Liputan6.com, Jakarta - Nama Serly Asnim dikenal sebagai salah satu kreator konten kuliner populer di TikTok. Ia bahkan masuk sebagai nominasi Food Creator of The Year TikTok Awards Indonesia 2024 yang digelar beberapa waktu lalu.
Kepada Lifestyle Liputan6.com, Serly memulai kariernya sebagai kreator kuliner karena ia hobi mencoba beragam makanan, baik di lokal maupun internasional. Setelah ditekuni, nyatanya ia menikmati. Di sisi lain, ia menyadari bahwa pola hidup sehatnya harus tetap dijaga agar berat badannya bisa tetap ideal.
"Tips kalau aku, olahraganya kebetulan lumayan kencang sih. Jadi, pasti setiap hari aku jalan di treadmill, incline, at least 1 jam, itu minimum. Terus juga aku angkat beban untuk menaikkan massa otot, karena makin tua makin hilang ototnya," kata Serly ditemui di sela jumpa pers di Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024.
Advertisement
"Kalau misalkan aku nggak lagi nge-review makanan, aku makannya benar-benar dijaga banget. Makan yang nggak digoreng, dessert juga aku nggak makan kalau di rumah. Misalnya, semuanya di-steam, tapi masih pakai garam,"Â ia menyambung.
Ia menyampaikan bahwa ketika di rumah, ia lebih fokus membatasi jumlah asupan kalori. Misalnya, makan empat kali sehari dalam porsi kecil. Menurutnya, langkah tersebut seimbang dengan intensitas kunjungannya ke restoran setiap pekan.
"Kalau satu minggu aku review restoran itu maksimum empat sih, karena aku butuh waktu untuk ngedit juga, untuk mikirin gimana skripnya. Kalau nggak, nge-shoot terus nggak bikin skripnya jadi, kapan tayangnya gitu," kata Serly.
Proses Pembuatan Konten Kuliner
Serly menjelaskan bahwa proses pembuatan konten dilakukan bersama tim dan bertahap. Sebelum melakukan review, ia selalu memikirkan teknik menarik perhatian.
"Biasanya sebelum aku review, aku pikirkan dulu hook-nya, tergantung dari makanan atau restoran yang aku review. Kalau hook-nya sudah kepikiran, baru aku lanjut ke skrip. Skripnya biasanya baru kepikiran setelah aku sampai di restoran dan mencicipi makanannya. Aku bisa membayangkan teksturnya, dan dari situ baru dapat ide untuk skripnya," jelas alumnus University of London itu.
"Setelah skrip selesai, lanjut ke voiceover. Itu jadi kerangka dari video tersebut. Jadi, setelah voiceover selesai, baru ada color grading, dan video siap diposting," tambahnya.
"Untuk pemilihan restoran, aku mix sih. Jadi, ada yang berkolaborasi, ada juga yang aku memang pengin datang ke restoran itu karena udah pernah datang dan aku suka, atau mungkin ada yang punya sentimental value terhadap aku. Jadi, aku bakal tayangin," ia menyambung.
Advertisement
Memastikan Ada Sentuhan Personal dalam Konten Kuliner
Serly mulai tertarik membuat konten kuliner pada 2022. Ia ingin membantu restoran agar terus maju. "Seingat aku, pertama kali nge-review restoran India. Kebetulan aku lagi hangout sama teman-teman dan aku suka banget restoran itu, jadi aku review aja di TikTok. Mulai banyak peminat dari sana, lama-lama aku bikin konten secara konsisten, dan keterusan deh sampai sekarang," kata Serly.
Ia menegaskan bahwa semua orang berkesempatan mengulas makanan, tetapi yang membedakan adalah cara penyajiannya. Serly selalu memastikan ada sentuhan personal dalam konten kulinernya.
"Kalau aku menyajikan konten itu lebih out of the box dan tidak terduga. Misalnya, ada konten dengan ceplok telur, ada yang menggunakan layar, dan sebagainya," kata Serly.
"Selain itu, konten makanan aku juga harus visually appealing. Ditambah lagi, voiceover aku dibuat lebih hidup, nggak cuma kayak membaca biasa. Ada banyak irama di dalamnya, jadi lebih menarik. Kontennya juga nggak cuma informatif, tapi penuh inspirasi dan harapannya bisa jadi berkat bagi semua orang yang menonton," tambahnya.
Membawa Dampak Positif
Serly menyampaikan bahwa ia akan terus mencicipi makanan selama menurutnya enak. Ia juga berbagi tentang berbagai masakan lokal favoritnya.
"Restoran lokal di Indonesia yang menurut aku menarik buat dikunjungi? Aku suka banget sama Richard Raja sih. Enak banget dan harum," kata Serly.
Ia menyampaikan bahwa setiap kontennya selalu berdampak positif, baik bagi restoran maupun bagi seseorang yang mencari kuliner lezat. Ia bersyukur ketika unggahannya di TikTok membawa manfaat bagi UMKM.
"Kadang-kadang ada yang reply di komen, 'Eh, kemarin aku coba karena Kakak.' Terus juga kadang-kadang restorannya kasih feedback ke aku, misalnya mereka ngomong udah rame loh karena postingan Kakak. Itu bikin aku happy sih. Itu yang bikin aku lanjut sampai sekarang sebenarnya," kata Serly.
Serly juga memberikan pesan bagi pemula yang ingin membuat konten kuliner, "Jangan cuma ngikutin tren doang, harus bisa jadi diri sendiri. Meskipun kedengarannya klise, tapi itu benar. Dulu aku juga malu-malu, kayak ngikutin konten kreator lain. Tapi akhirnya aku sadar kalau cuma ngikutin aja nggak akan bisa."
Advertisement