Liputan6.com, Jakarta - Peta Perampok, yang sempat mengherankan penonton serial film "Harry Potter and the Prisoner of Azkaban" karena kemunculan karakter Peter Pettigrew, laku terjual melalui sebuah lelang. Peta ikonis tersebut terjual seharga 299.250 dolar AS (sekitar Rp4,7 miliar) di Lelang Langsung Barang Koleksi Hiburan Propstore.
Melansir People, Minggu (17/11/2024), lelang pada hari Kamis, 14 November 2024 ini menjadikan peta tersebut sebagai properti termahal yang pernah dijual dari waralaba "Harry Potter." "Lelang ini sangat berarti, dengan David Holmes (pemeran pengganti Daniel Radcliffe) bergabung dengan kami untuk memperkenalkan Peta Perampok," tulis Stephen Lane, pendiri dan CEO Propstore.
Sebelum pelelangan, Holmes adalah pemilik peta tersebut. Sebagai pemeran pengganti dalam semua film "Harry Potter," ia mengalami cedera parah saat syuting "Deathly Hallows: Part 1" pada 2010, dan sekarang lumpuh, menggunakan kursi roda untuk bergerak.
Advertisement
Hasil penjualan peta tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan mobilitas dan perawatan pribadinya. Pemeran pengganti tersebut merupakan subjek dari film dokumenter HBO tahun 2023 "David Holmes: The Boy Who Lived," yang diproduksi Radcliffe, yang juga merupakan teman masa kecilnya.
"Saya ingin membuat sesuatu tentang Dave selama bertahun-tahun karena ia luar biasa dan saya ingin membagikannya pada dunia," kata Radcliffe pada People saat itu.
Dalam film "Harry Potter" ketiga, Fred dan George Weasley, yang diperankan James dan Oliver Phelps, memperkenalkan Peta Perampok pada Harry Potter, diperankan oleh Daniel Radcliffe. Potongan perkamen ajaib tersebut menunjukkan catatan langsung tentang orang-orang yang bergerak di seluruh Hogwarts, dan dapat menyembunyikan isinya dengan lambaian tongkat sihir, "Kekacauan berhasil diatasi."
Lelang Tayang Ikonis
Barang-barang lain yang terjual dalam lelang Kamis termasuk helm Sandtrooper dari "Star Wars: A New Hope" dan Kali Model milik Ray Harryhausen dari "The Golden Voyage of Sinbad." Barang-barang tersebut masing-masing terjual seharga 409,5 ribu dolar AS (sekitar Rp6,5 miliar) dan 236.250 dolar AS (sekitar Rp3,7 miliar).
Kamis adalah hari pertama dari empat hari lelang. Propstore memperkirakan bahwa lebih dari 1.800 barang dari film-film ikonis lainnya, serial TV, dan koleksi pribadi bintang musik akan terjual selama lelang berlangsung. Lelang langsung diadakan di BAFTA di London, serta secara daring dan melalui telepon untuk penawaran global.
Sementara itu pada September 2024, dunia akting kehilangan Dame Maggie Smith, salah satu aktris veteran yang membintangi banyak film ikonis, termasuk serial "Harry Potter." Diwartakan People, seperti dikutip kanal Showbiz Liputan6.com, Jumat, 27 September 2024, ia meninggal dunia dalam usia 89 tahun. Kabar duka ini telah dikonfimasi kedua anak laki-lakinya.
"Dengan penuh dukacita, kami mengumumkan kepergian Dame Maggie Smith," kata anak-anaknya lewat publisis sang aktris. "Ia meninggal dengan tenang di rumah sakit pagi ini, Jumat, 27 September (2024)."
Advertisement
Menjaga Privasi
Keluarga juga menyebut Maggie Smith, yang begitu menjaga privasinya, mengembuskan napas terakhir dengan didampingi sahabat dan keluarganya. "Ia meninggalkan dua putra dan lima cucu yang berdukacita karena kehilangan ibu sekaligus nenek mereka yang luar biasa," ungkap pihak keluarga.
Mereka mengucapkan terima kasih pada staf Rumah Sakit Chelsea dan Westminster yang merawat bintang film "Harry Potter" ini di akhir hayatnya. Dalam kabar duka ini, tidak disebutkan penyebab kematian Maggie Smith. Yang jelas, pihak keluarga meminta agar privasi mereka dihormati.
"Kami berterima kasih atas semua pesan dan dukungan Anda semua yang begitu baik dan kami mohon untuk menghormati privasi kami saat ini."
Sementara itu awal tahun ini, rencana pembukaan atraksi "Harry Potter: A Forbidden Forest Experience" di Cagar Alam Briars di Gunung Martha, Australia, mendapat tentangan. Sebuah petisi yang diluncurkan untuk menentang acara tersebut telah ditandatangani hampir lima ribu orang saat artikel awal dimuat pada 3 Januari 2024.
Acara Bernuansa Harry Potter
Mereka meyakini bahwa event Harry Potter ini berdampak negatif terhadap lingkungan. Pasalnya, cagar alam tersebut merupakan habitat sejumlah hewan liar kebanggaan Australia, termasuk burung emu, kangguru, dan koala, serta spot populer untuk berjalan-jalan di hutan semak.
Para pengaju petisi di Change.org mengatakan mereka "sangat terganggu" dengan gagasan mengenai pengalaman tersebut dan cagar alam ini "jauh dari pantas untuk acara semacam itu."Â "The Briars bukan sembarang taman; ini adalah satu-satunya tempat perlindungan berpagar di Semenanjung Mornington, rumah bagi ekosistem yang sangat penting namun rapuh," bunyi petisi tersebut, dikutip dari news.com.au, Selasa, 2 Januari 2024.
Meski ada kekhawatiran, pihak dewan nyatanya bersikeras melanjutkan acara tersebut. Mereka mengklaim telah mempertimbangkan kemungkinan dampak terhadap satwa liar setempat. Pihaknya menyatakan, pameran ini hanya menggunakan sebagian kecil wilayah cagar alam.
"Penempatan alat peraga, lampu, dan suara telah dipertimbangkan dengan cermat," kata seorang juru bicara. "Sebagian besar pengalaman berada di jalur yang sudah ada, sehingga mengurangi dampak terhadap vegetasi."
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement