Liputan6.com, Jakarta - Bekerja sama dengan rumah produksi Sam's Studio, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) berjanji membuka 51 layar bioskop baru di 17 kabupaten. Hal ini dilakukan demi memperluas akses masyarakat terhadap film Indonesia, sekaligus meningkatkan literasi film nasional.
Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, mengatakan melalui keterangan pers pada Lifestyle Liputan6.com, Kamis (28/11/2024), "Ini merupakan kabar gembira dari Kementerian Kebudayaan untuk didukung. Selama ini, minimnya kehadiran layar bioskop jadi masalah insan perfilman."
Baca Juga
"Kami bekerja sama dengan Sam's Studio untuk membuka layar di 17 kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Seluruh film yang diputar di bioskop ini adalah film Indonesia dan akan langsung beroperasi pada 5 Desember (2024) mendatang."
Advertisement
Ke-17 kabupaten tersebut adalah Cibadak, Sukabumi, Cianjur, Subang, Garut, Indramayu, Pemalang, Gombong, Pekalongan, Ungaran, Salatiga, Kelaten, Solo, Nganjuk, Kediri, Pasuruan, dan Probolinggo. Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 2.145 layar bioskop yang tersebar di 517 lokasi di 115 kabupaten dan kota.
Jumlah ini dinilai masih jauh dari memadai, mengingat Indonesia memiliki 349 kabupaten dan 91 kota, sehingga banyak wilayah yang belum terjangkau akses bioskop. Sebagian besar layar bioskop terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama di Pulau Jawa, "menciptakan kesenjangan akses hiburan dan seni bagi masyarakat di daerah," menurut pihaknya.
Selain dengan Sam’s Studio, Kemenbud berjanji akan bermitra dengan sektor swasta lain, pemerintah daerah, dan komunitas lokal untuk memastikan pembangunan infrastruktur bioskop dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, pihaknya juga mendorong penggunaan teknologi digital untuk menghadirkan konsep bioskop alternatif, seperti layar tancap modern atau bioskop keliling, yang dapat diakses di wilayah-wilayah terpencil.
Buka Peluang Ekonomi Baru
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni perfilman, tapi membuka peluang ekonomi baru di sektor industri kreatif. Peningkatan jumlah layar bioskop dinilai akan memberi panggung lebih luas bagi sineas lokal untuk menampilkan karya mereka, yang akhirnya bermaksud mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan perfilman nasional.
Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad mengaku akan membantu Kemenbud mengakselerasi proses penambahan layar bioskop agar lebih merata di Indonesia. "Tugas saya sebagai Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni adalah mempercepat akselerasi tujuan, salah satunya dari Kementerian Kebudayaan dalam hal pekerja seni di perfilman yang membutuhkan tambahan layar."
"Mengapahal ini perlu di-support, karena bioskop ini khusus memainkan film Indonesia dan tidak hanya untuk menonton film, tapi juga akan memutar roda ekonomi daerah di kabupaten. UMKM juga akan diprioritaskan," Raffi berjanji.
Mengingat perfilman adalah bagian penting dari identitas budaya Indonesia, Kemenbud mengaku akan fokus pada penguatan ekosistem perfilman. "Ke depan, Kementerian Kebudayaan berharap idealnya setiap kabupaten memiliki layar bioskop," sebut Menbud.
"Tentu secara ekonomi, selain kompetisi, akan membuat keseimbangan, harga lebih bersaing dan kompetitif, serta lebih mudah dijangkau," tandasnya.
Advertisement
Mendengar Aspirasi
Sebelumnya, Fadli dan Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, telah menuanrumahi diskusi bertajuk "Ngopi Pagi" di Jakarta demi mendengar aspirasi pelaku industri perfilman lokal, Senin, 4 November 2024, lapor kanal Showbiz Liputan6.com. Hanung Bramantyo, Ario Bayu, Hannah Al Rashid, dan Angga Dwimas Sasongko jadi nama-nama yang hadir saat itu.
Lewat akun Instagram-nya, Giring mengunggah video yang menampilkan suasana diskusi yang hangat, santai, sekaligus menyenangkan. "Pagi ini, saya mendampingi Bapak Menteri @fadlizon, dalam acara Ngopi Pagi Kementerian Kebudayaan dan insan perfilman," ungkapnya.
Ia menyambung, "Berbagai capaian berhasil ditorehkan oleh insan perfilman Indonesia. Tercatat di bulan September lalu, jumlah penonton film lokal memecahkan rekor baru dengan lebih dari 60 juta penonton. Film sebagai objek pemajuan kebudayaan kita terus berkembang berkat perjuangan yang gigih dari para sineas Tanah Air.”
"Bersama Bapak Menteri @fadlizon, ngopi pagi santai dengan insan perfilman dilakukan untuk membawa perfilman kita semakin berdampak untuk kemajuan budaya Indonesia."
Menambah Layar Bioskop
Sebelumnya, pemerataan bioskop telah disinggung sebagai salah satu tantangan industri film lokal yang harus dijawab dengan solusi konkret. "Saat ini, kita tahu bahwa paling banyak penonton Indonesia hanya 10 juta dari 280 juta penduduk Indonesia. Kalau saja kita bisa mengejar lebih banyak bioskop-bioskop di daerah melalui regulasi-regulasi yang mendorong agar pemerintah daerah, pengusaha daerah mendapat insentif pajak atau apapun itu demi membuka bioskop-bioskop di kabupaten/kota," kata Dede Yusuf, Wakil Ketua Komisi X DPR RI periode 2019--2024, saat ditemui seusai pemutaran film di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024.
Penambahan jumlah bioskop, sambung Dede, juga bisa memperpanjang masa tayang film Indonesia di bioskop. Ia mendukung konsep yang diajukan Parfi 56, yakni menghadirkan bioskop independen, bukan konsorsium besar.
"Ini bisa dilakukan di mana saja, di daerah-daerah dan mudah-mudahan mendapat dukungan dari pemerintah, baik dari akses permodalan, akses perfilmannya, dan yang paling penting, kerja sama dengan pemerintah di daerah agar punya perizinan untuk membuka bioskop," ujar dia.
Advertisement