Liputan6.com, Jakarta - Niat mencari hiburan saat datang ke gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP), penonton asal Malaysia mengaku ditangkap dan diperas sejumlah oknum polisi. Hal ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan bagi penonton, apalagi sebagai turis yang sengaja datang ke Jakarta untuk nonton konser DWP yang digelar pada 13--15 Desember 2024 di JIExpo Kemayoran.
Kabar ini sempat heboh di lini masa X yang dulunya Twitter oleh akun @Twt_Rave. Ia mengunggah sejumlah oknum polisi diduga melakukan penangkapan dan pemerasan terhadap penonton dari Malaysia.
Baca Juga
Dalam unggahan, mereka menyebut oknum polisi Indonesia menangkap dan melakukan tes urine mendadak terhadap lebih dari 400 penonton dari Malaysia. "Oknum polisi juga diduga memeras uang mereka yang jumlahnya berkisar 9 juta RM atau setara Rp32 miliar. Bahkan, ada klaim bahwa para penonton terpaksa membayar meski tes urine narkoba mereka negatif," tulis akun tersebut.
Advertisement
Unggahan itu lantas ramai di jagad X hingga 261 ribu penayangan, bahkan ada tagar #polisimaling yang disematkan di unggahan. Menurut akun tersebut penonton asal Singapura dan Thailand juga ada yang terkena pemerasan tersebut.
Lantas di keterangan unggahan ada sindiran "Ish ish ish best country ever," (negara terbaik yang pernah ada). Para pengguna X diajak untuk mengunggah ulang konten untuk membuat jera oknum.
Lantas warganet ikut ramai berkomentar. "Reputasi buruk untuk Imdonesia, kalian serius menginginkan itu?" tulis warganet. "Gegara satu instansi satu negara kena," balas warganet Indonesia yang merasa geram. "Bikin malu satu negara," sambung warganet.
Aduan Ditindaklanjuti
Pemerasan oleh oknum polisi tersebut telah dilaporkan langsung ke pihak berwajib. Menanggapi aduan yang heboh di media sosial, pihak Polda Metro Jaya mengatakan sedang mendalami laporan seorang penonton dari Malaysia yang diduga ditangkap dan diperas oleh oknum anggota polisi.
"Menindaklanjuti informasi tersebut, Polda Metro Jaya saat ini sedang melakukan pendalaman yang dilakukan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2024, lapor Antara.
Ade Ary mengatakan pihaknya berkomitmen memberantas dan menanggulangi segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. "Polda Metro Jaya tidak pandang bulu terhadap siapapun pelakunya dan pasti akan memproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara proporsional dan profesional," ucapnya sambil mengatakan jika ditemukan nanti pelanggaran bakal diproses sesuai UU yang berlaku secara profesional dan proporsional.
Advertisement
18 Orang Oknum Ditangkap
Kabar terbaru, mmengutip dari kanal News Liputan6.com, Mabes Polri sudah turun tangan dengan mengamankan aparat tersebut. "Mabes Polri telah menindak lanjuti melalui Divisi Propam Polri dengan mengamankan terduga oknum yang bertugas pada saat itu,” kata Truno dalam keterangan pada Sabtu (21/12/2024).
Truno menyebut, jumlah mereka yang diamankan adalah sebanyak 18 orang, terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran. "Ada pun personel yang diamankan oleh Divisi Propam Polri untuk selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," terangTruno.
Truno pun memastikan, Polri tidak akan mentolerir terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh setiap anggotanya sebagai bentuk komitmen dalam menegakkan hukum, untuk meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat.
“Kami memastikan tidak ada tempat bagi Oknum yang mencoreng institusi. Investigasi pun telah kami lakukan secara profesional, transparan, dan tuntas,” terang jenderal bintang satu ini.
Korban Mempertanyakan Tindakan Polisi
Lebih jauh Truno menjamin, Polri bakal terus melindungi dan mengayomi publik dengan menjaga kepercayaan mereka terhadap kinerja institusi. "Kepercayaan publik adalah prioritas Polri dan Polri berkomitmen untuk memulihkannya melalui tindakan nyata,” Truno menandasi.
Diberitakan sebelumnya, Penyelenggaraan DWP 2024 diwarnai berita miring. Beberapa warga negara Malaysia yang juga pengunjung disebut-sebut ditangkap serampangan oleh oknum polisi. Peristiwa itu menjadi viral di media sosial.
Tak hanya di X, salah seorang pemilik akun Instagram juga menceritakan, kronologi kejadian yang berawal dari adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh jajaran kepolisian. Disebutkan satu persatu pengunjung diciduk, termasuk beberapa warga negara Malaysia.
"Saat aku sedang bersenang-senang, polisi tiba-tiba datang dan mulai menangkap orang-orang di sekitarku. Aku benar-benar merasa kasihan pada semua orang yang kulihat di hari ke-1, ke-2, dan ke-3. Acara internasional dan begitu banyak turis internasional yang ditangkap. Bagaimana ini bisa terjadi? Aku tidak menggunakan narkoba, tetapi aku tidak punya masalah dengan orang-orang yang menggunakannya," kata pemilik akun seperti dikutip, Kamis (19/12/2024).
Pemilik akun mempertanyakan dasar kepolisian menangkap lalu menggiring beberapa penonton. "Semua orang bersenang-senang dengan cara mereka sendiri. Bagaimana bisa polisi menangkap dan membawa orang satu per satu? Seperti yang kita tahu, wilayah ini termasuk dalam wilayah hukum Polres Jakarta Pusat," tulisnya lagi.
Advertisement