Sukses

Moo Deng Punya Pesaing, Kuda Nil Kerdil Haggis yang Tak Kalah Lucu Lahir di Kebun Binatang Edinburgh

Moo Deng, kuda nil kerdil yang tinggal di sebuah kebun binatang di Thailand sempat menjadi sensasi di dunia maya.

 

Liputan6.com, Jakarta - Kuda nil kerdil Moo Deng di Thailand kini punya pesaing. Pada Senin, 4 November 2024, Kebun Binatang Edinburgh yang dikelola oleh Royal Zoological Society of Scotland, mengumumkan kelahiran kuda nil pygmy betina yang dinamai Haggis.

Si kuda nil kerdil itu lahir pada Rabu, 30 Oktober 2024. Ketua Tim Hoofstock, Jonny Appleyard menerangkan bahwa kondisi Haggis 'sangat baik sejauh ini dan sangat menakjubkan melihat kepribadiannya telah bersinar sejak awal'. 

"30 hari pertama sangat penting bagi perkembangannya, jadi rumah kuda nil kerdil akan ditutup untuk saat ini agar kami dapat terus mengawasi ibu dan bayinya pada saat yang sensitif ini," lanjut pernyataan itu.  

Kebun Binatang Edinburgh juga membagikan video anak kuda nil saat mengendus makanan di tumpukan kaca melalui media sosial untuk merayakan kelahiran Haggis. "Moo Deng? Siapa deng? Memperkenalkan… Haggis," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Bayi kuda nil itu lahir dari induk bernama Otto dan Gloria. Kehadirannya menambah populasi kuda nil kerdil yang diklasifikasikan sebagai hewan terancam punah dan sangat langka. "Diperkirakan hanya tersisa 2.500 ekor hidup di alam liar," demikian pernyataan pihak kebun binatang.

Jonny menambahkan, "Sangat menakjubkan bahwa kami memiliki duta kecil kami sendiri di sini, Edinburgh, untuk terhubung dengan pengunjung kami dan membantu meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi spesies itu di alam liar."

 

2 dari 4 halaman

Luncurkan Kampanye Berhadiah

Merayakan kelahiran hewan langka itu, pihak kebun binatang meluncurkan kampanye berhadiah. Pemenangnya bisa mendapatkan kesempatan untuk 'berinteraksi' secara unik dengan si kuda nil kerdil.

Menurut Pygmy Hippo Foundation, diperkirakan ada 2.000 kuda nil kerdil yang masih hidup di alam liar. Yayasan tersebut menyatakan di situs webnya bahwa spesies ini terancam oleh 'berbagai faktor', termasuk hilangnya habitat, penggundulan hutan, kerawanan pangan, penambangan ilegal, perburuan liar, dan pertanian subsisten.

Meskipun ilegal di Liberia dan pemerintah berusaha meningkatkan kesadaran tentang biaya konservasi yang tinggi, perdagangan daging hewan liar, termasuk daging kuda nil kerdil, terus berkembang di kota-kota besar. Ketidakamanan pangan akibat kendala pertanian seperti kurangnya infrastruktur, dan fasilitas air buruk telah mengakibatkan sumber daya hutan terkuras. 

Hal itu terjadi saat orang-orang berusaha memenuhi kebutuhan pangan keluarga mereka. Perburuan daging kuda nil kerdil menjadi target yang dianggap lebih enak daripada kuda nil yang lebih besar, meskipun ada tindakan hukum untuk mencegahnya.

3 dari 4 halaman

Moo Deng Bawa Berkah

Kelahiran Moo Deng, kuda nil kerdil di Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow, membawa berkah bagi pengelola habitatnya kini. Seorang miliuner asal Dubai, Uni Emirat Arab, yang mengunjunginya di Chon Buri terpesona saat melihat mamalia itu hingga memutuskan untuk menyumbang lima juta baht, sekitar Rp2,35 miliar, demi mendukung kegiatan kebun binatang tersebut.

Kabar itu kemudian dibagikan di laman Facebook Kebun Binatang Khao Kheow, ขาหมู แอนด์เดอะแก๊ง (Khamoo and the Gang berarti “kaki babi rebus dan gengnya”), pada Minggu, 6 Oktober 2024. Disampaikan bahwa pria pembuat koin kripto asal Dubai telah mendonasikan uangnya kepada Moo Deng dan kebun binatang.

"Terima kasih, $HIPPO, atas donasi 5 juta baht. Ini adalah awal dari kerja sama yang menarik untuk mendukung Moo Deng dan kebun binatang Thailand," demikian keterangan unggahan tersebut.

Ditampilkan pula foto saat pejabat Kebun Binatang Khao Kheow menerima uang secara simbolis dari perusahaan koin kripto yang berbasis di Dubai. Namun, identitas pengusaha itu masih belum diketahui karena yang menyerahkan hanya perwakilan perusahaan. 

4 dari 4 halaman

Jadi Mata Uang Kripto

Gambar lain menunjukkan bayi kuda nil sedang berjemur di bawah sinar matahari sore bersama pengasuhnya, Auttaphon “Benz” Nundee, yang dengan bangga memegang tanda sumbangan. Mengutip The Thaiger, Senin, 7 Oktober 2024, donasi itu dimaksudkan untuk mendukung serangkaian inisiatif di Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hewan.

Akun resmi mata uang kripto $HIPPO di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) juga mengumumkan bahwa donasi ini hanya menandai awal dari kampanye mereka, dengan tim pengembangan merencanakan kontribusi tambahan ke kebun binatang di seluruh Thailand. Melansir Business Insider, Kamis, 3 Oktober 2024, kepopuleran bayi kuda nil kerdil itu mendorong nilai token kripto ke kisaran USD200 juta atau sekitar Rp3 triliun.

Token meme kripto tersebut mulai diperdagangkan di jaringan Solana pada 20 September 2024 dengan harga awal USD 0,03597, menurut data dari CoinMarketCap. Sejak saat itu, token tersebut melonjak 463 persen menjadi USD 0,2027, sehingga valuasi pasarnya menjadi USD201 juta pada Selasa pagi, 1 Oktober 2024, waktu New York. Business Insider menghubungi berbagai pakar kripto untuk memberikan komentar tentang token kripto Moo Deng tetapi belum ditanggapi.

Pada puncaknya, yakni Sabtu, 28 September 2024, token kripto tersebut memiliki nilai pasar sebesar USD336 juta (Rp5,1 triliun). Pada hari yang sama acara televisi ternama di AS, Saturday Night Live membahas topik Moo Deng dalam segmen Weekend Update-nya.

Video Terkini