Sukses

Denada Ungkap Menari Diiringi Lagu K-pop Jadi Cara Putrinya Semangat Jalani Kemoterapi

Denada selalu hadir memberi dukungan agar putrinya tetap semangat menjalani kemoterapi. Salah satu cara yang dilakukannya adalah memastikan Aisha tetap merasa bahagia dan percaya diri.

Liputan6.com, Jakarta - Anak Denada, Aisha Aurum, divonis menderita leukemia pada 2018, saat usianya masih 5 tahun. Sejak itu, Denada memutuskan untuk membawa putrinya berobat ke Singapura. Ia memperjuangkan segala cara agar sang anak sembuh.

Perjuangan Denada pun kini berbuah manis. Meski membesarkan sendiri putrinya sebagai seorang single parent, ia berhasil membawa Aisha keluar dari masa-masa sulitnya. Kini, gadis kelahiran 11 Desember 2012 itu sudah tumbuh menjadi remaja yang energik.

Tak sedikit yang menjuluki Denada sebagai sosok ibu yang kuat dan penuh cinta, terutama dalam perjuangannya menemani putri tercintanya. Setelah Aisha sudah dinyatakan sembuh dari kanker leukemia, kenangan akan masa-masa sulit perjuangannya bersama sang anak tetap melekat di ingatan.

Dalam sebuah wawancara dengan salah satu program televisi, Denada pun mengenang masa perjuangan sang putri ketika menghadapi kemoterapi. Aisha harus menjalani serangkaian kemoterapi yang melelahkan. Denada selalu hadir mendukung agar putrinya tetap semangat menjalani kemoterapi. 

Saat Aisha menjalani perawatan kemoterapi dan kondisinya sangat lemah, bahkan harus dirawat inap, satu hal yang membuatnya terhibur dan semangat lagi adalah keinginannya untuk menari. Aisha pun melakukan itu di kamar rumah sakit tempanya menjalani perawatan.

"Dance itu adalah passionnya dia dari mulai dulu. Jadi pas saat dia tuh kemo dulu, lagi drop-dropnya badannya dia, di opname," ungkap Denada di acara Pagi Pagi Ambyar yang yang dibagikan ulang akun Instagram @rumpi_gosip pada Kamis, 7 November 2024.

"Ibu boleh nggak tolong bilang sama pasien yang lain, aku kepingin perform, pengen dance, minta diputerin lagu Kpop. Habis itu dia nari di tengah-tengah," sambungnya.

 

2 dari 4 halaman

Perawat Aisha Jadi Penari Latar

Denada kemudian meminta izin kepada orang-orang yang berada di ruang perawatan untuk memberi kesempatan pada Aisha untuk menari. Mereka yang kebanyakan adalah orangtua pasien lain pun sangat mendukung dan memberi kesempatan bagi Aisha untuk menari.

"Jadi aku permisi sama satu ruangan dan mereka kasih buka semuanya. Dia perform di tengah-tengah, tapi nanti kalau dia udah mau perform, nanti perawatnya datang," kenang wanita 45 tahun ini.

Namun sebelum Aisha mulai menari, perawat datang untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Salah satu perawat bahkan ada yang memegang infus dan lainnya menjadi penari latar. "Mommy nanti kita bantu yah, Aisha mau dance. Nanti ada dua perawat dateng, satu megangin infusan. Satu lagi jadi backup dancenya dia," ucap Denada.

Menurut pemilik nama lengkap Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan  ini, menari adalah hal yang sangat berarti bagi putrinya. Bahkan di sekolah, Aisha memilih ekstrakurikuler tari. Denada berusaha tetap tenang karena para guru sudah mengetahui kondisi buah hatinya.

"Aku yang deg-degan, tapi di sekolah gurunya tahu background kondisi dia jadi udah tahu kalau misalnya buat dia tuh, mungkin porsinya agak sedikit dikurangin," terangnya.

3 dari 4 halaman

Denada Pertemukan Aisha dengan Ayahnya

Beberapa waktu lalu, Denada membagikan pengalamannya yang mengharukan mengenai momen pertemuan anak perempuannya, Aisha Aurum, dengan sang ayah setelah menjalani masa berpisah selama empat tahun. Sang mantan suami, Jerry Aurum, saat itu baru ini dibebaskan dari penjara terkait kasus narkoba yang membelitnya sejak 2019.

Denada mengungkapkan bahwa sejak Jerry dinyatakan bebas, dia telah merencanakan pertemuan antara anak dan ayahnya.  "Dari awal, ketika Jerry akhirnya bebas, satu hal yang langsung muncul di pikiranku adalah bahwa anakku harus bertemu dengan Papanya begitu dia bebas," ungkap Denada seperti dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com yang melansir akun YouTube Trans TV Official pada Selasa, 16 Januari 2024.

Namun, Denada memilih untuk merahasiakan momen pertemuan ini dari anaknya. Ia memutuskan membawa Aisha bertemu dengan Jerry di Batam. Denada mengakui bahwa mempersiapkan perjalanan ini tidaklah mudah dan memakan waktu berbulan-bulan.

Ia juga mengungkapkan kekhawatiran dan ketakutan yang melanda dirinya sepanjang proses ini. "Membawa anak dalam perjalanan seperti itu tentu tidak mudah. Ada kekhawatiran dan ketakutan yang saya rasakan," katanya.

Denada juga menyampaikan bahwa ia berpikir secara mendalam tentang perasaan dan kenyamanan Aisha sepanjang perjalanan ini. "Saya tidak bisa tidur selama satu bulan, berpikir tentang bagaimana cara melakukan perjalanan, moda transportasi yang digunakan, dan di mana kita akan bertemu nanti," tambahnya. 

4 dari 4 halaman

Denada dan Jerry Terus Berkomuniikasi Demi Aisha

Alasan di balik perhatian mendalam ini adalah keinginan Denada agar Aisha merasa nyaman, aman, dan bahagia selama pertemuan dengan ayahnya. Ia mengakui bahwa proses ini dilakukan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan untuk memastikan kenyamanan anaknya.

Lebih lanjut, Denada berbagi perasaan bahagianya saat melihat Aisha dan Jerry bertemu setelah sekian lama berpisah. "Alhamdulillah, saat pertemuan itu cuacanya cukup baik, meskipun ada gerimis sedikit. Tetapi itu tidak mengurangi kebahagiaanku melihat kebersamaan mereka," ujarnya penuh suka cita.

Denada juga menyampaikan bahwa Jerry juga sangat antusias dan setuju dengan rencana pertemuan ini. Ia memahami bahwa ayah anaknya juga merindukan Aisha. "Rindu itu luar biasa baginya," jelas Denada.

Selama proses ini, Denada dan Jerry terus berkomunikasi untuk merencanakan pertemuan mereka dengan matang. "Kami terus berkomunikasi tentang kapan pertemuan akan terjadi dan tempat mana yang akan kita pilih. Ini adalah hal yang terus-menerus dibicarakan dan direncanakan bersama," tambahnya.