Liputan6.com, Jakarta - Influencer Malaysia Chazynash menerima sertifikat penghargaan dari Badan Penegakan Maritim Malaysia (Maritime Malaysia) dan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Saifuddin Nasution, baru-baru ini. Pasalnya, ia dan teman-temannya menyelamatkan nyawa empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang terkatung-katung di laut selama empat hari.
Di keterangan unggahan di Facebook, dirangkum Says, Senin, 12 Desember 2024, Maritime Malaysia menyebutkan bahwa sertifikat tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas tindakan dan bantuan Chazynash dalam menyelamatkan empat nelayan Indonesia. Disebutkan bahwa rombongan nelayan tersebut hanyut dan terapung di perairan Pulau Jarak, Perak, Malaysia, pada 20 November 2024.
"Keberanian dan tindakan cepat yang dilakukan telah berhasil menyelamatkan nyawa para korban dalam keadaan darurat,"Â tulis mereka. "Tindakan tersebut juga dapat mengurangi jumlah kasus korban jiwa di laut."
Advertisement
Sebanyak tujuh orang dan dua perwakilan Royal Malaysian Navy (TLDM) menerima sertifikat penghargaan khusus dari Maritime Malaysia. Penerima piagam penghargaan khusus tersebut adalah Chazynash, yang bernama asli Syed Fernarsh Syed Badlishah, Muhammad Afiq Sazali, Luqman Al Hakim Mohd Sabri, Mohamad Khushairi Mohamad Zuki, Muhammad Afif Abdul Rahman, Muhammad Syukri Yuhanda, serta Ismail Ibrahim.
Sedangkan dua pihak TLDM yang mendapat piagam penghargaan khusus dari Maritime Malaysia adalah dari Stasiun Jarak TLDM dan KD Mahamiru. Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa bersamaan dengan peluncuran kampanye kesadaran keselamatan Musim Laut Timur Laut (MTL), penyerahan sertifikat penghargaan merupakan bentuk pengakuan atas jasa dan kontribusi yang diberikan komunitas maritim.
Â
Kronologi Penyelamatan
Menurut TLDM, kontribusi dalam memberi bantuan dini pada setiap kejadian darurat di laut adalah contoh yang baik bagi seluruh masyarakat Malaysia. Hal itu jelas menunjukkan semangat saling membantu dan menolong satu sama lain tanpa memandang latar belakang korban.
“Maritime Malaysia berharap tindakan dan bantuan tersebut dapat berdampak besar bagi masyarakat," ujar mereka. Selain itu, aksi yang dimaksud pun dapat memperkuat semangat persatuan dan kepedulian, khususnya di kalangan masyarakat maritim, ujarnya.
Saat kejadian pada 20 November 2024, sekelompok nelayan setempat melihat seluruh korban melambai ke arah mereka untuk meminta pertolongan. Setelah itu, mereka yang sedang memancing segera membawa perahu yang mereka naiki untuk menghampiri keempat orang tersebut.
Diketahui, kapal yang ditumpangi empat nelayan asal Indonesia tenggelam setelah ditabrak kapal di perairan Negeri Jiran. Yang lebih mengejutkan lagi, keempat warga negara tetangga itu sudah empat hari berada di laut tanpa makan dan minum.
Advertisement
Cerita Kontras Influencer Malaysia
Kontras dengan itu, seorang influencer Malaysia bernama Rajeswary Appahu alias Esha ditemukan meninggal di rumahnya pada Jumat, 5 Juli 2024. Insiden itu terjadi sehari setelah Esha mengajukan laporan polisi terhadap dua orang, dengan tuduhan pelecehan daring.
Perempuan itu diduga bunuh diri setelah di-bully secara terus menerus selama lebih dari sebulan. Melansir CNA pada Selasa, 3 Desember 2024, seusai dilakukan penyelidikan berdasarkan undang-undang mengenai intimidasi kriminal dan pelecehan daring, dua orang didakwa di pengadilan dan mengaku bersalah.
Pemilik panti jompo, Shalini Periasamy, didenda 100 ringgit (sekitar Rp356,7 ribu) akibat berkomentar dengan bahasa tidak pantas di TikTok. Sementara, pengemudi truk B. Sathiskumar dipenjara satu tahun karena menyerang Rajeswary secara verbal menggunakan akun TikTok-nya, Dulal Brothers.
Hingga lima bulan kemudian, keluarga Rajeswary terus mencari jawaban. "Saya ingin tahu mengapa putri saya bunuh diri. Saya perlu tahu. Saya ibunya. Saya tidak bisa tidur di malam hari. Saya sangat sedih anak saya meninggal," kata ibunya, Puspa Rajagopal, pada CNA.
Picu Kemarahan Publik
"Pengadilan hanya menetapkan denda sebesar 100 ringgit. Apakah ini akan jadi preseden untuk kasus serupa terhadap perempuan lain? Bahkan jika trolling dan ancaman itu akhirnya merenggut nyawa seseorang?" tanya saudara perempuannya, Susila Appahu.Â
Putusan pengadilan itu memicu kemarahan publik Malaysia. Hal ini menyoroti risiko yang dihadapi pengguna media sosial, khususnya perempuan.
Â
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.shoppingmode google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam shoppingmode Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement