Liputan6.com, Jakarta - Gunung Koromong Baleendah terletak di sebelah selatan dari pusat Kota Bandung, Jawa Barat. Jika ditarik garis lurus, jaraknya sekitar 12 kilometer. Gunung ini berada di perbatasan antara Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah dengan Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Mengutip dari laman Bandung Bergerak, Senin, 11 November 2024, ketinggian Gunung Koromong mencapai 996 meter di atas permukaan laut (Mdpl) menurut peta Rupa Bumi Indonesia (RBI). Salah satu kampung terdekat di kawasan gunung ini yaitu Kampung Cipancur, yang berlokasi di Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah.
Baca Juga
Masih banyak hal mengenai Gunung Koromong Baalendah selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Koromong Baleendah yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
Advertisement
1. Desa di Kaki Gunung Sering Terilhat Berasap
Penduduknya memiliki beragam mata pencarian. Namun ada yang beternak, bertani, dan berkebun, serta ada pula yang menjadi pengrajin arang kayu. Kayu hasil olahan warga dipasarkan ke beberapa daerah di Bandung dan sekitarnya.
Sementara itu, di beberapa titik kepulan asap putih di lereng utara Pegunungan Baleendah biasanya akan terlihat, tak jauh dari titik puncak Gunung Koromong. Asap proses pembakaran kayu dalam sekam ini merupakan bagian dari pembuatan arang.
Sebagian warga di kaki Gunung Koromong memang berprofesi sebagai pembuat arang menggunakan bahan kayu keras. Bahannya diperoleh dengan membudidayakan tanaman kayu di lereng Gunung Koromong Baalendah.
2. Salah Satu Sisahan Gunung Purba
Jenis batuan di Gunung Koromong Baalendah merupakan batuan gunung api plistosen dan termasuk gunung api lepas bersusunan andesit-basal bersumber dari gunung api tua. Bongkah batuan ini terlihat di sekitar aliran sungai yang memasuki Kampung Cipancur serta di area perkebunan di atasnya.
Batuan serupa ditemukan pula di perjalanan mendekati puncak Gunung Koromong. Bisa dikatakan bahwa Gunung Koromong merupakan salah satu sisahan gunung purba.
3. Titik Awal Pendakian ke Gunung Koromong
Kampung Cipancur merupakan desa terdekat yang juga jadi titik awal pendakian. Namanya berasal dari keberadaan sumber mata air yang airnya memancur keluar dari dalam tanah.
Sumber air ini jarang kering walaupun di tengah musim kemarau. Masih di Kampung Cipancur, terdapat juga beberapa mata air lain. Salah satunya mata air Cikahuripan yang terdapat di dekat jalur pendakian menuju puncak Gunung Koromong.
Untuk mencapai Kampung Cipancur dari pusat Kota Bandung, Anda bisa terlebih dahulu menuju Tugu Juang Siliwangi di Bundaran Baleendah. Kemudian ambil jalan ke arah timur. Tak terlalu jauh dari sana, akan terlihat sebuah jalan dengan gapura bertuliskan “Selamat Datang Di Taman Wisata Situ Sipatahunan Baleendah”.
Advertisement
4. Jalur Cocok untuk Pendaki Pemula
Waktu terbaik untuk mendaki menuju puncak Gunung Koromong adalah pagi dan siang hari. Terlebih saat cuaca sedang cerah. Lanskap pemandangan alam yang memikat terhampar di depan mata Anda.
Langit biru dan udara segar akan pendaki rasakan ketika trekking di pagi hari. Sementara itu, dalam pendakian sore hari, pengunjung akan disambut oleh lembayung jingga dan kecantikan mentari menjelang tenggelam.
5. Jalur Pendakian
Ada beberapa jalur pendakian menuju Gunung Koromong, antara lain lewat Manggahang dan Kampung Ciruum, atau juga melalui Kampung Cipancur yang saat ini paling banyak dipilih.
Di awal pendakian di tempat parkir di halaman samping Masjid Al Makmur, pendaki selanjutnya berjalan menuju selatan ke ujung kampung. Di area perkampungan, sebelum memasuki jalan setapak menuju jalur pendakian, ada banyak belokan dan percabangan yang bisa membuat bingung bagi yang belum pernah ke sana sebelumnya. Sebaiknya bertanya kepada warga yang dengan ramah akan memberi tahu arah jalan.
6. Pemandangan Danau Purba di Puncak
Perjalanan menuju puncak Gunung Koromong membutuhkan waktu kurang lebih satu sampai satu setengah jam. Jalurnya sudah terlihat cukup jelas.
Berragam jenis tumbuhan bambu dan kaliandra mendominasi di sepanjang jalur pendakian. Ada dua jenis kaliandra yang ditemui, yaitu calliandra calothyrsus yang memiliki bunga berwarna merah dan calliandra tetragona yang memiliki bunga warna putih.
Begitu tiba di puncak, pendaki akan menemukan hamparan terbuka yang cukup luas. Terdapat dua buah tugu dengan ukuran yang relatif pendek sebagai penanda ketinggiannya.
Pemandangan bentang alam pegunungan Bandung Raya bisa dilihat hampir 360 derajat. Begitu juga cekungan yang dahulunya merupakan Danau Bandung Purba bisa dinikmati.
Cekungan yang sekarang dipadati oleh bangunan beragam bentuk dan fungsi, sebagai penunjang aktivitas kehidupan masyarakat Bandung Raya. Danau Bandung Purba yang terbentuk sekitar 100 ribu tahun lalu yang mulai surut memasuki masa 16 ribu tahun yang lalu. Gunung Koromong yang berlokasi di Pegunungan Baleendah termasuk bagian dari pesisir danau tersebut.
Advertisement