Liputan6.com, Jakarta - Ibu seorang model Australia telah berbicara tentang kehilangan putranya saat ia liburan di Bali. Aston Looker, alumni sekolah bergengsi St Josephs College di Hunters Hill, Sydney, ditemukan meninggal dunia di sebuah kolam renang di kompleks perumahan di Pulau Dewata.
Melansir news.com.au, Kamis (5/12/2024), Looker, yang penyebab kematiannya belum dirilis, ditemukan mengambang di kolam renang kompleks perumahan di Desa Mengwi, Bali, oleh seorang warga yang tinggal properti tersebut. Orang yang tidak disebutkan namanya itu menemukan bocah laki-laki berusia 18 tahun tersebut pada 22 Agustus 2024.
Ia kemudian memanggil petugas keamanan untuk membantu remaja yang tidak sadarkan diri tersebut, tapi ia tidak dapat diselamatkan. Melalui media sosial, ibu Looker, yang merupakan desainer berbasis di Sydney, Amanda Lennon, mengatakan bahwa ia merindukan putranya "setiap hari, setiap jam, setiap menit, dan setiap detik."
Advertisement
Ia juga mengatakan bahwa putranya kini berada dalam "pelukan para malaikat." "Putraku yang jadi supermodel sudah di surga, kami mencintaimu selamanya," tulis Lennon pada 10 ribu pengikutnya di Instagram, baru-baru ini. "Kami menyukai kepribadianmu yang nakal dan penampilanmu yang memukau, tapi yang terpenting adalah humormu."
"Ibumu tidak akan pernah melupakanmu, orang favoritku di alam semesta. Aston, kau pergi terlalu cepat dan berduka atas kematianmu yang terlalu cepat," ia menambahkan. Lennon memberi tahu teman-temannya bahwa ia baru mengetahui tentang kematian putranya dan pemakamannya melalui pesan dari mantan suaminya, Saxon Looker, lapor Daily Mail.
Â
Tidak Lapor Polisi
"Mantan suaminya mengkremasinya sebelum dia tiba di Bali," kata seorang teman. "Dia menerima pesan dari Saxon yang berbunyi, 'Aston sudah dikremasi.'"
Teman-teman dekatnya mengatakan bahwa Lennon, yang juga mantan model, sangat sedih atas kehilangan anak sulungnya. Tapi minggu lalu, ia mengonfirmasi bergabung dengan kelompok elit Sydney untuk makan siang yang glamor.
"Seperti yang dapat Anda bayangkan, dia sangat berduka," kata seorang teman. "Masih ada misteri mendalam seputar kematian putranya yang masih dia hadapi."
Ayah Looker menjalankan sejumlah bisnis papan selancar di Bali, tempat ia berkantor sejak 2005. Tidak disebutkan bahwa ia terlibat dalam kematian putranya.
Kepolisian Bali mengatakan pada Daily Mail Australia bahwa mereka tidak diberitahu tentang kematian tragis Aston oleh orangtuanya. "Kami tidak mendapat laporan apa pun tentang hal itu," kata juru bicara kepolisian Jansen Avitus Panjaitan. "Keluarga korban tidak membuat laporan apapun ke polisi."
"Kejadian itu baru diketahui oleh Kepolisian Mengwi. Mereka segera melakukan penyelidikan. Berdasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan, detektif menyimpulkan bahwa tidak ada tindak pidana yang terlibat dalam kematian Aston."
Â
Advertisement
Turis Terseret Ombak
Sayangnya, itu bukan satu-satunya insiden yang ,melibatkan wistaawan Australia di Bali, tahun ini. Oktober lalu, keluarga seorang turis Australia yang sempat hilang di pantai Bali saat mencoba menyelamatkan wisatawan lain memohon bantuan.
Craig Laidley dilaporkan sedang berjalan di sepanjang Pantai Balian di Tabanan, Rabu sore, 16 Oktober 2024, ketika ia mendengar teriakan turis asing asal Jerman yang terseret ombak. Setelah berhasil menyelamatkan wisatawan mancanegara (wisman) berusia 29 tahun itu, Laidley malah hanyut terbawa arus, dan kemudian ditemukan meninggal dunia.
Kerabat pria berusia 59 tahun tersebut, Jayke Laidley, sempat meminta bantuan dari masyarakat melalui unggahan di media sosial. "Paman/Saudara dan Anak kami (Craig) terakhir terlihat menolong seorang pria yang dilaporkan tenggelam di laut di antara bebatuan Tebing Balian dekat Pantai Balian pukul 4 sore tanggal 16 Oktober (2024)," tulisnya, dirangkum dari abc.net.au, Jumat, 18 Oktober 2024.
"Ia kemudian hanyut kembali ke laut setelah menyelamatkan nyawa pria ini. Bantuan apapun akan sangat dihargai," imbuhnya.
Insiden Serupa
Di kejadian serupa, Basarnas Bali mengevakuasi jasad turis India yang hanyut tergulung ombak di Angel's Billabong, Nusa Penida. Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida Cakra Negara di Denpasar, Kamis, mengatakan proses evakuasi berlangsung setelah tubuh korban ditemukan di permukaan laut.
"Pada pukul 12.10 Wita, kami menerima informasi dari Kantor SAR Denpasar bahwa telah ditemukan jasad mengapung di Perairan Samuh, Kuta Selatan," kata Cakra, seperti dilaporkan Antara. Selanjutnya, korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Prof Ngoerah.
Jasad Nilesh Mukhi (59) ditemukan ketika kapal cepat melintasi perairan tersebut dan menemukan jenazah dengan ciri-ciri serupa dengan korban. Setelah Basarnas Bali mengonfirmasi pada anak korban, dapat dipastikan bahwa korban tersebut adalah ayahnya.
Cakra menjelaskan, awal kabar hanyutnya wisman India di Angel's Billabong diterima pada Rabu, 16Â Oktober 2024, sekitar pukul 10.50 Wita. "Dari informasi yang dihimpun di lokasi, kejadian bermula ketika korban berada di atas tebing untuk menikmati pemandangan bersama wisatawan lain, tiba-tiba ombak besar datang menghantam tubuh korban," ujarnya.
Laki-laki yang awalnya asyik mengambil gambar itu tergulung ombak dan tenggelam. Tidak lama setelah menerima informasi, Basarnas Bali dari pos unit siaga datang dengan personel untuk melaksanakan upaya pencarian.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement