Liputan6.com, Jakarta - Kekuatan K-Pop untuk mempromosikan produk dan jasa dari Korea Selatan kembali dimanfaatkan. Kali ini oleh asosiasi produsen buah beri dan kesemek yang baru saja meluncurkan produk stroberi dan kesemek terbaru mereka ke pasar Indonesia, khususnya di Jakarta.
"Seiring populernya K-pop, stroberi Korea makin diminati dan sales-nya makin tinggi di indonesia. Dari tahun lalu, sales-nya meningkat, daya beli dan minat untuk mencobanya juga meningkat dari tahun lalu sampai sekarang," kata perwakilan Korean Strawberry Export Integration Organization (K-BERRY), Jenny Woo, ditemui di sela peluncuran K-Berry dan K-Persimmon di Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024.
Baca Juga
Bagi Korea Selatan, dua buah itu jadi produk andalan yang kerap dipromosikan di berbagai program, baik drama, film, maupun reality show. Penjualannya tidak hanya di dalam negeri, tapi juga diekspor ke puluhan negara dengan angka penjualan ekspor stroberi Korea menembus 63,4 juta dolar AS pada 2021.
Advertisement
Jenny mengutip data yang mencatat bahwa stroberi Korea sudah diekspor ke 26 negara dengan tujuan utamanya adalah Hong Kong, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Sementara, pangsa pasar di Indonesia belum sebesar negara-negara tetangga di ASEAN.
"Namun, Indonesia mempunyai lebih banyak orang dan merupakan negara yang mempunyai kemampuan untuk lebih berkembang. Karena itu, kami mengambil kesempatan mengembangkan pasar (buah Korea)," katanya.
Berbeda dengan stroberi, kesemek Korea belum terlalu dikenal masyarakat Indonesia walau sudah diekspor sejak beberapa tahun lalu. Perwakilan K-Persimmon Kim Jee Yeon berharap, buah musim gugur tersebut semakin populer di pasar Indonesia.
Perkenalkan 5 Varian Stroberi
Di kesempatan itu, Jenny menyampaikan bahwa puncak musim panen stroberi di Korea berlangsung dari Desember sampai April. Mereka memiliki lebih dari lima varian stroberi yang dikembangkan di berbagai sentra, tapi hanya lima yang diboyong untuk dicicipi di kesempatan tersebut.
Kelima varian itu diklaim sebagai varian baru yang ingin diperkenalkan ke pasar Indonesia. Pertama adalah jenis kuemsil, stroberi yang disebut tinggi kandungan gula, sehingga manis dengan aroma peach yang samar. Berdasarkan buku panduan yang dibagikan, varietas itu banyak ditanam di Gyeonsangnam-do dan Chungcheongnam-do.
Warnanya merah merah dengan tekstur yang padat. Namun, rasanya tidak sesuai ekpekstasi karena rasa asamnya cukup mendominasi dibandingkan rasa manis.
Kemudian, saya juga mencicipi stroberi vitaberry yang diklaim mengandung 30 persen vitamin C lebih banyak dari rata-rata varian stroberi Korea. Secara umum, bentuknya mirip, tapi buahnya jauh lebih berair meski teksturnya sepadat kuemsil. Rasanya juga lebih manis dengan tambahan rasa asam di akhir indra pengecap.
Advertisement
Tak Semua Stroberi Korea Manis
Sementara, stroberi snowberry merupakan varian yang paling terlihat berbeda dari lainnya. Buah itu mudah dikenali lewat warna pink pastelnya. Teksturnya padat, rasanya agak manis, tapi airnya tidak sebanyak vitaberry. Secara personal, saya menyukai dua jenis terakhir dari lima jenis stroberi yang diperkenalkan.
Jenis lain yang juga saya cicipi adalah Honghui. Varietas itu baru dikembangkan pada 2020. Secara tampilan, stroberi varian ini terlihat lebih mengerucut dibandingkan varian-varian lain. Rasanya dominan kecut dengan tekstur padat. Mungkin cocok bagi pecinta buah asam.
Sejauh ini, varietas stroberi Korea belum ada yang membudidayakannya di Indonesia. Jenny mengaku, tidak mudah menanam buah tersebut di luar negaranya karena perbedaan iklim dan cuaca, serta regulasi yang berbeda.
"Jadi daripada nantinya merepotkan, dan persentase gagal semakin besar, lebih baik dijual langsung saja ke sini dan tetap ditanam di negara origin sehingga rasanya tidak akan berubah," katanya seraya menyatakan bahwa buah stroberi Korea cocok dimakan langsung, bukan diolah jadi tambahan dessert seperti stroberi dari negara lain.
Terkejut dengan Rasa Kesemek Korea
Kesemek jadi buat terakhir yang disodorkan untuk dicicipi. Jangan bayangkan bentuknya mirip dengan kesemek Indonesia yang dikenal bertekstur lembek. Tekstur kesemek Korea lebih mirip kombinasi apel dan melon mengkal menurut saya, padat, tidak berair seperti pir.
Rasanya manis, tapi tidak berlebihan hingga bikin enek. Dua potong kesemek ukuran dadu lumayan besar cukup mengganjal perut yang lapar, pertanda bahwa buah itu kaya serat. Menurut keterangan di factsheet, kandungan serat di kesemek ukuran 168 gram mencapai enam gram atau sekitar 21 persen.
Kandungan vitamin C dan vitamin A-nya juga tinggi dibandingkan apel. Kesemek Korea ditandai dengan kulit yang mengilap dan rasa manis yang terkandung merupakan kombinasi hasil paparan sinar matahari, suhu, dan empat musim di Korea. Warna oranye cerah kemerahannya menarik perhatian.
"Kami berharap buah-buahan segar Korea akan mendapatkan cinta dan apresiasi yang besar dari konsumen Indonesia. Saya berharap, acara hari ini akan semakin mempererat hubungan antara Korea dan Indonesia, serta memberikan kesempatan dan inspirasi baru bagi kita semua," imbuh Kim Jee Yeon.
Advertisement