Sukses

Kapan Waktu Mengunjungi Dokter Kulit Bila Terkena Jerawat?

Informasi tentang penanganan jerawat bisa dengan mudah didapatkan di media sosial. Namun, dokter kulit mengingatkan bahayanya bila informasi tidak dikonsultasikan lebih dulu pada ahlinya.

Liputan6.com, Jakarta - Jerawat adalah masalah kulit yang paling sering dialami banyak orang, dari remaja hingga dewasa. Meski sering dianggap sepele, jerawat bisa menjadi tanda masalah kulit yang lebih serius jika dibiarkan tanpa penanganan.

Dr. dr. Reti Hindritiani, Sp.D.V.E., Subsp. D.K.E., FINSDV, FAADV, menyampaikan dengan perkembangan media sosial, informasi tentang penanganan jerawat lebih mudah didapat. Namun, kemampuan memilah informasi mana yang benar dan tepat untuk masalah jerawat seseorang masih rendah. 

"Mereka (pasien) membawa banyak informasi sekaligus banyak pertanyaan, tetapi sering kali pengetahuan itu tidak terarah atau tidak sesuai dengan kondisi kulit mereka. Fenomena ini menunjukkan pentingnya memilah informasi dan berkonsultasi langsung dengan ahli agar perawatan lebih tepat sasaran," kata dokter kulit itu dalam jumpa pers di Jakarta pada Sabtu, 30 November 2024.

Sedangkan, Prof. Dr. dr. Satya Widya Yenny, Sp.D.V.E., Subsp. D.K.E. Ag, FINSDV, FAADV, mengungkapkan pernyataan senada. Ia menyebut media sosial bisa menjadi pedang bermata dua.

"Di satu sisi, media sosial mempercepat akses informasi dan membantu mengenali masalah kulit lebih awal. Tetapi, di sisi lain, kita harus memastikan validitas informasi dan metode yang digunakan. Jika informasi yang didapat tidak akurat, sering kali hasilnya justru memperburuk kondisi kulit," sebut dr. Widya.

Ia menambahkan bahwa dalam banyak kasus, pasien mengalami masalah lebih berat akibat penggunaan produk atau metode yang tidak sesuai. Padahal, jika mereka berkonsultasi lebih awal dengan dokter atau dermatologis, komplikasi tersebut bisa dihindari. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya deteksi lebih awal yang tepat.

2 dari 4 halaman

Penggunaan Teknologi Inovatif

dr. Widya menyampaikan bahwa perkembangan teknologi, seperti Spot Scan Plus, sangat penting untuk membantu mempermudah deteksi jerawat. Teknologi ini telah berkembang pesat dan memberikan banyak manfaat.

"Salah satunya adalah kemampuannya membantu dalam diagnosis awal, khususnya untuk pasien dengan kondisi kulit seperti jerawat. Kita tahu bahwa di bidang dermatologi, ada sekitar 130.000 pasien yang membutuhkan penanganan. Oleh karena itu, teknologi yang memungkinkan kita melakukan analisis kulit dengan cepat sangat diperlukan," kata dr. Widya.

Ia menambahkan dalam hal ini, Spot Scan Plus bisa memberikan hasil yang cepat dan akurat. Teknologi ini bertindak seperti alarm 911, sehingga pasien dapat mengambil langkah tepat. Ia juga menekankan untuk selalu memperhatikan alat yang berkualitas. "Jika alat yang digunakan tidak berkualitas, hasilnya bisa tidak akurat dan justru membahayakan pasien," sebut dr. Widya.

Ia menjelaskan bahwa proses dimulai dengan pasien membersihkan wajah dan mengisi formulir data diri. Selanjutnya, kamera dengan resolusi tinggi digunakan untuk memeriksa kondisi kulit pasien dengan pencahayaan yang baik dan latar belakang polos.

"Setelah foto diambil, hasilnya divalidasi dengan pemeriksaan dermatologis oleh dua ahli kulit yang bekerja di setiap pusat. Kami bandingkan hasil dari Spot Scan Plus dengan penilaian dermatologis. Ini penting untuk memastikan bahwa teknologi ini memberikan hasil yang akurat," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Krim Dermokosmetik sebagai Pendamping Adapalene untuk Jerawat

dr. Widya berbagi pengalaman mengenai penelitiannya di berbagai pusat penelitian. Total ada 293 pasien, baik laki-laki maupun perempuan yang menjadi subjek penelitian selama dua bulan, dengan rentang usia antara 13 hingga 57 tahun.

"Pasien kami bagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama menggunakan adapalene cream 1 persen setiap malam, sesuai standar terapi. Kelompok kedua menggunakannya secara selang-seling, yaitu satu malam memakai, satu malam tidak. Sedangkan, kelompok ketiga mengombinasikan penggunaan adapalene pada pagi dan malam hari," sebut dr. Widya.

"Evaluasi dilakukan di tiga titik waktu, yaitu awal penelitian, hari ke-28, dan hari ke-86. Kami menggunakan skala GI (Glycemic Index) untuk scoring acne, menghitung jumlah lesi jerawat, serta memeriksa toleransi dan kenyamanan pasien. Kami juga mengevaluasi kualitas hidup pasien selama terapi berlangsung," tambahnya.

dr. Widya menyampaikan bahwa adapalene sebagai obat keras hasilnya cukup menjanjikan untuk mengatasi jerawat. Namun, penggunaannya perlu dikombinasikan dengan terapi lain dan harus mengikuti resep dokter agar hasilnya lebih efektif dan kenyamanan lebih tinggi.

"Biasanya, pasien sering mengeluhkan rasa panas atau iritasi saat menggunakan adapalene. Namun, dengan kombinasi krim dermokosmetik, keluhan tersebut berkurang signifikan, sehingga kualitas hidup pasien juga meningkat," kata dr. Widya.

4 dari 4 halaman

Kepercayaan Diri Menjadi Kunci Menghadapi Masalah Jerawat

Sementara, influencer kecantikan Stefany Talita menyampaikan bahwa saat ia mulai menggunakan produk anti-acne, permasalahan jerawat di wajahnya hilang. Bahkan, wajahnya terlihat sehat meskipun sejak terus berjerawat sejak remaja.

"Mulai SD, SMP, SMA, aku sudah jerawatan, tapi masih ringan. Setelah dewasa bahkan melahirkan, jerawatnya semakin parah, bahkan bisa muncul lima jerawat baru dalam seminggu. Ketika satu jerawat belum hilang, sudah muncul lagi yang baru. Hal ini sering membuat orang-orang kurang aware dengan perasaan kita yang berjerawat," kata Stefany.

"Kadang ada komentar yang menyakitkan, seperti, Eh, mukanya serem banget, yang bikin sedih," tambahnya.

Ia pun mencoba berbagai cara untuk mengatasinya, mulai dari perawatan, namun hasilnya tidak selalu sesuai harapan. Bahkan, ia sempat merasa takut bila terdapat orang yang melihat kondisi jerawatnya.

"Aku sempat merasa takut keluar rumah karena khawatir pandangan orang terhadap wajahku. Padahal, kami yang berjerawat sering kali menjaga kebersihan lebih ekstra, seperti hati-hati memilih produk dan bahkan menghindari menempelkan wajah ke bantal saat tidur," sebut Stefany.

Ia menekankan bahwa kepercayaan diri sangat penting untuk menghadapi jerawat. "Jika sudah saatnya, lebih baik langsung datang ke dokter daripada terus berlarut-larut berurusan dengan jerawat. Cepat lebih baik daripada membiarkannya memperlambat proses pemulihan," kata Stefany.

Video Terkini