Sukses

Tragis, Bayi Panda Merah Langka Mati Diduga Stres karena Suara Kembang Api

Kematian tragis seekor bayi panda merah langka berusia tiga bulan picu kekhawatiran terkait dampak suara kembang api terhadap satwa. Para ahli menyerukan tindakan lebih lanjut untuk melindungi satwa dari stres suara berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta - Seekor bayi panda merah langka atau sering disebut Baby Panda dikabarkan mati akibat tersedak karena muntahnya sendiri. Ia disebut muntah karena diduga stres mendengar suara kembang api di sekitar kebun binatang di Edunburgh, Skotlandia.

Melansir CNN, Kamis, 14 November 2024,, bayi panda berusia tiga bulan bernama Roxie itu dikabarkan mati di kandangnya pada 5 November 2024. Tragisnya lagi, Roxie mati hanya beberapa hari setelah kematain ibunya, Ginger.

Royal Zoological Society of Scotland (RZSS), yang mengelola kebun binatang tersebut, mengatakan ada “kemungkinan” hubungan antara kembang api di pusat kota dan kematian Roxie. Pakar kedokteran hewan dari badan amal konservasi satwa liar kini menyerukan pembatasan yang lebih ketat terhadap penggunaan petasan maupun kembang api. Kematian Ginger, lima hari sebelum kematian Roxie juga dikaitkan dengan suara kembang api.

Saat mengumumkan kematian Ginger pada akhir Oktober, badan amal tersebut mengatakan: "(Roxy) sudah cukup umur untuk bertahan hidup pada tahap ini tanpa ibunya. Penjaga ahli kami akan terus mengawasinya seiring pertumbuhannya."

Panda merah adalah spesies langka yang terancam punah, dan upaya konservasi sedang dilakukan di seluruh dunia untuk melestarikan hewan tersebut. Endemik di Himalaya bagian timur dan sebagian Tiongkok, diperkirakan hanya 2.500 ekor yang tersisa di alam liar.

Wakil kepala RZSS Ben Supple mengataka, Roxie yang baru saja kehilangan ibunya, Ginger, semoat merespons situasi tersebut dengan baik. Hal itu berkat perawatan ahli dari tim spesialis dan Roxie mampu memberi makan dirinya sendiri secara mandiri.

“Ini sangat menyedihkan, dia (meninggal) kemungkinan karena suara kembang api. Dokter hewan kami yakin itu mungkin reaksi terhadap kembang api. Roxie bisa masuk ke sangkarnya tetapi suara-suara menakutkan itu terlalu mengganggu baginya,” ungkap Ben.

"Kami tahu bahwa kembang api dapat menimbulkan stres bagi hewan lain di kebun binatang dan kami tidak dapat mengesampingkan bahwa kembang api mungkin berkontribusi terhadap kematian dini ibu Roxie Ginger," tambahnya.

 

2 dari 4 halaman

Dukung Larangan Penjualan Kembang Api

Pada Agustus lalu, Edinburgh menjadi dewan pertama di Skotlandia yang memilih untuk melarang penggunaan kembang api di beberapa bagian kota saat perayaan Bonfire Night pada 5 November. "Kami mendukung seruan dari badan amal kesejahteraan hewan untuk melarang penjualan kembang api kepada masyarakat, dan hanya pertunjukan cahaya yang diperbolehkan di acara-acara yang diselenggarakan," ucap Supple.

“Ini akan membantu menghindari dampak buruk terhadap hewan seperti Roxie, sekaligus memastikan bahwa masyarakat masih dapat menikmati perayaan tradisionalRoxie merupakan panda merah betina yang lahir di kebun binatang di Skotlandia pada Agustus 2024 dalam keadaan sehat dan baik dari pasangan orangtua Ginger dan Bruce.

Selama ini, para peneliti sudah berusaha untuk melacak keberadaan panda merah yang terancum punah (berstatus genting atau endangered dalam klasifikasi IUCN) dengan menggunakan teknologi pencitraan satelit. Panda merah yang diamati berada di daerah timur Himalaya dan barat daya China.

Setidaknya sudah ada sepuluh panda merah yang menggunakan tracking pada kalungnya, saat ini mereka dilepas di daerah Gunung Kangchenjunga. Untuk saat ini kalung tracking itu telah berjalan dengan baik, menurut para peneliti.

Enam panda merah betinda dan empat panda merah jantan ini telah terlihat dalam beberapa foto yang digunakan para orang-orang yang bekerja di konservasi. Konservasi ini melibatkan banyak pihak dari dokter hewan, pejabat pemerintah di Nepal dan kelompok konservasi Red Panda Network.

3 dari 4 halaman

Konservasi Panda Merah

"Ini adalah tonggak penting dalam konservasi panda merah," kata Man Bahadur Khadka,  direktur jenderal departemen hutan dan konservasi tanah Nepal, seperti dikutip dari BBC, Minggu, 14 Juni 2020, melansir kanal Global Liputan6.com. Sepuluh panda merah ini juga telah diberi nama orang-orang Nepal, Paaru, Dolma, Chintapu, Mechhachha, Bhumo, Senehang, Ngima, Brian, Ninamma dan Praladdevi.

Dari segi filogeni (kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme), panda merah memiliki keterkaitan dengan Procyonidae (keluarga rakun), Ursidae (beruang), dan Ailuropoda (panda raksasa). Ia ditempatkan pada Ailuropodinae (sampai keluarga ini dipindahkan ke Ursidae), dan ke dalam keluarganya sendiri, Ailuridae.

Ketidakpastian ini berasal dari kesulitan dalam menentukan apakah karakteristik tertentu Ailurus secara filogenetis konservatif atau diturunkan dan konvergen dengan spesies yang memiliki kebiasaan ekologis yang sama.

Bukti berdasarkan catatan fosil, serologi, karyologi, perilaku, anatomi, dan reproduksi mencerminkan kedekatan yang lebih dekat dengan Procyonidae daripada Ursidae. Namun, spesialisasi ekologis, pola dalam mencari makan, dan distribusi geografis yang berbeda mendukung kaitannya dengan klasifikasi procyonid modern dalam keluarga terpisah Ailuridae, menurut Wozencraft, W.C. dalam "Species Ailurus fulgens" (2005). 

4 dari 4 halaman

Panda Merah Aktif Saat Gelap

Penelitian DNA molekuler sistematis terbaru juga menempatkan panda merah ke dalam keluarganya sendiri, Ailuridae, bagian dari Musteloidea superfamili yang luas yang juga mencakup mephitids (sigung), procyonid (rakun), dan mustelid (musang). Menurut penelitian filogenetik terbaru, kerabat terdekat panda merah dalam keluarga super Musteloidea adalah procyonid dan mustelid.

"Ini bukan beruang, tidak ada hubungannya dengan panda raksasa, atau rakun, atau garis keturunan afinitas yang tidak pasti. Alih-alih itu adalah garis dasar musteloid, dengan sejarah panjang kemerdekaan dari kerabat terdekatnya (sigung, rakun, dan berang-berang/musang/musang)," kata biologis JJ Flynn dalam makalahnya berjudul 'Whence the Red Panda?' pada 2000 lalu.

Panda merah sendiri beranak pada musim semi dan memiliki satu hingga empat anak sekaligus, mereka juga tinggal dalam sarangnya setidaknya 90 hari setelah melahirkan. Panda merah juga merupakan hewan nocturnal, mereka sangat aktif ketika hari sudah gelap.

Ukuran panda merah hanyalah seukuran dengan kucing peliharaan yang ada di dalam rumah. Salah satu penyebab mengapa panda merah ini terancam punah adalah penebangan hutan bambu yang membuat mereka kesulitan mencari makan. Tapi panda merah ini juga dapat makan biji-bijian, telur dan buah-buahan. Pihak konservasi di Nepal berharap mereka dapat melindungi populasi yang ada saat ini.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini