Sukses

12 Pemenang Ajang Fashion dan Make Up Contest 2024 Bakal Wakili Indonesia di Hong Kong Fashion Week

YOU.C1000 menyelenggarakan ajang Fashion dan Make Up Contest 2024. Tahun ini, berhasil menggandeng 17 sekolah yang terdiri dari 12 sekolah mode favorit dan lima sekolah tata rias favorit Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - YOU.C1000 baru saja menggelar Grand Final Fashion and Make Up Contest 2024. Sebanyak 17 sekolah yang terdiri dari 12 sekolah mode dan lima sekolah tata rias terpilih untuk memamerkan keterampilannya di bidang fesyen dan make up.

Bertema Province of Indonesia, setiap sekolah yang mengirimkan lima perwakilan diberi tugas menampilkan kreativitasnya berdasarkan provinsi yang telah ditentukan. Mereka menunjukkan hasil akhir dalam pagelaran busana dan makeup yang berlangsung di Atrium Mall Kota Kasablanka pada 22--24 November 2024. 

"Peserta yang terpilih menjadi juara I, kami membawa menuju Hong Kong Fashion Week 2025. Di sana, mereka akan bertemu dengan pelaku dunia mode internasional, mulai dari desainer, pembeli (buyer), hingga komunitas fesyen global. Ini adalah kesempatan emas untuk membuka mata terhadap perkembangan dunia fesyen," ujar Henky Prabowo, Sales dan Marketing Director dari YOU.C1000, kepada Lifestyle Liputan6.com di Jakarta pada Sabtu, 23 November 2024.

Panitia menggandeng IFC dalam proses penilaian pemenang. Raegita Oktora, salah seorang juri yang mewakili IFC menyebut sejumlah aspek penting yang menentukan, di antaranya kesesuaian antara mood board dan tema dengan desain yang dihasilkan, detail produk, kualitas penjahitan, dan kerapihan.

Berdasarkan hasil penilaian, juri memutuskan para pemenang. Mereka adalah:

 

Pemenang I

Dari LPTB Susan Budihardjo: NISA HAMZAH

Dari Islamic Fashion Institute: ANDI FITRI HARTUTI

Dari Esmod Jakarta: BEATRICE ANGELICA

Dari Binus University: FELITA DELFIANA FONG

Dari Telkom University: DIVA ZEDIDIA SUMBAYAK

Dari Sekolah Tinggi Desain InterStudi: FARSYA ANANDHITA

Dari ISWI Fashion Academy: SYARIFAH NADHILA

Dari BUNKA School of Fashion: ANGELLA

Dari Istituto di Moda Burgo Indonesia: JULIA ORLANDY

Dari Universitas Kristen Maranatha: JESSLYN CRYSTALIA

Dari Institut Kesenian Jakarta: NASYWA ZAHRADINA TUNGGAL DEWI

Dari LaSalle College Jakarta: FEBBY VIOLA ANATASYA

2 dari 4 halaman

Jalani Mentoring Sebelum Dikirim ke Hong Kong Fashion Week

Hong Kong dipilih sebagai destinasi karena dinilai sebagai salah satu pusat tren fesyen di Asia. Setelah terpilih, para pemenang pertama yang akan diberangkatkan ke Hong Kong akan menjalani mentoring sebagai persiapan.

 "Ada pengarahan terkait produk, penilaian, dan apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mereka tampil di Hong Kong tahun depan. Jadi, ini bukan hanya soal lomba, tapi juga pembekalan ilmu," urai Raegita.

Di sana, para peserta akan memamerkan karya mereka. Panitia akan menyediakan booth khusus untuk memperkenalkan produk para pemenang kepada publik di Hong Kong. "Meskipun tidak fokus pada penjualan baju, ini menjadi kesempatan besar untuk mempresentasikan produk di fesyen internasional," tambahnya.

Henky menyampaikan bahwa dengan segala bimbingan dari IFC, ia berharap pemenang siap dengan karya yang akan ditampilkan dan berhadapan dengan pelaku fesyen internasional. Sementara, Raegita merasakan semangat para peserta yang terlibat menunjukkan bahwa industri fesyen dan kecantikan di Indonesia terus hidup.

3 dari 4 halaman

Sempat Terhenti karena Pandemi

Henky menyampaikan bahwa Fashion dan Make Up Contest kembali diadakan pada 2024 setelah terhenti sejak 2019 karena pandemi. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah membangun kepercayaan diri para peserta. Banyak di antara mereka awalnya merasa ragu untuk tampil kembali di ajang fesyen.

"Strategi kami untuk membangkitkan semangat mereka adalah menggandeng IFC. Melalui organisasi yang memiliki komitmen kuat di dunia fesyen ini, kami mengundang berbagai generasi muda untuk berpartisipasi. Karena mereka tahu kredibilitas IFC, akhirnya banyak yang tertarik untuk ikut acara ini," kata Henky.

"Kami mulai menggandeng IFC sejak awal tahun 2024, tepatnya sebelum bulan puasa. Kami sudah melakukan diskusi dengan mereka dan mulai menghubungi sekolah-sekolah untuk bekerja sama mengirimkan perwakilan. Perjalanan ini cukup panjang, dari sekitar bulan Mei hingga sekarang, baru peserta benar-benar siap untuk mempresentasikan hasil karya mereka," sambung dia.

Dengan berbagai upaya, ia melihat ada perkembangan signifikan di ajang tersebut dibandingkan pada 2019. Dari 10 sekolah fesyen yang berpartisipasi, kini sudah bertambah menjadi 17 sekolah yang jadi peserta. 

4 dari 4 halaman

Tren Fesyen Gabungkan Kain Tradisional dengan Desain Modern

Sementara, Raegita melihat salah satu tren yang populer di ajang tersebut adalah kehadiran kain-kain tradisional Indonesia. "Dengan tren ini, kita bisa melihat bagaimana peserta berkarya melalui kain tradisional yang diolah menjadi desain ready-to-wear, desain yang menunjukkan kain-kain diadaptasikan menjadi lebih modern, memberikan perspektif baru."

Seperti terlihat pada penampilan peserta pada Sabtu, 23 November 2024, model begitu percaya diri berjalan di atas catwalk memamerkan pakaian hasil karyanya, diiringi musik instrumental. Busana yang mereka kenakan memiliki nilai khas tersendiri yang membuatnya terlihat anggun.

Motif kain wastra yang sebelumnya identik dengan kesan tradisional kini dipadukan dengan gaya lebih modern, menciptakan harmoni antara budaya lokal dan tren fesyen global. Para penonton yang hadir di acara tersebut terlihat terkesima melihat karya-karya peserta yang tidak hanya memancarkan kecantikan, tetapi juga menunjukkan betapa kayanya potensi fesyen Indonesia.