Sukses

Tips Dokter Boyke Buat Orangtua yang Ditanyai Anaknya Kenapa Perempuan Bisa Hamil

Menurut dokter Boyke, orangtua tidak perlu menjelaskan secara rinci bagaimana proses kehamilan itu bisa terjadi saat anaknya menanyai alasan perempuan bisa hamil.

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya berita tentang rermaja dan anak di bawah umur berhubunan intim sampai hamil membuat prihatin banyak pihak, termasuk dokter Boyke Dian Nugraha. Menurut dokter spesialis kandungan sekaligus pakar seksologi ini, pendidikan seks dini dinilai sangat penting untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.

Saat jadi bintang tamu bersama komika Praz Teguh di podcast Deddy Corbuzier, dokter Boyke mengungkapkan bahwa angka remaja yang berhubungan intim cukup memprihatinkan. Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), remaja berhubungan intim 20 persen ada di usia 14-15 tahun, 60 persen pada usia 16-17 tahun, dan 20 persen pada usia 19-20 tahun.

"Pendidikan seks itu penting banget dari sejak dini. Sejak dia tanya tentang seks, tentang kehamilan kasih tahu. Sejak dia bertanya aja, seks itu membuat dan memicu anak ingin tahu, si anak pengen tahu juga," terang dokter Boyke, dikutip dari tayangan YouTube Deddy Corbuzier, Selasa, 19 November 2024.

Dia mencontohkan ketika seorang anak bertanya kenapa perempuan bisa hamil, orangtua bisa menjawab dengan mengatakan seorang wanita hamil karena memiliki suami. Orangtua juga tidak perlu menjelaskan secara rinci bagaimana proses kehamilan itu bisa terjadi dalam hal ini proses berhubungan seks antara wanita dan pria.

"Misalnya anak nanya kenapa ibu atau tantenya bisa hamil, dan kita bilang karena dia punya suami. Kalau dia enggak punya suami, bilang karena dia punya pacar. Kamu lihat kucing ngapain? Itu lagi bikin anak, terus hamil dan melahirkan. Udah selesai, jangan cerita gimana. Anak-anak udah ngerti," jelas pria 67 tahun ini.

 

2 dari 4 halaman

Tangani Kasus Anak Hamil Dini

Dokter Boyke juga menerangkan kasus pasien berusia 12 tahun yang hamil setelah berhubungan intim dengan pacarnya yang baru berusia 14 tahun. Saat itu, sang anak tidak mengetahui bahwa dirinya hamil sampai akhirnya diketahui usia kandungannya sudah masuk 6,5 bulan.

"Pasienku hamil 12 tahun kelas 2 SMP. Yang menghamili kelas 3 SMP 14 tahun. Ibunya ngeliat anaknya enggak pernah minta pembalut, terus dia lihat putrinya semakin lama semakin gemuk. Dibawa ke klinikku ternyata hamil, diagnosanya sudah 26 bulan," ungkapnya.

"Pas lahir, anaknya lalu kita panggil suaminya 'maaf dok suaminya lagi main bola'. Nah, bayangin istrinya lagi lahiran suaminya main bola. Itu karena masih remaja dan belum tahu konsekuensinya seperti apa," sambungnya.

Dokter yang juga pernah bermain film dan web series itu menyebut orangtua pasiennya sebenarnya berpendidikan. Salah satunya bahkan bekerja di sebuah bank kenamaan di Indonesia. Setelah ditelisik, anak tersebut tidak mendapatkan pendidikan seks sejak dini dari orangtuanya.

"Anaknya tidak tahu hamil. Dia tidak tahu kalau melakukan itu akan hamil, dia melakukan itu karena enak dan teman-temannya melakukan itu. 'Kamu enggak tahu, orangtua kamu tidak kasih pendidikan seks'? Dia bilang enggak pernah dok'," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Kapan Sebaiknya Anak Diberi Pendidikan Seks?

Menurut dokter Boyke, tidak masalah memberikan pendidikan seks sejak anak berusia 10 tahun. Dia menyebut bahwa pendidikan seks pada anak tidak berlebihan. Yang salah adalah jika orangtua menjelaskannya dengan menggunakan gambar seseorang yang berhubungan seks.

"Anakku dari kelas 4 SD sudah kujelaskan proses persalinan terjadi pembuahan terjadi sampai soal kehamilan, sampai detail, karena itu namanya pendidikan tidak akan merangsang. Kecuali kalau kamu kasih gambar-gambar atau video pornografi, orang bercumbu itu yang merangsang dan tidak dibolehkan," ujar ayah tiga anak ini.

Dokter Boyke yang cukup dekat dengan beberapa selebirit belum lama ini pernah ditanyai Atta Halilintar yang ingin mendapatkan keturunan laki-laki. Ia pun menjawab bahwa program hamil anak laki-lakinya sukses saat dirinya hanya mengonsumsi daging-dagingan selama tiga bulan. Sebaliknya, istrinya tidak diperkenankan untuk mengonsumsi daging-dagingan, tetapi banyak sayur-sayuran.

"Aku juga waktu dulu kan sebagai seorang seksolog kan rada-rada pengen juga lah punya anak cowok karena yang sebelumnya perempuan. Saya itu sampai program untuk anak cowok sampe sariawan," ungkapnya di akun Youtube AH pada 2 September 2024.  Video itu juga dibagikan ulang di akun TikTok resmi Atta @attahalilintar.48 pada 4 September 2024.

 

4 dari 4 halaman

Dokter Boyke Beri Tips untuk Atta Halilintar

Untuk mendapatkan asupan protein, istri bisa memakan telur dan susu selama tiga bulan. Karena itu, dokter berusia 67 tahun ini menyarankan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah untuk mencoba program tersebut saat putri kedua mereka, Azura sudah lebih besar.

Hal itu dilakukan agar diet yang dijalani Aurel tidak menganggu kandungan ASI yang ia berikan pada Azura.  "Jadi nanti istrimu itu dapet proteinnya dari mana? Dia kan harus makan sayur-sayur, nah proteinnya dapatnya dari telur. Telur susu masih boleh," terang dokter Boyke.

Meski begitu, dr Boyke mengingatkan bahwa saran tersebut keberhasilannya hanya 80 persen. Sedangkan, 20 persennya kata dia tentunya adalah kuasa Allah SWT. Mendapatkan saran tersebut, Atta pun menuliskan pesan, menggelitik di TikTok.  "Langsung gass ngeng ini!!" tulis Atta yang langsung menjadi sorotan warganet.

"Cemungut papata tuk program 'Baby Boy'-nya.... kudoakan semoga berhasil ya," komentar seorang warganet. "Semoga terwujud ya papata mamanur mempunyai anak cowok...Aamiin," kata warganet lain.

Video Terkini