dari letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Kabupaten Flores.
Pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatat total keenam penerbangan itu dilayani oleh maskapai Batik Air dan Air Asia, yang khusus hari ini rute NTT yang terjadwal hanya menuju Labuan Bajo. "Keenam penerbangan tersebut berada di rentang waktu keberangkatan dan kedatangan pukul 11.45 Wita hingga 18.55 Wita," ujar Ibnu.
10 Korban Tewas, Ribuan Orang Mengungsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga memaksa 1.403 orang di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungsi. Para pengungsi ditampung di dua titik, yakni Desa Bokang sebanyak 616 orang dan Desa Konga sebanyak 787 orang.
Menurut kanal Regional Liputan6.com, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Supriyanto Ridwan mengatakan, hasil operasi SAR hari pertama ini berhasil mengevakuasi sembilan jenazah korban letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Semuanya ditemukan di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, sementara korban yang kritis dievakuasi dari Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura.
Ridwan menambahkan bahwa jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk proses penguburan, sedangkan korban kritis kini menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Hendrikus Fernandez, Larantuka. Selain itu, satu orang korban lainnya bernama Us, yang sebelumnya kritis telah meninggal dunia.
"Totalnya sudah 10 yang meninggal dunia," katanya.
Berikut data korban meninggal dunia:
1. Kanisius Laga Lajar (Laki-laki)
2. Agustina Luo Luon (Perempuan)
3. Andreas Baha Lajar (Laki-laki)
4. Paskalis Yohanes Goe Lajar (Laki-laki)
5. Theresia Toja (Perempuan)
6. Yohanes Baha Buto Lajar (Laki-laki)
7. Yosefina Kedang (Perempuan)
8. Sr. Nikolin Pajo, SSpS (Perempuan)
9. Yohanes Witin (Laki-laki)
10. Us (Laki-laki)
Daftar sekolah yang rusak berat
1. SDI Klatanlo
2. SDI Wolorona
3. SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng
4. Seminari Sandominggo Hokeng
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement