Liputan6.com, Jakarta - Selama pidato kemenangan Donald Trump, para ahli bahasa tubuh mengklaim Ibu Negara Melania Trump berjuang menunjukkan emosi pada pasangannya yang menang Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2024 tersebut. Trump mengamankan gelar presiden terpilih dan panglima tertinggi ke-47 AS.
Melansir Mirror, Jumat (8/11/2024), Trump jadi pusat perhatian di Palm Beach County Convention Center di West Palm Beach dalam rangka menyampaikan rasa terima kasih pada para pendukung setia karena menang dalam pertarungan ketat melawan Kamala Harris. Ia pun mengklaim kemenangannya.
Baca Juga
Di tengah ucapan terima kasihnya, ia menuangkan pujian pada istrinya yang sudah mendampingi selama hampir 20 tahun. Trump menyebut, "Saya juga ingin mengucapkan terima kasih pada istri saya yang cantik, Melania," seraya memujinya sebagai "Ibu Negara."
Advertisement
Berbagi momen penuh kasih sayang, Trump menoleh ke Melania, berseri-seri, membujuknya dengan berkata, "Kemarilah, sayang," membuka lengannya lebar-lebar, dan memeluknya. Penonton bersorak sorai menyaksikan Presiden terpilih AS dan Ibu Negara bertukar ciuman di atas panggung.
Walau dilakukan di depan publik, ada kekakuan tertentu dalam interaksi tersebut, menurut pakar bahasa tubuh Darren Stanton. Ia mengomentari dinamika tersebut, dengan berkata, "Ketika Trump menoleh ke arah Melania dan memberi isyarat padanya untuk mendekat dan memeluknya, ia dengan enggan maju."
Meski menyambut gestur manis suaminya, "tidak ada kedekatan" yang diperlihatkan Melania, tegasnya. "Sangat terputus-putus dan canggung, dan tidak ada emosi darinya," Stanton melanjutkan.
Tidak Tersenyum Tulus
Pakar bahasa tubuh itu berkata, "Kami tidak melihat senyum tulus dari Melania, rasanya seperti senyum yang dia adopsi untuk acara tersebut. Tidak ada tingkat emosi yang Anda harapkan, mengingat suaminya baru saja terpilih sebagai presiden."
"Semuanya dibuat-buat, dia enggan menunjukkan emosi apapun, tidak ada kebahagiaan atau kegembiraan yang nyata," imbuh Stanton. "Selalu ada kecanggungan dengan Melania."
Meski istrinya diduga menjaga jarak secara emosional, Trump menyempatkan diri mempromosikan biografi Melania selama pidatonya, menyebutnya sebagai "buku terlaris nomor satu di negara ini." Kala itu, Melania memperlihatkan busana "di luar kebisaannya."
Ia mengenakan setelan rok wol abu-abu dengan kancing ganda yang panjangnya sedikit di atas lutut. Tidak seperti beberapa warna mencolok yang selama ini jadi ciri khasnya, kali ini sentuhan sophisticated Melania "lebih disukai," menurut The Standard, dikutip Kamis, 7 November 2024.
Layaknya gaun bermotif polkadot yang dikenakan saat memberi suara pada Rabu, 6 November 2024, pakaian tersebut diperkirakan sebagai rilisan Dior. Herve Pierre adalah sosok di balik penampilannya.
Advertisement
Bayaran Stylist Melania Trump
Mantan direktur kreatif Carolina Herrera ini mulai bekerja dengan Melania saat ia masuk ke Gedung Putih. Pierre mendesain gaun pelantikan, lalu membantunya berdandan di banyak kesempatan setelahnya, yang jadi pekerjaan tata busana pertamanya.
Banyak rumah mode mewah menolak mendandani Ibu Negara AS berusia 54 tahun tersebut, tidak seperti banyak pemimpin dunia dan pasangan mereka. Artinya, banyak dari busana yang dikenakannya dibeli. Jasa styling Pierre juga tidak murah.
Setelah terus membantu Melania usai meninggalkan Gedung Putih, terungkap bahwa ia dibayar lebih dari 100 ribu dolar AS (sekitar Rp1,6 miliar) oleh komite aksi politik Trump dalam enam bulan terakhir pada 2023. Dalam sebuah wawancara di akhir masa jabatan pertama mantan FLOTUS selama empat tahun di Gedung Putih, Pierre menjelaskan, "Merupakan suatu kehormatan untuk mendandani Ibu Negara."
"(Peran itu) sama sekali tidak terduga. Saya bertemu dengannya pertama kali pada 3 Januari dan tanggal 7 Januari, dia meminta saya mendesain gaun untuk pelantikan, empat tahun lalu. Saya punya waktu 11 atau 12 hari, karena kami harus melakukan fitting dan pengiriman. Dia tidak memberi saya banyak informasi sehingga saya merasa bingung."
Pidato Kemenangan Donald Trump
Donald Trump telah menyampaikan pidato kemenangan Pilpres AS di hadapan para pendukungnya. Pidato klaim kemenangan itu disampaikan di Florida, AS, dikutip kanal Global Liputan6.com dari CNN, Rabu, 6 November 2024.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada rakyat Amerika Serikat atas kehormatan luar biasa karena (saya) terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45," kata Trump. "Saya akan berjuang untuk kalian, keluarga kalian, dan masa depan kalian setiap hari."
Ia juga berjanji akan berjuang mati-matian demi rakyat AS. "Saya tidak akan beristirahat sampai kita mewujudkan Amerika Serikat yang kuat, aman, dan sejahtera untuk anak-anak kita. Ini benar-benar akan jadi zaman keemasan Amerika Serikat," ujar dia.
Di kesempatan itu, ia mengungkit kejadian yang sempat menimpanya saat jadi target percobaan pembunuhan. "Tuhan menyelamatkan hidup saya karena suatu alasan dan alasan itu adalah menyelamatkan negara kita dan mengembalikan kejayaan AS."
"Tugas besar ada di hadapan kita dan itu tidak akan mudah. Jadi, saya akan mengerahkan seluruh energi, semangat, dan perjuangan yang saya miliki dalam jiwa saya untuk pekerjaan yang telah kalian percayakan pada saya," tambahnya.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement