Liputan6.com, Jakarta - Tiap orang punya berbagai pertimbangan dalam memilih jam tangan. Begitu pula dengan aktor dan presenter Hamish Daud. Ia dikenal sebagai seorang pecinta lingkungan dan memiliki hobi bertualang di alam liar.
Saat bertualang, ia menganggap jam tangan menjadi item fesyen penting yang dibutuhkan selama menelusuri berbagai tempat. Suami penyanyi Raisa ini pun memiliki kriteria khusus dalam memilih jam tangan yang cocok untuk dibawa bertualang.
Baca Juga
Bukan sekadar model jam tangan yang modis, Hamish lebih mengutamakan ketahanan dari jam tersebut. "Jam tangan bagi saya itu yang paling utama itu tahan lama, enggak cepat rusak terutama buat adventure karena saya suka pergi ke tenpat-tenpat wisata alam yang cuacanya terkadang sulit diprediksi," jelas ayah satu anak ini saat ditemui di sebuah acara peluncuran jam tangan didi Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Ketika dibawa bertualang, tentunya medan yang dilalui sulit diprediksi dan sangat memungkinkan untuk terjadi berbagai benturan. Untuk itu, Hamish Daud memastikan jam tangan yang ia kenakan mampu bertahan untuk menemaninya di berbagai medan dan kondisi alam.
Pria berusia 44 tahun in mengaku dirinya bukan cuma gemar menelusuri daratan, tapi juga laut. Ia suka menyelam (diving) dan menyaksikan langsung keindahan hewan-hewan yang ada di lautan. Tak heran, jika pemeran film ‘Trinity Traveler’ ini memilih jam tangan yang dirancang untuk tahan air.
Desain Motif Harimau Sumatera
{Saya memang suka sekali dengan laut, sampai sekarang juga masih aktif, jadi tentunya harus pilih jam tangan yang tahan air supaya bisa tetap bisa dipakai,” ujar pria yang pernah membawakan acara traveling di televisi ini.
Salah satunya yang menggunakan desain motif harimau Sumatera yang merupakan hewan langka. Menurutnya, desain tersebut termasuk unik karena bisa juga menjadi pengingat untuk melindungi hewan langka, selain mengaguminya dalam produk fesyen.
"Itu unik ada motif-motif harimaunya. Apalagi dibikin terbatas, jadi orang-orang tambah penasaran kepengen memiliki itu kan," terangnya. Jam tangan dengan desain harimau Sumatera tersebut merupakan kolaborasi dari Seiko dengan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) yang merupakan area konservasi pelestarian lingkungan alam di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam Bengkulu.
Edisi terbatas Seiko 5 Sports Indonesia Exclusive 3rd Limited Edition ini menggarisbawahi komitmen jangka panjang Seiko untuk Indonesia terutama pada upaya konservasi keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya harimau sumatra dan habitat aslinya.
Advertisement
Donasi Hasil Penjualan Jam Tangan
Sebelumnya, Seiko telah meluncurkan dua edisi khusus Indonesia; yakni Merah Putih (2022) dan satwa endemik komodo (2023). Edisi terbatas ini juga dirilis sebagai penghormatan kepada dukungan luar biasa yang diberikan oleh komunitas Seiko di Indonesia.
"Melalui kerja sama ini, pelanggan Seiko nantinya tidak hanya mendapatkan jam berkualitas tetapi juga ikut berkontribusi pada usaha konservasi yang vital. Kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian," terang Manager Seiko Indonesia, Kevin Le.
"Harimau Sumatra yang saat ini terancam punah serta habitat aslinya yang juga butuh perhatian lebih. Mari kita bersama menjaga warisan alam Indonesia untuk generasi mendatang," lanjutnya.
Sebagaimana koleksi Seiko 5 Sports khusus dirancang untuk para penggemar olahraga dan petualang di alam bebas, peluncuran edisi yang terinspirasi dari Harimau Sumatra ini bertujuan untuk merayakan petualangan dan keajaiban alam Indonesia. Brand jam tangan itu mengumumkan akan mendonasikan sebagian hasil penjualan jam tangan untuk mendukung konservasi yang dipelopori oleh Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), yang telah bekerja untuk melindungi habitat alami Harimau Sumatra sejak 1996.
Konservasi Pelestarian Harimau Sumatera
"Kami tentunya mengapresiasi dukungan Seiko yang berkomitmen terhadap keikutsertaan dalam melestarikan Harimau Sumatra dan habitatnya," kata Direktur Tambling Wildlife Nature Conservation, Erick Hartanto dalam kesempatan yang sama.
"Dukungan ini disampaikan melalui penjualan edisi terbatas ini, pihak kami bisa terus membantu memantau aktivitas rehabilitasi dan pelepasliaran Harimau Sumatra serta melaksanakan program konservasi lainnya untuk memastikan kelestarian populasi dan lingkungan habitat alaminya di wilayah konservasi TWNC yang juga bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)," sambungnya.
Ismanto, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan menambahkan, kolaborasi berbagai pihak diharapkan dapat meningkatan upaya konservasi pelestarian Harimau Sumatera beserta habitatnya, termasuk kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang juga merupakan situs warisan dunia Tropical Rainforest Heritage of Sumatra yang ditetapkan UNESCO sejak 2004.
"Harapannya, kolaborasi seperti ini bisa terus meningkat agar lebih menjamin kelestarian Harimau Sumatera dan habitatnya demi kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang," ujarnya.
Advertisement