Sukses

LRT Jabodebek Izinkan Pengguna Naikkan Sepeda Utuh ke Gerbong Kereta Mulai 30 November 2024, Berlaku Hanya di Akhir Pekan

Sebelumnya, LRT Jabodebek hanya mengizinkan sepeda lipat untuk dibawa masuk pengguna ke dalam kereta.

Liputan6.com, Jakarta - LRT Jabodebek mulai mengizinkan pengguna untuk menaikkan sepeda utuh ke dalam kereta pada Sabtu (30/11/2024). Ini merupakan pembaruan setelah sebelumnya hanya pengguna sepeda lipat saja yang diizinkan naik membawa kendaraannya ke dalam kereta.

"Jadi, silakan masyarakat yang kalau biasanya hanya bisa bawa sepeda lipat ya, sekarang sudah bisa yang utuh. Yang utuh dalam artian seperti jenis-jenis MTB atau road bike, itu sudah bisa. Tetapi, hanya di weekend," kata Manager Humas LRT Jabodetabek, Mahendro Trang Bawono, ditemui di Jakarta, Kamis, 28 November 2024.

Ia menjelaskan waktu yang diizinkan tidak hanya pada Sabtu dan Minggu, tetapi juga tanggal merah atau hari libur. Masing-masing gerbong kereta dibatasi hanya tiga sepeda, baik sepeda utuh maupun sepeda lipat.

"Dari sisi kiri kereta LRT Jabodebek itu bisa," ujarnya. Pihaknya menyiapkan jalur khusus di sisi kiri tangga masuk ke area LRT untuk pengguna membawa masuk sepedanya.

Hendro menyatakan pengguna LRT bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk bersepeda di car free day (CFD) Jakarta atau area lain yang mendukung. Diharapkan hal itu dapat meningkatkan jumlah pengguna LRT di akhir pekan yang biasanya hanya setengah dari jumlah pengguna kereta di hari biasa.

Rata-rata pengguna harian LRT Jabodebek pada hari kerja tercatat sebanyak 81.327, naik 1,6 persen dari bulan lalu. Sementara, rata-rata akhir pekan sekitar 41.784 pengguna, melonjak 18 persen dari bulan lalu.

 

2 dari 4 halaman

Tarif Naik LRT di Akhir Pekan dan Hari Biasa

Saat ini, LRT Jabodebek memberlakukan harga tarif bervariasi tergantung hari dan jam keberangkatan. Berdasarkan informasi, tarif naik LRT pada hari biasa mulai Rp5 ribu hingga maksimal Rp20 ribu. Sementara, tarif di akhir pekan maksimal Rp10 ribu.

Berbeda dari KRL yang banyak dimanfaatkan pengguna sebagai sarana transportasi untuk berwisata di akhir pekan, penumpang LRT lebih sedikit yang memanfaatkannya sebagai sarana tersebut. Salah satunya karena tidak banyak destinasi wisata yang dekat dengan rute yang dilalui LRT, baik rute Dukuh Atas - Jatimulya maupun rute Dukuh Atas - Harjamukti.

"Paling hanya TMII sama yang terbaru Pakuwon Mall di Bekasi," ujar Hendro.

Meski begitu, pihaknya optimistis bisa memenuhi target 120 ribu penumpang per hari pada 2025 sesuai ketetapan pemerintah. Langkah yang diambil adalah dengan menambah jumlah rangkaian kereta dari 20 gerbong menjadi 22 gerbong pada tahun depan.  

"Kami sudah ada planning-nya sampai bukan hanya tahun 2025, tapi sampai tahun 2026. Untuk di 2025 ini minimal itu di tiga bulan pertama, kami sudah harus operasikan dua train set tambahan, sehingga ada proyeksi untuk peningkatan jumlah pengguna bisa sampai angka 100.000an dulu," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Tambah Jumlah Rangkaian Kereta

Selanjutnya pada kuartal IV/2025, pihaknya akan mengoperasikan dua train set tambahan agar target 120 ribu penumpang per hari bisa tercapai. Itu pun masih belum seluruh train set yang dimiliki dioperasikan karena memiliki total 31 train set. "Sementara ini kami jalan baru 20 train set," kata Hendro.

Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, LRT Jabodebek juga menunjukan performa lebih baik dari segi operasional. Ketepatan waktu naik menjadi 98,32 persen pada Oktober, sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan September yang mencapai 98,31 persen.

Dengan perkembangan positif jumlah pengguna tersebut, sebagian besar masyarakat berharap adanya perpanjangan rute LRT Jabodebek hingga ke wilayah Bogor. Lantas, kapan hal itu bisa terwujud?

Hendri menyatakan rencana perpanjangan rute KRL Jabodebek hingga ke Bogor sudah dalam tahap pembahasan oleh Kementerian Perhubungan. "Dengan pembahasannya sih baru sampai kementerian terkait," ujarnya.

Meski demikian, pihaknya mengaku belum memperoleh informasi lebih lanjut terkait hasil pembahasan tersebut. "Cuma hasilnya apa kami belum update lagi," ucapnya.

4 dari 4 halaman

Menambah Cuan Lewat Iklan

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mengembangkan lini pendapatan non-farebox, salah satunya melalui bisnis periklanan di moda transportasi LRT Jabodebek. Fasilitas ini ditargetkan menjadi sarana strategis bagi merek-merek ternama untuk memperluas jangkauan pemasaran, mengingat tingginya jumlah pengguna LRT yang terus meningkat.

Bisnis periklanan ini dikelola oleh PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata). Direktur Utama KAI Wisata, Hendy Helmi, menjelaskan bahwa seluruh fasilitas LRT Jabodebek, mulai dari stasiun hingga rangkaian kereta, dapat dimanfaatkan sebagai media periklanan.

"Iklan dapat ditempatkan di dinding stasiun, dalam rangkaian kereta, hingga lantai," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 28 November 2024.

Hendy menambahkan, peningkatan jumlah pengguna LRT Jabodebek menjadi peluang besar untuk menyediakan solusi pemasaran yang efektif. "Pertumbuhan penumpang harian membuka kesempatan bagi kami untuk menawarkan platform iklan yang menarik bagi merek yang ingin memperkuat kehadiran mereka di pasar," jelasnya.

Video Terkini