Liputan6.com, Jakarta - Sepasang kekasih viral setelah dikawal patroli dan pengawal (patwal) untuk pergi ke Puncak Bogor, Jawa Barat. Mereka menggunakan layanan patwal demi bisa berpacaran sambil berwisata di Puncak tanpa terjebak macet.
Kasus ini viral setelah dipamerkan langsung oleh wanita yang menggunakan jasa patwal tersebut. Ia membagikan konten tersebut di akun TikTok @bukainlah. Dalam keterangan unggahannya, wanita ini mengajak pacarnya untuk jalan-jalan ke Puncak. Awalnya, sang pacar menolak karena macet. Namun, wanita ini mengatakan punya cara agar mereka bisa ke Puncak tanpa terjebak macet.
Baca Juga
"Cewek: Jalan ke puncak, yuk. Cowok: Ah macet nanti. Cewek: Aku tahu kamu gak bisa macet ko sayang," demikian narasi dalam video yang dibagikannya. Tak hanya menceritakan, wanita ini juga memberikan buktinya langsung.
Advertisement
Video mula-mula menunjukkan saat ia berada di dalam mobil dan sedang memberi makan rusa. Adegan kemudian berganti momen perjalanan dirinya dan pacaranya. Keduanya tampak dikawal patwal motor polisi yang melaju di depan mobil mereka. Alhasil, mobil pasangan ini bisa melaju dengan bebas di tengah jalan, sedangkan kendaraan lain harus menepi dan bermacet-macetan.
Sontak, aksi pasangan itu yang memamerkan dikawal patwal langsung viral. Banyak yang menilai aksi yang dilakukan wanita itu bikin geram pengguna jalan. Video itu juga menjadi sorotan tajam di X (dulunya Twitter) setelah dibagikan ulang oleh akun @cocobotto.
"Serius nih kita sampai minggir-minggir ternyata yang lewat orang pacaran buru-buru ke Puncak?" tulis pemilik akun idalam cuitannya pada Kamis, 12 Desember 2024. Sampai berita ini ditulis, cuitan itu sudah dilihat lebih dari 2,8 juta kali dan disukai lebih dari 38 ribu kali.
Patwal Cuma Buat Jalan-Jalan
"Ayo kita bareng2 sepakatan gausah ngasih jalan selain ke pemadam kebakaran sama ambulance/mobil jenazah, kesel bgt dh," komentar seorang warganet.
"❌ mengayomi masyarakat ✅ mengayomi yg punya duit," kata warganet lain.
"Sering terjadi kak. Mau diviralin juga tetep begitu mereka dan emang konyol sih selama ini yang nenot nenot di jalan, kirain mau meeting kenegaraan dan lain-lain, tapi orang yang dipakein patwal itu ternyata cuma jalan-jalan," curhat warganet lain.
"Ih gua punya saudara, pas masih masa jayanya dia tiap ke Puncak pakai patwal. Katanya sih waktu itu 250k, tapi itu kayanya hampir 10 tahun yang lalu," sebut warganet yang lain.
"Sebenarnya semua bakal baik-baik saja kalau si cewek gak norak apa-apa share ke sosmed. Kita kan tahunya itu urgent, ibaratnya Tuhan udah nutupin kebodohan, eh dia spill sendiri," timpal warganet lainnya.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari sepasang kekasih tersebut maupun pihak kepolisian mengenai video tersebut,. Yang jelas akun TikTok si wanita tiba-tiba hanya tinggal satu unggahan saja dan kolom komentar dikunci. Sedangkan, unggahan lainnya sudah dihapus.
Advertisement
Konvoi Moge di Puncak
Beberapa tahun lalu juga sempat heboh konvoi motor gede (moge) dikawal polisi dengan sepeda motor patroli sama sekali tak diperiksa surat rapid test antigen dan dibiarkan lolos saat pandemi Covid-19 masih melanda. Kejadiannya saat libur panjang Imlek pada Jumat, 12 Februari 2021 yang bertepatan dengan akhir pekan membuat sejumlah daerah mengetatkan mobilitas wisatawan demi menekan laju penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
Salah satunya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor yang kembali mengetatkan kunjungan wisatawan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat selama libur Imlek. Upaya pengetatan salah satunya dengan operasi yustisi. Petugas gabungan memeriksa setiap pengendara yang hendak memasuki kawasan Puncak dan wajib membawa surat rapid test antigen. Jika tidak membawa, mereka diminta putar balik ke daerah asal.
Namun, rombongan konvoi sebanyak 15 moge yang dikawal polisi sama sekali tidak diperiksa surat rapid test antigen saat pemberlakuan ganjil genap di Kota Bogor pada Jumat pagi, 12 Februari 2021. Ade Yasin yang saat itu menjabat sebagai Bupati Bogor merespons perstiwa tersebut.
Operasi Yustisi di Puncak
Dia mengklaim, walaupun konvoi moge itu lolos pemeriksaan di Simpang Gadog, kemungkinan mereka akan diperiksa di lokasi lain. "Jangan senang dulu, karena ada operasi yustisi lainnya di Pasar Cisarua, objek wisata, hotel dan Rindu Alam, Puncak Pass dan lainnya," kata Ade saat meninjau operasi yustisi di Simpang Gadog.
Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Bogor itu lalu meminta jajarannya tegas menegakkan aturan PPKM. Hal ini sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 1 Tahun 2021 dan Keputusan Bupati (Kepbup) Nomor : 443/14/Kpts/Per-UU/2021 tentang perpanjangan kedelapan pemberlakuan PSBB pra AKB melalui sistem PPKM.
"Wisatawan yang tidak bisa menunjukkan hasil nonreaktif rapid test antigen paling lama 3 hari sebelumnya, itu harus di putar balik. Ketegasan itu perlu untuk mencegah penularan Covid-19, jadi tidak ada kompromi," jelas dia.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Harun menegaskan sebuah keharusan petugas di lapangan memeriksa wisatawan yang hendak mengarah Puncak. "Semua wisatawan harus diperiksa. Bagi yang tidak bisa menunjukkan hasil non-reaktif rapid antigen harus diputar balik," pungkas AKBP Harun.
Advertisement