Liputan6.com, Jakarta - Salah satu bandara tersibuk di Eropa, Bandara Charles-de-Gaulle, ditutup sementara dua landasan pacunya karena pencarian intensif untuk menemukan seekor anjing bernama Amalka yang hilang. Anjing tersebut lepas dari kandangnya saat unloading atau pembongkaran di bandara pada Selasa, 26 November 2024.
Mengutip dari laman Euro News, Kamis, 28 November 2024, Amalka, yang melakukan perjalanan dari Wina ke Dallas dengan singgah di Paris, Prancis adalah hewan peliharaan dari seorang turis Kroasia bernama MÃÅ¡a. Menurut Air France, pintu kandang Amalka kemungkinan longgar selama turbulensi penerbangan, menyebabkan kandangnya terbuka saat pembongkaran.
Hal ini menyebabkan Amalka berkeliaran di area bandara yang luasnya hampir 33 kilometer persegi. MÃÅ¡a, pemilik anjing tersebut, meluncurkan permohonan di media sosial seminggu yang lalu untuk membantu menemukan Amalka.
Advertisement
Dalam wawancara dengan media Prancis, Le Parisien, MÃÅ¡a menyatakan kecemasannya, "Saya menderita ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) dan Amalka dilatih untuk menjadi anjing pendukung emosional saya. Dalam situasi seperti ini, dia biasanya ada untuk saya."
Air France, bersama dengan staf bandara, relawan, dan polisi transportasi, telah bekerja tanpa lelah untuk menemukan Amalka. Juru bicara Air France menyatakan bahwa anjing itu telah terlihat beberapa kali, namun upaya untuk menangkapnya belum berhasil.
Air France memahami dan turut merasakan emosi dan kekhawatiran pemilik Amalka yang telah membantu sejak hari pertama. Perusahaan mengurus masa tinggalnya selama pencarian ini, tambahnya.Â
Â
Gunakan Drone untuk Pencarian
Pada Selasa, pejabat bandara memutuskan untuk menggunakan teknologi drone dalam operasi pencarian Amalka. Penggunaan drone ini mengharuskan penutupan sementara dua dari empat landasan pacu paralel untuk memastikan keamanan dan efektivitas operasi.Â
Operasi tersebut dijadwalkan berlangsung pada sore hari untuk meminimalkan gangguan terhadap jadwal penerbangan. Namun, belum ada kabar terbaru nasib anjing tersebut. Sebagai informasi, Bandara Charles-de-Gaulle, yang menangani 67 juta penumpang pada 2023, dikenal sebagai salah satu bandara tersibuk di Eropa.
Penutupan sementara landasan pacu untuk operasi pencarian ini menunjukkan komitmen bandara dan pihak terkait dalam menangani insiden ini dengan serius. Insiden di Charles-de-Gaulle ini bukan satu-satunya yang melibatkan hewan peliharaan di bandara.
Minggu lalu, penerbangan TAP Air Portugal dibatalkan karena insiden lain di mana kandang hewan terbuka secara tidak sengaja, menyebabkan 130 hamster melarikan diri. Insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa hewan-hewan itu mungkin mengunyah kabel pesawat, sehingga pesawat ditahan di bandara Azores selama beberapa hari hingga semua hewan tersebut berhasil ditangkap kembali.
Â
Advertisement
Burung Camar Bergerombol di Landasan Pacu
Kejadian lainya juga pernah terjadi terkait dengan terganggunya lalu lintas di landasan pacu bandara. Kota Venesia di Italia menarik wisatawan dari seluruh dunia dengan kanalnya. Namun, ada sisi lain dari kota bersejarah ini yang mungkin tidak selalu terlihat dalam brosur pariwisata.
Burung camar ternyata telah menjadi pengganggu nyata bagi penduduk dan pengunjung kota ini. Dilansir dari CNN pada Senin, 16 Oktober 2023, dari teras kafe yang mewah hingga lorong-lorong sempit yang berbatu, cerita tentang serangan burung camar telah menjadi semacam legenda urban di kalangan penduduk setempat.
Mereka yang berusaha menikmati gelato di bawah matahari atau makan siang di tepi kanal, sering kali harus siap-siap dengan burung camar yang dengan cepat mencuri makanan mereka. Sayangnya tidak ada yang menduga bahwa gangguan ini bisa mencapai tingkat yang mengancam keselamatan penerbangan.
Bayangkan, sebuah bandara internasional yang sangat sibuk harus menghentikan operasinya hanya karena sekelompok burung camar memilih untuk berkumpul di landasan pacu?
Manfaatkan Jasa Elang yang Dilatih Khusus
Menurut informasi yang disampaikan juru bicara bandara kepada CNN, semua aktivitas penerbangan di Bandara Venesia terpaksa dihentikan pada Jumat pagi, 13 Oktober 2023, antara pukul 09:54 dan 10:45, waktu setempat. Insiden ini juga menyebabkan 20 penerbangan yang semestinya mendarat di bandara tersebut harus dialihkan ke beberapa bandara lain di wilayah Italia utara, seperti Treviso, Verona, Trieste, dan Milan.
Bagi para penumpang yang terdampak, perubahan ini tentu menimbulkan sedikit ketidaknyamanan. Mereka yang dialihkan ke bandara di Treviso harus melanjutkan perjalanan dengan naik bus menuju Venesia selama sekitar 30 menit. Namun bagi penumpang yang terpaksa mendarat di Trieste dan Milan, mereka harus menghabiskan waktu tambahan dua hingga tiga jam untuk bisa sampai ke Venesia.
Sumber masalah ini datang dari kawanan "burung-burung besar" yang sempat mengerubungi area bandara. Menanggapi situasi tersebut, staf dari SAVE, perusahaan yang mengelola Bandara Venesia, segera menerapkan rutinitas anti-camar standar yang mereka miliki.
Sebagai salah satu langkah penanganan, bandara ini memanfaatkan jasa seekor elang yang telah dilatih khusus. Elang ini diterjunkan untuk membubarkan sekitar dua ratus burung camar yang berada di sekitar bandara.
Â
Advertisement