Liputan6.com, Jakarta - Viral video anak bos toko roti dan kue di kawasan Jakarta Timur diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang karyawati. Dalam video tersebut, tampak seorang pria marah-marah lalu melemparkan sebuah kursi ke arah seorang karyawati hingga menyebabkan kepala korban berdarah.
Insiden penganiayaan itu ramai beredar di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Twitter atau X @OmJ_JeNggot. Dalam unggahannya, akun itu menarasikan korban sampai dilempar kursi oleh pelaku. Imbasnya, korban mengalami luka serius.
Baca Juga
"No viral no justice, seorang bos roti di Jakarta Timur menganiaya pegawai hingga berdarah bahkan bos tersebut sampe melempar pegawainya dengan kursi," tulis keterangan unggahan video pada Jumat, 13 Desember 2024.
Advertisement
Selain itu pelaku juga diketahui mengaku kebal hukum dan yakin tidak akan ditindak karena yang melaporkan adalah orang miskin. Namun, insiden itu diketahui terjadi pada 17 Oktober 2024 malam. Awalnya, korban dan satu karyawan bertugas di toko.
Lalu, datang pelaku yang meminta korban buat menyiapkan dan mengantar makanan ke kamar pribadinya. Tapi, hal itu ditolak korban karena itu bukan bagian dari tugasnya sebagai kasir. Setelah itu, diduga terjadi penganiayaan terhadap korban.
Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan kasus penganiayaan seorang karyawan toko roti di Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
"Saat ini proses penyelidikan dan ditangani Unit Jatanras Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Timur," kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Polisi (AKP) Lina Yuliana saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2024, dikutip dari Antara.
Korban Penganiayaan Sudah Melapor Sejak 18 Oktober 2024
Menurut Lina, kasus penganiayaan tersebut telah dilaporkan korban pada 18 Oktober 2024 terkait penganiayaan berat yang dialaminya sebagaimana dimaksud dalam pasal 351 KUHP dan sudah dilakukan pemeriksaan klarifikasi tiga orang saksi. "Awalnya terlapor minta tolong kepada korban untuk mengantar makanan terlapor ke kamar pribadi terlapor, kemudian korban tidak mau yang dikarenakan bukan pekerjaannya, " terang Lina.
Insiden yang masih dalam penyelidikan pihak berwajib ini mendapat banyak tangggapan dari warganet di media sosial. Sebagian merasa hera kenapa butuh waktu cukup lama untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Kenapa dia ga mau anter, apakah mungkin ada bau bau pelecehan?" tanya seorang warganet.
"Kenapa karyawannya nolak nganter makanan ke kamar anak bos itu? Apakah ada trauma di balik kamar itu? " sahut warganet lain.
"Perlu diusut tuh jangan sampe lepas, mesti di kerangkeng bos nya😂,” komentar seorang warganet.
"Kebal hukum ? Tolong aparat negara, dicek n ricek siapa orang ini ? Koq kebal hukum ? Apakah hanya dia yang mempunyai negeri tercinta ini ?" kata pengguna yang lain.
Advertisement
Kebal Hukum tapi Akun IG di-Private
"Penangan kepolisian disayangkan sangat lamban. Melansir berita online, telah dilaporkan sejak Oktober 2024 saat kejadian terjadi. Tapi karena video ini, semoga terbantu,” ujar warganet yang lain.
"Katanya Kebal Hukum, kokk Kolom komentar dimatikan, mau Coba2? Dalam hitungan Hari sebelum natal. Bangrut Loo," ujar warganet lainnya menyoroti akun Instagram terduga pelaku yang kini di-private.
"Habis ini khan pasti di jemput sama polisi......nanti pasti muka nya tertunduk lesu seperti orang belum makan," tulis warganet yang lain.
"Tag aja admin gerindra ,,,sok keras kebal kebal hukum gak tau apa presiden kita kmren kmren pidatonya apa," timpal warganet lainnya.
Beberapa bulan lalu, Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru mengusut dugaan penganiayaan pekerja magang di salah satu restoran ternama di ibu kota Provinsi Riau. Korban Fauzan mengaku dianiaya kepala koki karena dugaan mengambil pesanan pelanggan. Penyidik sudah mengagendakan pemeriksaan kepala koki berisinial DK untuk diminta keterangan.
Kasus Penganiayaan Terhadap Karyawan
Langkah ini diambil setelah penyidik melihat rekaman CCTV penganiayaan karyawan restoran tersebut. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru Komisaris Bery Juana Putra menjelaskan, dugaan penganiayaan terlihat dalam CCTV. Berikutnya penyidik menunggu hasil visum.
"Dari CCTV memang terlihat DK menendang pinggang korban," kata Bery, Selasa petang, 3 April 2024, melansir kanal Regional Liputan6.com.Bery mengatakan, kepala koki diduga melakukan penganiayaan seorang diri terhadap korban. Dalam laporannya, korban juga mengaku mengalami luka memar di pinggang.
"Saat kejadian memang ada karyawan lain, termasuk teman korban," jelas Bery.Dugaan penganiayaan ini dilaporkan Fauzan beberapa waktu lalu. Korban mengaku mendapatkan kekerasan fisik setelah mengambil makanan sisa salah satu pelanggan.
Makanan sisa ini sedianya dibungkus atas permintaan pelanggan karena tidak habis usai dihidangkan. Fauzan mengambil makanan sehingga pelanggan tadi komplain.
Fauzan mengaku nekat mengambil dengan alasan sudah kelaparan. Pasalnya, makanan yang disediakan tempatnya bekerja adalah gorengan dan nasi putih untuk berbuka puasa.
Advertisement