Liputan6.com, Jakarta - Gunung Tambakruyung berada 30 kilometer arah barat daya dari pusat Kota Bandung. Secara administratif, gunung ini berada di perbatasan antara Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung dengan Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat. Puncaknya tepat berada di garis perbatasan.
Nama gunung Tambakruyung yang memiliki ketinggian 1.994 mdpl mungkin terdengar asing. Gunung yang terletak di Ciwidey ini masih kalah populer dibanding dengan Gunung Patuha yang memiliki Kawah Putih.
Baca Juga
Selain Gunung Patuha yg sudah terkenal, ada juga Gunung Kendeng, Gunung Urug hingga Gunung Cadaspanjang dan Gunung Masigit, hingga Gunung Wayang. Dengan ketinggian yang lumayan, yakni hampir 2.000 mdpl, Gunung Tambakruyung mengundang hasrat untuk menjelajahinya.
Advertisement
Masih banyak hal mengenai Gunung Tambakruyung selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Tambakruyung yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat, 8 November 2024.
1. Akses Menuju Lokasi
Mengutip dari laman Bandung Bergerak, untuk menuju Gunung Tambakruyung dari pusat Kota Bandung, pendaki bisa berangkat ke arah selatan menuju Soreang terlebih dahulu. Dari Soreang, perjalanan dilanjutkan ke Alun-alun Ciwidey.
Sekitar 500 meter dari Alun-alun Ciwidey, Anda cukup berbelok ke seberang kanan jalan menuju Jalan Cikaray Sindangsari, lalu melewati Kantor Kecamatan Ciwidey dan meneruskan perjalanan ke Jalan Lebakmuncang sampai menemukan Villa Ayam Jago di Kampung Waluri.
Di seberang jalan sebelum Villa Ayam Jago, ada sebuah warung kecil. Di sini selain berbelanja tambahan bekal, pendaki bisa menitipkan kendaraan. Bi Acih adalah pemilik warungnya. Biasanya ada juga Kang Diki yang membantu para pendaki memarkirkan kendaraan.
2. Titik Awal Pendakian
Titik awal pendakian akan dimulai dari Kampung Waluri, Desa Lebakmuncang. Perjalanan menuju puncak dapat ditempuh selama tiga jam, yang sudah termasuk waktu istirahat beberapa kali.
Tapi, jika di sepanjang perjalanan Anda boleh banyak berhenti untuk melakukan pengamatan atau berfoto, tentunya waktu tempuh akan lebih lama. Selain dari Kampung Waluri, pendakian juga bisa dimulai dari Legokkondang.
Baik Kampung Waluri maupun Legokkondang sama-sama berada di Desa Lebakmuncang. Perbedaannya, mendaki melalui Legokkondang, Anda akan melewati satu puncak gunung dahulu, yaitu puncak Gunung Geulis, sebelum tiba di puncak Gunung Tambakruyung dari arah sisi selatan. Sementara itu, pendakian dari jalur Kampung Waluri bakal membawa kita ke puncak dari sisi utara.
3. Puncak Gunung Tambakruyung Terlihat dari Pasir Guyur
Perjalanan pendakian ke puncak Gunung Tambakruyung akan membawa pendaki ke kaki sebuah bukit yaitu Pasir Guyur. Jika cuaca cerah, Anda bisa melihat puncak Gunung Tambakruyung di depan mata, terlihat tinggi menjulang.
Dari Pasir Guyur, pendaki akan berjalan turun menyusuri jalan setapak dengan hutan pinus dan kebun kopi di kanan dan kirinya. Area ini disebut kawasan Lembah Ciremes yang berasal dari kata Cirembes.
Advertisement
4. Belum Ada Pos Pendakian
Selepas melewati hutan pinus, jalur pendakian bakal semakin menanjak dan terus menanjak. Karena belum ada pos pendakian di jalur ini, pendaki disarankan menggunakan alat sistem pemosisi global (GPS) atau aplikasi GPS yang tersedia di telepon pintar seperti Oruxmaps, Backcountry, Viewrangers, dan Strava.
Dari aplikasi ini, Anda bisa melihat kondisi jalur, kapan datar, dan kapan menanjak. Jalur akan menanjak cukup terjal di Gunung Tambakruyung akan ditemui di ketinggian antara 1.650-1.900 mdpl.
5. Asal-usul Nama Gunung Tambakruyung
Masyarakat di Kampung Waluri, diketahui nama gunung ini bukanlah Tambakruyung seperti yang dikenal dan tertera di peta. Ada pun pengertian “tambak” serta “ruyung” tidak ditemui di sini. Tidak ada tambak yang berarti kolam buatan sebagai area beternak hewan seperti udang. Pun tak ada kisah tentang “ruyung” atau sejenis senjata tradisional, kisah legenda Kampung Waluri
Secara turun-temurun masyarakat Kampung Waluri menyebut gunung di kawasan mereka sebagai Gunung Guruyung atau Gunung Tambaga Guruyung. Nama ini berasal dari dua kata yaitu “tambaga” yang artinya tembaga, dan “guruyung” yang berarti air yang berlimpah.
6. Pemandangan dari Atas Gunung Tambakruyung
Puncak Gunung Tambakruyung merupakan area lapang yang tidak terlalu luas. Ada plang penanda terpasang di salah satu pohonnya. Ada juga sebuah lubang berbentuk kotak dengan kedalaman sekitar 2-3 meter di dekatnya. Agar tidak ada pengunjung yang terperosok, lubang ini sudah ditandai dengan tali. Namun tetap saja kita harus berhati-hati.
Biasanya para pendaki beristirahat di area puncak di bawah kerimbunan pohon, sambil bersantap siang dan melepas lelah. Untuk menikmati pemandangan terbuka berupa hamparan pegunungan, kita harus berjalan sekitar 150 meter ke arah selatan.
Dari tempat terbuka ini pemandangan Pegunungan Ciwidey bisa dilihat. Ada Gunung Cadaspanjang, Gunung Tikukur, Gunung Tilu, Gunung Wayang, Gunung Masigit, dan gunung-gunung yang lain. Di arah barat laut, tampak pula Pegunungan Cililin. Jika cuaca cerah, permukaan air Danau Saguling juga bisa disaksikan.
Setelah puas menikmati pemandangan puncak, berhati-hatilah dalam perjalanan turun. Jalur yang curam menjadi sangat licin jika diguyur hujan. Beberapa percabangan serta belokan yang bisa membuat tersesat pun harus mendapatkan perhatian khusus.
Advertisement