Sukses

Wisatawan di Lombok Terseret Ombak Ganas Pantai Semeti Usai Selfie

Wisatawan tersebut merupakan seorang santri yang mulanya tengah menikmati liburan bersama teman-temannya di Pantai Semeti, Lombok, NTB, namun terseret ombak usai selfie dan jatuh dari tebing.

Liputan6.com, Jakarta - Kejadian nahas menimpa seorang wisatawan ketika sedang berlibur di Pantai Semeti di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis, 20 Desember 2024. Korban merupakan seorang santri yang mulanya tengah menikmati liburan bersama teman-temannya ke salah satu pantai terindah di Lombok tersebut.

Kabar ini tersebar luas di media sosial setelah diunggah ulang oleh beberapa akun, salah satunya @folkkonoha pada Kamis malam, 20 Desember 2024. Diketahui korban telah meninggal dunia setelah berusaha untuk menyelamatkan diri dari ganasnya hantaman ombak.

"Udah bang, korbannya udh di rumah duka," tulis akun @Indrapratama di Threads yang dicantumkan sebagai pengunggah awal video kronologi wisatawan tersebut terseret ombak.

Dalam video singkat tampak jeritan korban yang berusaha meminta pertolongan, namun teman-teman yang menyaksikkan dan pengunjung lain juga tak bisa melakukan apa-apa. "Pegangan, pegangan," saran seorang bapak, hingga terdengar lagi jeritan korban saat kembali tanggannya lepas dari batu pegangan dan tergulung ombak.

Sebelum kejadian ada pula satu video memperlihatkan korban wanita yang belum diketahui namanya tersebut duduk di tepi jurang sebelum terjatuh. Ia tampak duduk di atas batu dan asyik memakai headphone sambil melihat deburan ombak menghantam tebing.

Sebelum kejadian ada juga beberapa video lain mengungkap potret dan video terakhir wanita berjilbab putih itu bersama teman-temannya menikmati liburan. Namun meski pergi bersama teman-temannya, tak ada satu pun di video bisa menolong.

2 dari 4 halaman

Warganet Menyayangkan Kejadian

Lantas unggahan yang menyita perhatian banyak warganet itu mendapat komentar. ""Orang" pada kenapa sihhh cuma liatin doang dan teriak, minimal cari apa ke yg baju biru apalagi, setidaknya mereka mikir, saling pegangan buat nolong," tulis warganet.

"Kalau dilihat posisi jatohnya sangat tidak memungkinkan untuk menolong karena dia jatuh diarea pecahnya ombak, untuk penolongannya pun butuh orang yang profesional dan memiliki stamina kuat karena harus ke tengah laut kalau mau selamat. Untuk pelajaran saja kalau di pinggir pantai bebatuan dengan ombak besar jngn mencoba menantang maut kalau blm profesional dalam berenang," yang lain menganalisa.

"Dari kejadian ini dapat kita ambil pelajarannyaGak semua orang bisa nolong kita woy. Even itu tmen yg kita percaya sekalipun. Ttp aja kita harus nolong diri sndri, jd kalo apa apa pikirin baik2 ya. Jangan mikirin gaya2an doang di sosial media," balas warganet dengan komentar pedas.

3 dari 4 halaman

Libur Tahun Baru dan Potensi Bencana Alam

Mengutip kanal News Liputan6.com, 18 Desember 2024, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya Bersama BNPB, TNI, dan Polri akan terus melakukan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana alam selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

"Bersama dengan BNPB, TNI, dan POLRI, kami akan melakukan modifikasi cuaca di beberapa titik yang dikhawatirkan dapat berdampak pada potensi bencana, seperti banjir dan longsor. Kami terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan masyarakat selama periode liburan," kata dia dalam keterangannya yang dikutip Selasa, 17 Desember 2024.

Dwikorita pun memaparkan, fenomena dinamika atmosfer, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi cold surge (gelombang udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, diproyeksikan akan aktif selama periode Nataru. Kedua fenomena ini, menurutnya, berpotensi meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

"Madden-Julian Oscillation dan potensi cold surge diperkirakan akan mempengaruhi cuaca di Indonesia selama Nataru. Kedua fenomena ini dapat meningkatkan curah hujan, meskipun dampaknya masih perlu terus dipantau," papar Dwikorita.

4 dari 4 halaman

Cuaca Extrem di Musim Liburan

Dia pun mengingatkan, cuaca ekstrem diperkirakan bakal berlanjut hingga 9 Januari 2024, dengan peningkatan eskalasi cuaca, terutama di wilayah-wilayah yang dilalui jalur mudik.

Mengingat potensi cuaca buruk tersebut, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG yang telah terintegrasi dengan aplikasi jalur mudik.

"Saya mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG. Aplikasi ini terintegrasi dengan aplikasi jalur mudik, sehingga masyarakat bisa merencanakan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman," jelas dia.

Adapun Kapolri, Listyo Sigit Prabowo juga menambahkan bahwa untuk antisipasi bencana alam, pihaknya akan bekerja sama dengan BMKG dan Instansi terkait agar menginformasikan masyarakat mengenai prediksi curah hujan serta potensi banjir dan longsor di jalur yang dilalui para pemudik.

"Pada saat terjadi hujan dan ombak tinggi, masyarakat sudah terinformasi lebih dahulu sehingga mereka bisa mengurangi kemungkinan terjadinya penumpukan di wilayah dermaga," kata dia.