Makronutrien Adalah Kunci Kesehatan! Ketahui Definisi, Fungsi, dan Contohnya

Dalam dunia nutrisi, makronutrien adalah gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar agar bisa menjalankan fungsi vital dan menyediakan energi. Tetapi, makronutrien apa saja yang perlu dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari? Wajib diketahui bahwa nutrisi-nutrisi yang masuk ke dalam kelompok makronutrien adalah karbohidrat, protein, dan juga lemak. Ketiga  contoh zat gizi makro ini menjadi pilar utama nutrisi yang berperan besar dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Meskipun makronutrien adalah unsur nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, tetapi penting juga untuk memahami perbedaannya dengan mikronutrien. Jika peran makronutrien adalah sebagai sumber energi dan pembentuk struktur tubuh, maka mikronutrien yang dibutuhkan dalam jumlah lebih kecil dapat menjadi pendukung kinerja fungsi tubuh.

Perbedaan makronutrien dan mikronutrien ini memang terlihat signifikan, namun kombinasi keduanya sangat dibutuhkan guna menjaga kesehatan dan kebugaran. Selain itu, mikronutrien, seperti vitamin dan mineral juga wajib dipenuhi dalam sehari-harinya, karena peranan yang dipegang tak kalah penting dari makronutrien. Di antaranya seperti membantu tubuh dalam memproduksi hormon, memperkuat sel-sel dalam tubuh, mengendalikan tekanan darah, dan lainnya.

Secara sederhana, perbedaan makronutrien dan mikronutrien ini dapat diumpamakan seperti membangun sebuah rumah. Makronutrien adalah batu bata dan kayu besar yang membentuk rangka rumah secara keseluruhan, sedangkan mikronutrien adalah sekrup kecil dan paku yang membuat bagian-bagian rumah tetap utuh dan berfungsi dengan baik.

Fungsi makronutrien adalah hal yang wajib diketahui oleh siapapun, termasuk kamu yang sedang gencar menerapkan pola hidup sehat. Dengan mengenali dan memahami setiap fungsi zat gizi makro, pemenuhan nutrisi untuk tubuh bisa dilakukan secara tepat setiap harinya. 

Nah, kelompok makronutrien terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein tentu saja memiliki peran yang berbeda-beda. Seperti contoh, makronutrien karbohidrat memiliki fungsi sebagai sumber ‘makanan’ utama bagi sel-sel dalam tubuh agar bisa bekerja dengan normal. Saat masuk ke dalam tubuh, karbohidrat ini akan diubah menjadi glukosa yang dapat digunakan langsung maupun dijadikan sebagai cadangan energi. Selain itu, mengonsumsi karbohidrat kompleks, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga dipercaya dapat membantu mengontrol gula darah dan berat badan secara menyeluruh.

Di sisi lain, fungsi lemak sebagai bagian dari kelompok makronutrien adalah menjadi cadangan energi setelah karbohidrat habis. Meski kurang disadari, manfaat yang diberikan oleh lemak pada tubuh ternyata sangat beragam. Bukan hanya berperan sebagai pemberi energi saja, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan hormon dan mendukung fungsi otak yang optimal. Tak hanya itu, lemak pun juga memiliki peran esensial untuk menjaga kesehatan sel, membantu penyerapan vitamin penting, hingga menjadi insulator yang mempertahankan panas tubuh secara alami.

Terakhir, ada protein yang memiliki peran esensial dalam memperbaiki dan membentuk jaringan tubuh, termasuk otot, kulit, dan organ. Memenuhi asupan protein dengan tepat juga bisa mendukung sistem kekebalan tubuh dan mempercepat proses pemulihan setelah cedera. Tetapi, jangan lupa bahwa kebutuhan protein setiap orang berbeda, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik. Oleh karena itu, memahami kebutuhan protein pribadi sangat penting untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang optimal.

Jangan pernah berpikir kalau mengatur pola makan berbasis makronutrien adalah sesuatu yang rumit.  Faktanya, jika kamu memahami prinsip dasarnya, hal ini jauh lebih sederhana dari yang kamu kira! Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengenali kebutuhan nutrisi tubuhmu. Secara umum, pola makan seimbang yang berbasis makronutrien terdiri dari:

50-60% karbohidrat

20-30% protein

20-30% lemak

Namun, persentase ini bisa bervariasi tergantung pada usia, tingkat aktivitas, dan tujuan kesehatan kamu. Setelah itu, pilihlah makanan alami yang tak banyak diproses. Sebagai contoh zat gizi makro karbohidrat, kamu dapat memilih oatmeal atau roti gandum sebagai sarapan pagi. Selain itu, ganti nasi putih dengan nasi merah atau quinoa sebagai makronutrien karbohidrat pilihan untuk makan siang yang lebih sehat.

Untuk kebutuhan protein, kamu bisa mengonsumsi daging ayam tanpa kulit, ikan salmon, atau tempe dalam porsi seimbang untuk makan siang dan malam, serta dimasak dengan proses seminimal mungkin. Sementara untuk camilan, yoghurt atau kacang almond bisa menjadi pilihan yang mengenyangkan dan bergizi.

Terakhir, kamu dapat menambahkan alpukat atau sejumput biji chia ke smoothie pagi untuk memenuhi kebutuhan lemak sehat bagi tubuh. Bisa juga dengan menggunakan minyak zaitun saat memasak atau sebagai dressing salad yang sehat.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang pentingnya memahami makronutrien. Tentunya informasi tersebut patut sekali diperhatikan, sebab kekurangan salah satunya saja bisa menyebabkan beragam permasalahan bagi tubuh. Di antaranya seperti tubuh yang lemas dan tak bertenaga, malnutrisi, hingga penurunan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, yuk beri perhatian lebih pada tubuhmu lewat pemenuhan gizi makronutrien!