Sukses

Biaya SPP di Sekolah Yuni Shara Cuma Rp3.500, Orangtua Bisa Bayar Pakai Buah-buahan tapi Dapat Fasilitas Lengkap

Selama beberapa tahun, termasuk di tahun ini, uang bayaran di sekolah Yuni Shara tersebut tidak naik sama sekali walau ada penambahan beberapa fasilitas.

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya sibuk di dunia hiburan, Yuni Shara juga dikenal sebagai pebisnis dan pengelola sekolah. Ia menjabat sebagai Ketua Yayasan Cahaya Permata Abadi yang membawahi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) terpadu di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Sekolah milik Yuni Shara diberi nama PAUD Cahaya Permata Abadi.

Yang menarik dari PAUD terpadu milik Yuni Shara adalah biaya pendidikannya. Wali murid dikabarkan hanya perlu membayar SPP sebesar Rp3.500 per bulan. Biaya tersebut juga bisa dibayar dengan sayur atau buah, tak melulu memakai uang.

Selama beberapa tahun, termasuk di tahun ini, uang bayaran sekolah tersebut tidak naik sama sekali, seperti tertera di laman resminya paudcahayapermataabadi.com. Hal ini sengaja diterapkannya agar anak-anak di sana bisa sekolah sesuai impian Yuni Shara.

Meski SPP-nya terbilang sangat murah dan tidak pernah naik, para siswa di sekolah Yuni tetap mendapatkan berbagai fasilitas yang sangat lengkap, termasuk berbagai fasilitas kesehatan terbaru. Setidaknya ada empat fasilitas kesehatan yang berhak diterima para siswa, mencakup penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan; pemeriksaan THT (telinga hidung tenggorokan); pemberian Vitamin A; dan terakhir pemeriksaan kesehatan gigi.

Pemberian fasilitas kesehatan tersebut pun terlihat beberapa kali dibagikan ke akun Instagram milik PAUD Cahaya Permata Abadi, @cahayapermataabadi. Pihak sekolah bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pemenuhan fasilitas siswa.

Sekolah ini juga dilengkapi dengan beragam program menarik seperti day care, playgroup, sampai taman bermain. Tersedia pula beberapa fasilitas seperti ruang aula, halaman luas, ekstrakurikuler, dan lain-lain.

2 dari 4 halaman

Irwan Mussry dan Maia ke Sekolah Yuni Shara

Belum lama ini juga terungkap sosok penyandang dana lainnya dari PAUD Cahaya Permata Abadi adalah Irwan Mussry. Hal ini itu diungkapkan oleh istri Irwan, Maia Estianty, dalam vlognya beberapa waktu lalu. 

"Jadi waktu itu Yuni masih sewa tanah, terus akhirnya Yuni cari suporter, sponsor, dan akhirnya Alhamdulillah Mas Irwan support dan bisa membeli tanah ini, karena memang concern-nya Mas Irwan bangun sekolah-sekolah PAUD," ungkap Maia dalam unggahan di akun Youtube MAIA ALELDUL TV dikutip pada Kamis, 28 November 2024.

Yuni bahkan menamai ruang aula di sekolahnya dengan nama ibunda Irwan, R.A. Djoewati Mussry Nitidisastro atau Djoedjoek. "Ada sejarahnya ibunya Mas Irwan juga membangun hotel yang lama di Batu," terang adik Krisdayanti itu.

Kedatangan Irwan dan Maia ke PAUD pun disambut antusias para siswa. Saking bangganya dengan penampilan para siswa PAUD, Irwan diduga menjanjikan untuk terus melengkapi bangunan tersebut. PAUD Cahaya Permata Abadi telah berdiri sejak 2004. Sekolah ini dibangun sebagai PAUD terpadu yang terdiri dari PAUD, TK (Taman Kanak-Kanak), dan Taman Bermain.

3 dari 4 halaman

Pengajar di Sekolah Yuni Shara

Dalam penerapan program pendidikannya, PAUD menonjolkan enam aspek pengembangan, yaitu Kognitif, Bahasa, Sosio Emosional, Nilai Agama dan Moral, Fisik Motorik, serta Seni. Sekolah Yuni Shara telah memiliki 100 lebih anak murid yang sebagian besar berlatar belakang dari keluarga kurang mampu.

Sejak awal mendirikan sekolah yang diberi nama Cahaya Pertama Abadi itu, Yuni memang menyasar kalangan yang kurang mampu. Walaupun termasuk murah, tenaga pengajar di sekolah milik Yuni Shara merupakan sarjana PAUD. 

Ia juga beberapa kali membagikan foto-foto dirinya di sekolah tersebut di media sosial. Sementara, akun Instagram Cahaya Permata Abadi juga cukup sering membagikan foto-foto maupun video kegiatan mereka, termasuk saat Yuni berada di sana.

Yuni juga sempat menceritakan pengalamannya membangun sekolah melalui channel YouTube milik Ussy Sulistiawaty, yaitu 'Ussy Andhika Official' pada 4 November 2019. Dalam video tersebut, pelantun Hilang Permataku ini menuturkan, semuanya bermula saat ia sedang berlibur di kampung halamannya.

4 dari 4 halaman

Yuni Fokus di Bidang Pendidikan

Saat hendak pamitan, dia mendengar cerita yang miris. Anak mantan gurunya ternyata mau menutup sekolah karena plafon di sana sempat roboh. Hal itu membuat Yuni tersentuh dan memutuskan untuk membangun sekolah pengganti.

Saat itu dia belum punya tanah, jadi sementara harus menyewa kontrakan untuk dijadikan sekolah. Sampai akhirnya mampu membeli tanah sendiri dan membangun sekolah, semua itu didanai sendiri oleh Yuni tanpa meminta bantuan dari pihak lain.

Walaupun tidak pernah berencana mendirikan sekolah semi formal sebelumnya, Yuni mengaku bersyukur dengan berdirinya sekolah itu. Terbukti, sekolah yang telah dikelolanya selama tujuh tahun itu sudah mendapat akreditasi A, yaitu peringkat baik dari pemerintah.

Sekolah tersebut kini sudah memiliki ratusan anak didik dengan 14 tenaga pengajar profesional. Ussy pun berdecak kagum mendengarkan cerita sahabatnya yang begitu peduli pada dunia pendidikan, terutama untuk anak-anak. Seiring berjalan waktu, Yuni sepertinya makin fokus di bidang pendidikan dan bukan tak mungkin akan membuka sekolah lain.