Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Meksiko berencana menarik pajak sebesar 42 dolar AS, sekitar Rp665 ribuan, untuk setiap penumpang kapal pesiar yang berlabuh di negara tersebut. Dilaporkan Associated Press, para penumpang yang turun dari kapal maupun yang tetap berada di kapal akan mulai dipajaki pada 1 Januari 2025.Â
Undang-undang baru menyatakan bahwa Institut Imigrasi Meksiko akan mengeluarkan visa kolektif kepada setiap orang yang tercantum di daftar manifes kapal. Kebijakan yang disetujui kedua majelis Kongres Meksiko itu rencananya akan mengalokasikan dua pertiga pungutan untuk mendanai pasukan militer Meksiko.
Baca Juga
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mendukung pengutipan itu dengan berkeras bahwa itu bukan pajak baru tetapi hanya penyesuaian terhadap biaya yang ada yang menurutnya terkait dengan inflasi. Dia juga mengatakan bahwa percakapan sedang berlangsung di antara lembaga-lembaga yang terdampak biaya tersebut.
Advertisement
Rencana tersebut membuat sejumlah asosiasi pariwisata lokal ketar-ketir. Dikutip dari CNN, Jumat (6/12/2024), Asosiasi Agen Maritim Meksiko (AMANAC) menyatakan bahwa penambahan biaya itu akan menjadikan Meksiko sebagai salah satu tujuan wisata termahal di dunia. Dalam siaran persnya, AMANAC mengatakan bahwa Meksiko dapat kehilangan hingga 10 juta penumpang dan lebih dari 3.300 kunjungan kapal pada 2025 jika biaya tersebut diberlakukan.
"Ketika ditambahkan ke biaya 5 dolar AS per penumpang yang dikenakan oleh negara bagian setempat, hal itu akan menjadikan Meksiko sebagai salah satu tujuan wisata yang termahal di dunia," kata asosiasi tersebut.
Reaksi Operator Kapal Pesiar
Asosiasi itu mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali aturan tersebut. Mereka memperingatkan bahwa industri pelayaran Meksiko akan menjadi kurang kompetitif dibandingkan dengan destinasi Karibia lainnya yang akan lebih murah untuk dikunjungi. Saat ini, penumpang kapal pesiar dikecualikan dari biaya imigrasi Meksiko karena dianggap dalam perjalanan transit.
Sementara, Michele Paige, CEO Florida-Caribbean Cruise Association, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili kapal yang beroperasi di Amerika Serikat, Amerika Latin dan Karibia, mengatakan bahwa sebagian besar pelayaran yang dipesan untuk 2025 telah dibayar dan perusahaan mungkin enggan membawa penumpang mereka ke tempat-tempat yang mengenakan biaya tak terduga.
"Kami menghargai jaminan Presiden Sheinbaum selama konferensi persnya pada Rabu [4 Desember] bahwa perubahan akan terjadi secara perlahan dan bahwa dia telah menginstruksikan pejabat federal untuk bekerja dengan industri kami, tetapi kami belum mendengar dari siapa pun," kata Paige dalam siaran pers yang dikirim ke CNN Travel pada Kamis, 5 Desember 2024.
Â
Advertisement
Dianggap Keputusan Mendadak
Sementara itu, mengutip laman Travel Agent Central, kebijakan itu masuk dalam Undang-Undang Hak Asasi Manusia Federal. Dengan kebijakan baru, biaya pajak untuk penumpang kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan Meksiko naik lebih dari lebih dari dua kali lipat, dari sebelumnya sekitar USD20.
"Perubahan ini berarti wisata kapal pesiar di Meksiko akan tiba-tiba menjadi 213 persen lebih mahal dibandingkan rata-rata pelabuhan Karibia, secara efektif membuat pelabuhan Meksiko keluar dari pasar kapal pesiar," menurut Asosiasi Kapal Pesiar Florida-Karibia (FCCA).
FCCA menyebut keputusan itu diambil mendadak, 'dibuat tanpa konsultasi atau masukan dari industri kapal pesiar dan membuat perusahaan pelayaran tidak punya waktu untuk mempersiapkan para tamu menghadapi biaya tambahan karena sebagian besar pelayaran tahun 2025 sudah dipesan.' FCCA pun meminta pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut.
"Pajak tersebut dapat mengganggu rencana perjalanan lebih dari 10 juta penumpang yang diperkirakan akan mengunjungi Meksiko pada 2025," kata FCCA. Sementara mengutip The Associated Press, Asosiasi Agen Pengiriman Meksiko mengatakan pajak tersebut akan sangat memengaruhi daya saing negara tersebut dengan destinasi Karibia terdekat di bidang pelayaran.
Disayangkan Bukan untuk Pariwisata
Berbeda dengan koleganya, Sergio Gonzales Rubiera belum khawatir dengan biaya baru. Dia adalah presiden The Travel Agents Association di Cozumel, tujuan pelayaran utama Meksiko dan salah satu pelabuhan yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Dia mengatakan bahwa beberapa perusahaan pelayaran kapal pesiar mungkin tidak akan singgah di pelabuhan Meksiko sebagai bentuk protes, namun menurutnya sebagian besar akan memasukkan biaya tersebut ke dalam harga perjalanan di masa depan. Yang disesalinya adalah pemerintah federal akan menyimpan sebagian besar dana tersebut dibandingkan membantu masyarakat lokal.Â
Padahal, dengan perusahaan pelayaran berpotensi meninggalkan Meksiko sebagai tujuan pelabuhan, dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat lokal, usaha kecil, dan pekerja yang bergantung pada wisata kapal pesiar. Sebelumnya, mantan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador memperluas peran angkatan bersenjata Meksiko yang sekarang mengawasi pembangunan banyak proyek infrastruktur seperti El Tren Maya, serangkaian rute kereta api baru yang menghubungkan beberapa tujuan wisata di Meksiko tenggara.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement