Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Andrew, Duke of York, kembali menjadi sorotan publik setelah laporan terbaru dari The Sun mengungkapkan bahwa ia marah dan menolak mengurus dua anjing corgi milik mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II. Tindakan itu menambah daftar kontroversi yang dibuat Andrew di tengah dugaan skandal terkait hubungannya dengan seorang mata-mata Tiongkok.
Mengutip dari New York Post, Sabtu (21/12/2024), laporan menyebutkan bahwa Andrew (64), lebih memilih untuk mendelegasikan tugas mengajak jalan-jalan anjing kepada antek-anteknya daripada melakukannya sendiri di Royal Lodge, Windsor. Keputusan ini datang di tengah upaya yang gagal dari saudaranya, Raja Charles III, untuk mengusirnya dari perkebunan besar tersebut.
Baca Juga
Pangeran William dan Kate Middleton Dipastikan Tak Ikut Makan Siang Jelang Natal Bersama Raja Charles III, Imbas Persaingan Pengaruh?
Citra Pangeran Andrew Makin Nyungsep, Teman Dekatnya Dilarang Masuk Inggris karena Bahayakan Keamanan Nasional
Habis Kesabaran, Raja Charles III Setop Tunjangan Hidup Rp20 Miliar untuk Pangeran Andrew
Seorang sumber yang dikutip oleh The Sun mengatakan, "Ia begitu terpuruk dan putus asa sehingga ia bahkan tidak mampu memotivasi dirinya untuk mengajak jalan-jalan anjing-anjing itu. Anjing-anjing tersebut, Muick dan Sandy, diwariskan kepada Andrew dan mantan istrinya, Sarah Ferguson, setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada September 2022."
Advertisement
Hubungan antara Pangeran Andrew dan anjing corgi ini memiliki sejarah yang mendalam. Selama hidupnya, Ratu Elizabeth dikenal akan kecintaannya pada anjing corgi, yang menjadi simbol kedekatannya dengan hewan peliharaan.
Andrew, yang memberikan anjing corgi kepada ibunya selama pandemi Covid-19 untuk meningkatkan semangatnya, kini tampak kehilangan motivasi untuk merawat warisan berharga ini. Selain dua anjing corgi, Andrew dan Sarah juga berbagi hak asuh atas lima anjing lainnya. Namun, semua anjing tersebut dilaporkan diserahkan kepada antek-anteknya untuk dirawat, karena sang pangeran merasa sangat muak.
Skandal yang Menimpa Pangeran Andrew
Pangeran Andrew, yang dijuluki Duke of Hazard oleh staf istana, telah menghadapi serangkaian skandal dalam beberapa tahun terakhir. Skandal terbaru yang melibatkan dugaan hubungannya dengan mata-mata Tiongkok, Chris Yang, menjadi perhatian publik dan pemerintah Inggris.
Menurut Pengadilan Tinggi Inggris, Andrew siap untuk melakukan kegiatan bisnis dengan Yang, yang diduga berusaha mendapatkan pengaruh atas anggota keluarga kerajaan. Keputusan Pengadilan Tinggi, yang merupakan bagian dari penyelidikan keamanan nasional, mengungkapkan bahwa badan intelijen Inggris khawatir akan potensi pengaruh Yang terhadap Pangeran Andrew.
Meskipun Yang telah membantah tuduhan sebagai mata-mata, dan Andrew mengklaim bahwa tidak ada hal yang bersifat sensitif dibahas dalam pertemuan mereka, kekhawatiran tetap ada di kalangan keluarga kerajaan.
Sebagai hasil dari tekanan yang meningkat, Pangeran Andrew, atas desakan mantan istrinya dan para pejabat istana, memutuskan untuk mengundurkan diri dari menghadiri makan siang pra-Natal Raja Charles di Istana Buckingham dan perayaan hari Natal keluarga kerajaan di Sandringham. Â
Advertisement
Terbelit Masalah Lagi
Sebelumnya diberitakan juga Pangeran Andrew yang kembali terbelit masalah. Bukan karena ulahnya langsung, melainkan akibat hubungannya dengan seorang pengusaha China yang diidentifikasi sebagai H6.
Pengusaha itu diketahui sebagai teman dekat Pangeran Andrew dan adik Raja Charles III itu menjadikannya sebagai salah satu orang kepercayaannya. Tetapi, Kementerian Dalam Negeri melarang pria China itu masuk ke Inggris pada Maret 2023 dengan alasan keamanan nasional.
Pria tersebut disebut-sebut memiliki hubungan dengan Partai Komunis China. H6 dituduh melakukan aktivitas rahasia dan menipu untuk kepentingan partai.
Andrew dilaporkan dekat dengan H6 pernah mengundangnya ke pesta ulang tahunnya pada 2020. H6 mengklaim bahwa dia dapat bertindak atas nama Duke of York saat berurusan dengan calon investor di China. Penasihat dekat Andrew, Dominic Hampson menggambarkan H6 berada di puncak pohon kepercayaan.
Tak mau polemik berlarut-larut seperti halnya kasusnya dengan Jeffrey Epstein yang membuatnya dicopot tidak hormat sebagai anggota Kerajaan Inggris yang bekerja, Pangeran Andrew akhirnya buka suara.Â
Teman Dekat Pangeran Andrew Dianggap Berbahaya
"Duke of York mengikuti saran dari HMG dan menghentikan semua kontak dengan individu tersebut setelah kekhawatiran muncul. Adipati bertemu dengan individu tersebut melalui jalur resmi, dengan tidak ada hal yang bersifat sensitif pernah dibahas. Dia tidak dapat berkomentar lebih lanjut tentang masalah yang berkaitan dengan keamanan nasional," demikian pernyataan tertulis dari Andrew, dilansir dari Hello Magazine, Sabtu, 14 Desember 2024.
Sementara, CNN sempat melaporkan bahwa pihak berwenang Inggris meyakini H6 bekerja atas nama United Front Work Department, cabang Partai Komunis Tiongkok yang digunakan untuk mempengaruhi entitas asing. Pemerintah menetapkan bahwa pengusaha tersebut 'berada dalam posisi untuk menciptakan hubungan antara pejabat senior Tiongkok dan tokoh-tokoh terkemuka di Inggris yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan campur tangan politik oleh Negara Tiongkok', menurut keputusan pengadilan.
Pejabat pemerintah khawatir pria tersebut menyalahgunakan pengaruhnya sebab pangeran berada di bawah 'tekanan besar' pada saat itu. Sudah jadi rahasia umum bahwa kondisi keuangan Andrew memburuk dalam beberapa tahun terakhir setelah dia dicopot dari anggota kerajaan yang bekerja serta pendanaan publiknya ditarik karena berhubungan dengan Epstein, pemodal Amerika dan terpidana pedofil yang melakukan bunuh diri di penjara pada tahun 2019.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement