Sukses

Kalung Berlian dalam Pusaran Skandal Ratu Prancis Marie Antoinette Dilelang, Harganya Diperkirakan Lebih dari Rp35 Miliar

Kalung berlian yang terkenal terlibat dalam skandal besar yang mengguncang Prancis abad ke-18 akan segera dilelang. Setelah bertahun-tahun disimpan kini ditampilkan, kalung legendaris itu terhubung dengan kisah kontroversial Ratu Marie Antoinette, meskipun ia tidak pernah memilikinya.

Liputan6.com, Jakarta - Kalung berlian yang terkenal karena keterlibatannya dalam skandal besar mengguncang Prancis pada abad ke-18 akan segera dilelang. Kalung ini terhubung dengan kisah kontroversial Ratu Marie Antoinette, meskipun ia tidak pernah memilikinya.

Dikutip dari AsiaOne pada Jumat, 8 November 2024, potongan perhiasan berlian era Georgia 300 karat itu akan dijual oleh seorang kolektor pribadi di Jenewa pada 13 November 2024. Kalung ini dibanderol sekitar 2 juta franc Swiss (sekitar Rp35 miliar), menurut Sotheby's, meskipun kemungkinan harganya bisa jauh lebih tinggi.

Perhiasan ini dianggap menjadi pusat skandal pada 1780-an yang dikenal dengan nama "Peristiwa Kalung Berlian" saat seorang wanita bangsawan miskin bernama Jeanne de la Motte berpura-pura menjadi ratu Prancis. Melalui penyamaran itu, ia memperoleh kalung atas namanya tanpa membayar.

Pengadilan memutuskan bahwa Marie Antoinette tidak bersalah dalam kasus penipuan itu. Namun, hal ini tidak cukup memperbaiki reputasinya yang terus memburuk, terutama karena gaya hidup mewahnya yang memicu Revolusi Prancis. Ratu Prancis terakhir itu pun jadi sasaran kemarahan warga Prancis dan berakhir tragis dipenggal oleh guillotine.

"Sangat mungkin, atau mungkin saja, beberapa berlian ini berasal dari kalung berlian terkenal yang menyebabkan jatuhnya Marie Antoinette," kata Jessica Wyndham, kepala penjualan perhiasan megah di Sotheby's, pada Kamis, 7 November 2024.

"Apa yang kami lihat adalah perhiasan dengan asal-usul yang mulia dapat menghasilkan banyak sekali kegembiraan," tambahnya, sambil menyebutkan bahwa rumah lelang itu juga sempat menjual liontin mutiara milik ratu Prancis pada 2018 dengan harga beberapa kali lipat dari perkiraan awalnya.

2 dari 4 halaman

Kalung Berlian Langka Terbuat pada 1776

Berlian pada karya asli yang dibuat pada 1776 kemudian dijual sepotong demi sepotong di pasar gelap sehingga hampir mustahil dilacak. Namun, beberapa ahli mengatakan kualitas dan usia berlian menunjukkan adanya kecocokan.

Kalung yang menyerupai syal leher ini dapat dikenakan terbuka atau diikat di bagian depan. Salah satu pemilik sebelumnya adalah Marquess of Anglesey dari Inggris, dan seorang anggota keluarga mengenakannya pada acara penobatan Ratu Elizabeth II, menurut Sotheby's.

"Saya rasa ini adalah salah satu karya paling menarik yang pernah kami miliki sejak lama, bukan hanya karena asal-usulnya, tetapi juga karena desainnya," kata Wyndham.

Kalung berlian ini sangat langka dan jarang ditemui. Dikutip dari AsiaOne pada Jumat, 8 Oktober 2024, permata kalung indah itu dibuat sebelum terjadinya Revolusi Prancis dan terakhir terlihat di depan umum pada 1973 sebelum hendak dilelang.

Terdiri dari tiga baris berlian dengan rumbai berlian di setiap ujungnya, perhiasan itu dipamerkan ke publik pertama kalinya dalam 50 tahun pada Senin, 23 September 2024. Kalung terlihat indah di ruang pamer Sotheby's London.

 

3 dari 4 halaman

Eksekusi dan Saat-Saat Terakhir Marie Antoinette

"Berlian selalu digunakan kembali, dan karena tambang Golconda di India tutup pada akhir abad ke-18, sebagian besar perhiasan abad ke-18, demi menjaga keawetan mode, dihancurkan," kata Andres White Correal, Ketua dan Kepala Penjualan Royal and Noble di Sotheby's untuk Eropa dan Timur Tengah, kepada Reuters. "Jadi, memiliki permata abad ke-18 yang utuh dengan ukuran dan pentingnya berlian seperti ini adalah hal yang sangat langka," tambahnya.

Marie Antoinette dieksekusi dengan guillotine pada 16 Oktober 1793 di Paris. Pada awal bulan tersebut, di tengah berlangsungnya Reign of Terror yang merenggut puluhan ribu nyawa, Antoinette diadili atas dakwaan pengkhianatan, pencurian, serta tuduhan yang mencemarkan namanya terkait pelecehan seksual terhadap putranya.

Setelah dua hari persidangan, juri yang seluruh anggotanya pria memutuskan Antoinette terbukti bersalah atas semua tuduhan yang diajukan. Pada malam sebelum eksekusi, ia telah menulis surat terakhir pada saudara iparnya, Elisabeth. "Saya tenang," tulis ratu, "seperti orang-orang yang hati nuraninya bersih."

Saat-saat sebelum eksekusinya, ketika pendeta yang hadir mengatakan padanya untuk memiliki keberanian, Antoinette menjawab, "Keberanian? Waktu penyakit saya akan berakhir bukanlah saat keberanian menghilang dari saya."

4 dari 4 halaman

Profil Singkat Marie Antoinette

Mengutip kanal Hot Liputan6.com, Marie Antoinette bernama asli Maria Antonia Josepha Johanna. Ia menikah pada usia 14 tahun dengan Putra Mahkota Perancis sebagai bagian dari strategi diplomatik untuk memperkuat aliansi antara Austria dan Prancis. Gaya hidup mewahnya di Istana Versailles sering menuai kritik, meskipun sebenarnya ia hanya melanjutkan tradisi kerajaan sebelumnya.

Menurut Biography, sebagai seorang putri bangsawan, Maria difokuskan pada pendidikan agama, moral, dan keterampilan sosial, berbeda dengan saudara-saudaranya yang menerima pendidikan akademis lebih mendalam.

Marie Antoinette mulai menarik perhatian publik Prancis sejak kedatangannya di Versailles pada usia 14 tahun. Meskipun populer di kalangan bangsawan, profil Marie Antoinette semakin kontroversial di mata rakyat Prancis seiring memburuknya kondisi ekonomi negara. Ia dijuluki Madame Deficit karena gaya hidupnya yang dianggap boros di tengah kemiskinan yang melanda rakyat.

Menurut Mental Floss, meskipun Marie Antoinette sebenarnya memiliki sisi dermawan - seperti mendirikan rumah bagi para janda dan wanita tidak menikah serta menjual peralatan makan kerajaan untuk membeli gandum bagi rakyat miskin - propaganda negatif tetap melekat pada citranya.

Video Terkini