Liputan6.com, Jakarta - Ucapan Miftah Maulana Habiburrahman yang dianggap menghina seorang penjual es teh masih saja menuai berbagai komentar. Salah satunya datang dari psikolog, sekaligus Associate Profesor Universitas Paramadina, Muhammad Iqbal, saat merekam podcast bersama Novel Baswedan.
Cuplikan obrolan keduanya dibagikan melalui unggahan Instagram mereka, Minggu, 8 Desember 2024. Iqbal mengaku prihatin mendapati kejadian tersebut, menyebut, "Walau saya tidak bertemu langsung dengan Gus Miftah, saya mengambil dari kasus-kasus sebelumnya."
Baca Juga
Ustaz Adi Hidayat Klarifikasi Isu Gantikan Miftah Maulana Jadi Utusan Khusus Presiden Prabowo
Top 3 Islami: Amalan Sederhana tapi Pahalanya Lebih Baik dari Dunia Seisinya kata Syekh Ali Jaber dan UAS
Top 3 Berita Hari Ini: Beredar Video Miftah Maulana Diduga Lakukan Pelecehan Verbal Terhadap Seorang Wanita di Acara Kajian
Ia mengatakan bahwa di era digital, para influencer, selebgram, dan tokoh, seperti mantan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamaan itu, mengalami star syndrome. "Karena merasa terkenal, banyak followers, banyak pengikut, akhirnya dia tanpa disadari semena-mena, minim empati," ucap Iqbal.
Advertisement
Dalam perspektif psikologi, tindakan Miftah dikategorikan sebagai perundungan, karena mempermalukan orang dengan tujuan menyakiti, "walaupun dia tanpa menyadari," sebutnya. Justru itulah indikasi adanya star syndrome, menurut Iqbal, karena Miftah tidak menganggapnya sebagai sebuah penghinaan.
"Karena dia merasa besar, di atas," ia menyambung. "'Ya, orang kecil ngomong apa sih? Itu kan biasalah. Guyonan biasa.'" Iqbal kemudian menyebut pria berusia 43 tahun itu sebagai influencer yang tidak menyadari bahwa ucapannya menyakiti hati orang lain.
"Hati-hati dengan jumlah follower yang banyak, karena ternyata berdampak pada perilaku dan kepribadian 'Star Syndrome,'" tulisnya sebagai keterangan unggahan. Secara lebih luas, apa itu star syndrome?
Tanda-Tanda Star Syndrome
Melansir Alodokter, istilah star syndrome menggambarkan sekumpulan sikap dan perilaku seseorang yang mengganggap dirinya sebagai pusat perhatian. Kondisi ini bukan termasuk dalam penyakit mental, tapi bisa mengarah ke gejala gangguan kepribadian narsisitik.Â
Penyebab star syndrome belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini bisa dipicu oleh kombinasi pola asuh dan kondisi lingkungan sosial. Sikap dan prilaku yang muncul pada seseorang dengan star syndrome bisa berbeda-beda. Namun, biasanya ada beberapa tanda-tandanya, yakni:
- Memiliki rasa percaya diri berlebihan sehingga selalu merasa lebih unggul dibanding orang lain.
- Merasa dirinya spesial, sehingga menilai derajatnya lebih tinggi dari orang lain.
- Selalu membanggakan kemampuan dan pencapaiannya secara berlebihan.
- Memiliki kecendrungan memanipulasi orang lain untuk keuntungannya sendiri.
- Sering merasa iri dengan orang lain.
- Memiliki fantasi bahwa ia adalah sesorang yang sukses dan berkuasa.
- Merasa berhak mendapat perlakuan khusus.
- Bersikap sombong, tidak mau menerima kritik, haus akan pujian, dan sering merendahkan orang lain.
Advertisement
Video Lawas Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Verbal
Sementara itu, jejak digital Miftah terus bermunculan usai menghina penjual es teh. Salah satunya berupa video lawas memperlihatkan dirinya diduga melecehkan seorang perempuan secara verbal di sebuah acara kajian.
Di rekaman yang dibagikan sejumlah akun media sosial itu tampak salah satu peserta perempuan diberi kesempatan berbicara mengomentari selawatan Miftah, yang saat itu tampil bersama Zaidan Yahya. Awalnya, perempuan berhijab yang bercita-cita ingin jadi penyiar itu menirukan gaya seorang penyiar.
"Baik pemirsa masih bersama saya Nisrina Nifah (sambil menirukan gaya bicara penyiar), cocok jadi penyiar bib (jadi penyiar)?" tanya dia. Miftah menanggapinya dengan ucapan yang dianggap mengarah ke arah pelecehan.
"Entar dulu aku kasih tahu, suaranya aja enak kayak gitu, apalagi desahannya," katanya sambil tertawa diikuti Zaidan. Mendengar pernyataan tersebut, peserta perempuan itu mengatakan bahwa dirinya polos. "Saya polos lho, gus," kata dia. Namun lagi-lagi, Miftah menghina jemaahnya tersebut.
"Dia memang polos, cowok itu memang suka dengan cewek yang polos, baik polos pikirannya maupun polos busananya, salahmu ngomong polos," timpal Miftah sambil kembali tertawa terbahak-bahak. Terakhir, perempuan muda itu diminta memberi testimoni atas acara kajian tersebut.
Dikecam Warganet
Perempuan ini masih menyampaikan kesan positif. Menurutnya, acara kajian berjalan baik dan sejuk. Namun, Miftah lagi-lagi memberi komentar tidak senonoh melalui pantun yang diucapkan. Hal itu membuat sang perempuan sampai "nyebut."
"Tak kasih tahu ya, kalau panas minum es, kalau penasaran ya dites. Iyaa," kata Miftah "Astagfirullah," ujar wanita tersebut. Candaan mantan Utusan Khusus Presiden di sebuah acara keagamaan ke arah pelecehan seksual secara verbal itu membuat banyak warganet geram dan kesal.
"Nilai keislaman apa yang diajarkan dalam kajian ini? yang ada pelecehan. astagfirullah," komentar seorang warganet. "Sadar mbak, lu sedang dilecehkan malah cengengesan," sahut yang lain. "Ini bukan pengajian, tapi dagelan. Dagelan pun gak lucu, tapi sangat memalukan," menurut pengguna berbeda.
"Pelecehan ini laporkan aja ke pihak berwajib," ujar warganet yang lain. "Dia ngeliat semua cewek serendah itu kah? Bahkan cewek yg islami berhijab dan sopan kyk mbaknya aja dia pemikirannya gitu," kritik seorang warganet.
Advertisement