Liputan6.com, Jakarta - Musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dimanfaatkan PT KAI Wisata untuk menguji coba layanan terbaru mereka. Perjalanan perdana rangkaian kereta Java Priority berkapasitas 190 penumpang itu berlangsung mulus dari Stasiun Gambir Jakarta menuju Stasiun Yogyakarta pada Kamis siang (19/12/2024).
Direktur Utama PT KAI Wisata Hendy Helmy menjelaskan bahwa Java Priority menggunakan dua Kereta Imperial, lima Kereta Priority, dan satu Kereta Dining On Train yang difungsikan sebagai kereta makan. Layanan ini memberi pengalaman perjalanan naik kereta berbeda dari kereta api reguler.
"Mungkin selama ini orang hanya menggunakan kereta api Imperial maupun kereta api Priority ini hanya secara paket, atau charter, sekarang kita akan jual secara umum. Artinya, dijual bagi perorangan," ujar Hendy ditemui sebelum keberangkatan kereta di Jakarta.
Advertisement
Helmy menjelaskan, layanan itu juga memberi kesempatan bagi penumpang kereta api untuk mencoba layanan di Dining On Train pertama kalinya. Dalam gerbong yang berkapasitas maksimal 16 penumpang itu bisa diakses tanpa dikenai biaya tambahan. Namun, penumpang diwajibkan membayar sajian snack, meals, dan minuman yang dipesan.
"Penumpang bisa langsung duduk kalau tempatnya kosong, tapi bila penuh akan dimasukkan dalam waiting list. Nanti baru akan dipanggil kalau tempatnya sudah tersedia," ujar seorang prama pada Lifestyle Liputan6.com. Di luar itu, seluruh penumpang kereta Java Priority mendapatkan fasilitas premium, meliputi akses ke luxury lounge di stasiun, mealbox dan snackbox, aneka sajian minuman, aneka camilan, dedicated train attendant, dan free wifi.Â
Beda dari Direct Train
Peluncuran Java Priority itu hanya berselang beberapa hari dari operasional perdana direct train alias kereta tanpa transit dengan rute Jakarta - Jogja dan Jakarta - Semarang. Hendy menegaskan bahwa layanan Java Priority berbeda dari direct train yang mengutamakan kecepatan.
"Direct train itu adalah programnya PT Kereta Api Indonesia yang di mana tujuannya adalah memberikan kecepatan... Artinya, penumpang perjalanan dari Jakarta ke Jogja maupun ke Semarang ini yang memang untuk orang yang perlu tujuan akhirnya ke Semarang atau ke Jogja, jadi enggak berhenti ke mana-mana," kata dia.
Sementara, Java Priority mengutamakan layanan selama perjalanan dengan berbagai fasilitas penumpang yang tidak didapatkan saat menumpang kereta jenis lain. Durasi perjalanannya tidak terlalu berbeda dari kereta reguler dengan perhentian di beberapa titik. Berdasarkan penelusuran di KAI Access, perjalanan dari Jakarta - Jogja dengan Java priority memakan waktu 7 jam 40 menit.
"Rutenya nanti kita lewat Purwokerto. Jadi, kita lewat dari tengah ya," ia menerangkan.
Advertisement
Harga Tiket Kereta Java Priority
Jam keberangkatan juga diatur lebih siang dari Jakarta, yakni pukul 12.45 WIB, sedangkan jam keberangkatan dari Yogyakarta pada pukul 23.40 WIB. "Waktunya kita bikin agak siang berangkat dari Jakarta karena kita tahu bahwa banyak orang yang ingin berpergian itu membawa anak kecil dan lain-lain. Dan mereka perlu persiapan, nggak bisa pagi-pagi bangunnya," jelas Hendy.
"Begitu juga yang dari Jogja... Itu tujuannya adalah biar orang yang berangkat pagi itu masih punya waktu untuk masih jalan-jalan. Kadang-kadang masih ingin menikmati malam di Jogja. Kalau kereta api yang ada sekarang rata-rata jam 10, jam 8 udah berangkat. Jadi, kadang-kadang mereka masih kuliner, nanggung nih," sambungnya.
Sejak tiket mulai dijual beberapa waktu lalu, Hendy menyebut sekitar 40--50 persen kursi sudah terpesan sepanjang 18 hari kereta beroperasi. "Saya yakin ini tumbuh terus karena kemarin kita dua hari yang lalu masih 30 persen... Mudah-mudahan nanti sampai akhir target kita adalah sebesar 80 persen dari jumlah tempat duduk yang ada," ujarnya.
Harga tiket Java Priroty menurut Hendy adalah mulai dari Rp750ribu hingga Rp900 ribuan. Namun berdasarkan pengecekan di Access by KAI, harga tiket kereta itu berkisar antara Rp999 ribu hingga Rp1,099 ribu. Itu pun masih promo karena harga aslinya adalah berkisar Rp1,2 juta hingga Rp1,350 juta, sedikit lebih rendah dari Argo Dwipangga Luxury, Taksaka Luxury, dan Gajayana Luxury.
Berencana Diperpanjang ke Surabaya
Hendy menyatakan pihaknya sengaja meluncurkan layanan tersebut di periode libur Nataru hingga 5 Januari 2025 karena dianggap waktu yang tepat untuk berpromosi. "Secara penumpang ini cukup banyak. Sarana kita juga hampir semuanya terpakai sehingga saya pikir, ini kita sekalian tes pasar," ia menerangkan.
Ia menargetkan layanan tersebut menjadi layanan reguler di kemudian hari. Selama periode ini, pihaknya akan terus mengevaluasi hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan sesuai kebutuhan perjalanan wisata penumpang. Bukan tak mungkin, layanan tersebut akan diperpanjang hingga ke Surabaya. Begitu pula dengan kalkulasi harga tiket.
"Kita akan coba hitung lagi berapa harga yang reasonable dan bisa diterima oleh masyarakat," ujarnya.
Di samping, pihaknya terus menjalin kerja sama dengan agen perjalanan, baik di dalam maupun luar negeri, untuk memasarkan layanan kereta api khusus tersebut. "Kita sudah ada beberapa kerja sama dengan beberapa operator luar negeri. Salah satunya dengan Jepang, terus dengan Belanda dan beberapa kedutaan besar. Kemarin kita ada pembicaraan juga dengan Kedutaan Besar Prancis untuk bisa melakukan kerja sama wisata mancanegara dari Prancis terutama," ujarnya lagi.
Advertisement