Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Kambuno, Salah Satu Gunung dengan Pendakian Tersulit di Sulawesi

Gunung Kambuno adalah salah satu tujuan para pendaki baik dari Sulawesi hingga luar pulau. Kambuno juga merupakan gunung ke dua tersulit di Sulawesi.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kambuno dengan ketinggian 2.985 meter di atas permukaan laut (mdpl), terletak di Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara. Jaraknya sekitar kurang lebih 45 kilometer dari Kota Sabbang, Sulawesi Selatan.

Mengutip dari laman blog Ayyung, Minggu, 24 Novemebr 2024, seorang pendaki yang pernah menjelajahi gunung tersebut, Gunung Kambuno adalah salah satu tujuan para pendaki baik dari Sulawesi sampai luar pulau. Kambuno juga merupakan gunung ke dua tersulit di Sulawesi.

Masih banyak hal mengenak Gunung Kambuno selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Kambuno yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Titik Awal Pendakian

Pendaki dapat memulai perjalan dari sekertariat Kpa. Garis palopo. Anda bisa langsung menuju Kecamatan Sabbang dengan menumpang mobil truk sejak pagi hari.

Sekitar satu jam perjalanan kemudian Anda akan sampai ke Sabbang dan langsung menuju ke Dusun Ponggo Desa Malimbu. Di tengah perjalanan pendaki bisa singgah di sekertariat kpa FALS kami melapor terlebih dulu.

Kemudian Anda baru bisa melanjutkan perjalanan kembali menuju Ponggo dengan berjalan kaki sekitar 5 km. Sesampai di ponggo pendaki harus bertanya warga lokal setempat dan mencari pemandu gunung orang lokal agar tidak tersesat.

Setelah menemukan pemandu gunung maupun porter untuk membawakan barang selama pendakian, Anda bisa jalan menuju puncak Gunung Kambuno. Sebelum memulai pendakian, periksa ulang kelengkapan barang bawaan.

 

2 dari 4 halaman

2. Salah Satu Gunung Tersulit di Sulawesi

Setidaknya membutuhkan tiga hari perjalanan untuk menggapai puncak. Pendaki juga akan melalui jalanan rintisan yang sangat menguras keringat dan tenaga, itu sebabnya memang pendakian ke Gunung Kambuno amat berat.

Diperlukan latihan fisik, agar Anda bisa berhasil melewati puncaknya. Pelajari juga jalur dan rute yang akan dilakui sebelum pendakian supaya persiapannya pun lebih maksimal.

3. Melewati Sungai dan Jembatan Gantung

Di Dusun Ponggo Anda harus menyebrangi jembatan gantung yang cukup besar. Melewati jembatan ponggo kita harus belok kiri atau bertanya di penduduk/ojek yang parkir dekat jembatan.

Melewati jembatan pendaki akan berjalan lalu mendapati sebuah sungi kecil lalu perkebunan coklat dan sungai kecil lagi. Anda juga akan bertemu sungai kecil kedua, kemudian mendapati jalan pengerasan sekitar 7 kilometer mendaki.

Saat perjalanan menurun pendaki akan bertemu sebuah mesjid kecil desa malimmbu. Lalu mendaki sedikit dan menurun ada sebuah kendaraan berat yaitu “doser”.

3 dari 4 halaman

4. Tempat Berkemah

Setelah sungai, pendaki akan melewati rumah penduduk dan langsung disambut dengan tanjakan yang sangat berat sekitar kemiringan 70-80 derajat. Setelah tanjakan pendaki akan melewati jembatan gantung tang terbuat dari kayu dan rotan.

Sekitar dua jam berjalan kami istirahat pada kilo16 yang merupakan camp1 atau lokasi berkemah. Tempatnya sangat bersih dan terdapat sungai yang lumayan besar.

Di sini juga banyak terdapat sayur-sayuran yang dapat di jadikan makanan. Di malam harinya pendaki bisa membuat api ungun karena tentu udaranya akan menjadi dingin. 

5. Ada Sumber Air Panas

Dalam perjalanan ke puncak, saat masuk ke Desa Mangkaluku tepatnya di kilometer 27 terdapat sumber air panas yang belum dikelola dengan baik oleh masyarakat sekitar. Tempat ini sebetulnya bisa jadi objek wisata dan ada rencana pembangunan PLTA mikro sebagai sumber listrik bagi penduduk, karena belum terdapat aliran listrik ke dusun Mangkaluku.  

 

4 dari 4 halaman

6. Rute Pendakian

Mengutip dari laman blog Latimojong, berikut adalah rute pendakian dan jarak tempuhnya di masing-masing perhentian.

Sabbang- Pongo 1 jam (berjalan kakiPongo – Kurirang ( 1-2 hari )

Kurirang – Mangkaluku KM 26 (30 menit)

Mangkaluku – km 45 ( Pos 1 camp 2) ( satu Hari )

Pos 1 – Pos 2 1,5 km 2 jam 40 menit Trekking melewati punggungan, menyusuri jalur longsoran, kemudian melandai

Pos 2 – Pos 3 0,75 km 30 menit Jalur terus agak menurun sampai mendapati sungai ( Sumber Air Terakhir )

Pos 3 – Pos 4 0,75 km 40 menit Trekking cukup berat sampai mendapati tempat agak datar

Pos 4 – Pos 5 0,375 km 25 menit Jalur agak mendaki

Pos 5 – Pos 6 0,75 km 20 menit Jalur agak mendaki

Pos 6 – Pos 7 0,25 km 30 menit Trekking cukup berat

Pos 7 –Pos 8 0,75 km 45 menit Trekking cukup berat, curam

Pos 8 – Puncak 1 km 45 menit Trekking cukup berat, curam sampai mendapati jalur agak mendatar.

Setelahnya pendaki akan mencapai puncak berupa tanah yang agak datar. Tak jauh dari puncak, terdapat sebuah tranggulasi atau penanda ketinggian Gunung  yang di buat oleh batu.