Sukses

Ucapan Ultah Jin BTS Tuai Kontroversi di Tengah Isu Darurat Militer di Korea Selatan

Jin BTS tengah merayakan ulang tahun ke-32 hari ini, Rabu (4/12/2024), di tengah kemelut usai status darurat militer di Korea Selatan dicabut.

Liputan6.com, Jakarta - Status darurat militer yang sempat ditetapkan di Korea Selatan pada Selasa malam, 3 Desember 2024, masih terus ramai dibahas. Di antaranya, ada yang menyangkutkan hal tersebut pada Jin BTS.

Sebagaimana diketahui, personel tertua BTS itu tengah merayakan ulang tahun ke-32 hari ini, Rabu (4/12/2024). Ketika warga dunia maya tengah heboh penetapan darurat militer di Negeri Ginseng, cuitan akun X, dulunya Twitter, @kchartsmaster, berupa ucapan ulang tahun untuk pelantun lagu "Abyss" itu menuai kontroversi.

Menurut sebagian pengguna, ucapan itu tidak patut karena kondisi memanas di Korea Selatan. "Merayakan ulang tahun pria ini saat ribuan warga Korea dalam bahaya terlalu ….," kata seorang pengguna, sementara yang lain mengungkap, "Kami tidak peduli dengannya. Saya harap semua orang di Korea dalam keadaan aman."

Mendapati komentar-komentar tersebut, ARMY, sebutan penggemar BTS, tidak habis pikir. "Apakah Jin salah karena hari ini memang ulang tahunnya? Mengapa kalian mencoba menyeretnya dalam komentar-komentar negatif di setiap kesempatan?" kata salah satunya.

"Well, Jin adalah salah satu warga Korea, bukan kalian. Jadi mengapa keselamatannya jadi tidak lebih penting dari yang lain?" sahut fans lain. Ucapan ulang tahun untuk Jin sempat jadi trending topic di X pada Rabu.

Fandom BTS mendoakan Jin menghabiskan hari ulang tahun dengan menikmati kegiatan yang ia sukai. Banyak juga yang berharap pemilik nama asli Kim Seokjin ini melewatkan hari ulang tahunnya bersama orang-orang yang dicintai.

2 dari 4 halaman

Album Solo

Bulan lalu, Jin resmi merilis album solo debutnya, Happy, yang dianggap sebagai "ekspresi sejati Jin sebagai artis solo," menurut label rekamannya, BIGHIT MUSIC, lapor Hypebeast. Rekaman enam lagu tersebut menampilkan satu lagu dari WENDY di "Heart on the Window."

Lagu-lagu lainnya termasuk "Running Wild," "I'll Be There," "Another Level," "Falling," dan "I will come to you," yang ia tulis sebagai penghormatan pada para penggemar setelah keluar dari militer Korea Selatan pada Juni lalu. Khususnya, "Running Wild" hadir bersamaan dengan video musik baru, yang menyoroti hubungan yang mengharukan antara seorang pria dan anjing peliharaannya.

Menurut tim artis tersebut, video tersebut ingin menunjukkan bahwa "kebahagiaan sejati adalah bersama orang-orang terkasih, apa pun keadaannya. Bagian akhir, yang menangkap kegembiraan sederhana dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat pesan yang ingin disampaikan Jin."

Pada lagu optimistis tersebut, yang diproduksi bersama Gary Barlow dari Take That, Jin bernyanyi, "There's a way that we can fly again / Remember how we used to love back then / Livin’ like we had no end /Let’s stay out all night."

3 dari 4 halaman

Diminta Waspada

Sementara itu usai status darurat militer dicabut, sejumlah negara tetap mendesak wisatawan di Korea Selatan waspada. Melansir Global News, Rabu (4/12/2024), Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mendeklarasikan darurat militer, menuduh oposisi yang mengendalikan parlemen bersimpati dengan Korea Utara.

Pasukan militer kemudian segera turun ke Majelis Nasional. Para anggota parlemen yang marah memilih mencabut dekrit tersebut beberapa jam kemudian. Pemerintah secara resmi mencabut status tersebut pada Rabu pagi selama rapat kabinet. Namun, protes terus berlanjut di Seoul, dengan para demonstran menyerukan pemakzulan dan penangkapan Yoon.

Menanggapi situasi tersebut, Kanada memperbarui saran perjalanan ke Negeri Ginseng pada Selasa sore, waktu setempat. Pemerintah negara itu mendesak mereka yang berada di negara itu untuk berhati-hati, menghindari demonstrasi dan pertemuan besar, memantau media lokal untuk mendapat informasi terbaru, serta mengikuti instruksi dari pihak berwenang, termasuk perintah jam malam.

Namun, Kanada tidak mengubah tingkat risiko keseluruhannya, dengan mengatakan para pelancong masih dapat mengambil tindakan pencegahan keamanan. Ketua Energi Atom Kanada Terbatas (AECL) dan Korea Electric Power Corporation (KEPCO) dalam Penelitian Korea di departemen studi Asia Universitas British Columbia, Lynn Hyung Gu, mengatakan bahwa demonstrasi dan protes massal diperkirakan akan terus berlanjut setelah darurat militer dicabut.

4 dari 4 halaman

Imbauan KBRI Seoul

KBRI Seoul memperbarui peringatan mereka pada Rabu pagi, menulis, "Merujuk Imbauan Nomor 160/KONS/XII/2024 perihal 'Imbauan Kewaspadaan terkait dengan Penetapan Darurat Militer di Korea Selatan,' dengan ini disampaikan bahwa parlemen Korea Selatan telah mengeluarkan keputusan meminta pembatalan status Darurat Militer yang ditetapkan Presiden Yoon Suk-Yeol."

"Atas keputusan Parlemen tersebut, Presiden Yoon Suk Yeol menyatakan menerima keputusan Parlemen tersebut dan akan melakukan Sidang Kabinet pada 4 Desember 2024, guna mencabut status Darurat Militer," imbuhnya. KBRI Seoul menyebut bahwa sejauh ini situasi di Korea Selatan, khususnya di kota Seoul, terpantau aman dan terkendali.

"Warga melakukan aktivitas seperti biasa," tulis KBRI Seoul. "KBRI Seoul tetap buka dan beroperasi dengan waktu layanan publik seperti biasa yakni pukul 09.00 s.d. 17.00 KST, dengan waktu istirahat pukul 12.30 s.d. 13.30 KST."

Pihaknya juga mengatakan bahwa belum terdapat laporan mengenai WNI yang terdampak dari penetapan darurat militer tersebut. "Bagi WNI yang berada di Korea Selatan dapat beraktivitas sepeti biasa dengan tetap berhati-hati dan memantau perkembangan terkini. Apabila menemui permasalahan dapat menghubungi KBRI Seoul," mereka mengimbau.