Sukses

Vietnam Bakal Bangun Jalur Kereta Cepat Hanoi - Ho Chi Minh City, Diperkirakan Selesai 2035

Vietnam mengumumkan proyek ambisius jalur kereta api berkecepatan tinggi senilai 67 miliar dolar AS atau setara Rp1.060 Triliun yang menghubungkan Hanoi dan Ho Chi Minh City, diharapkan selesai pada 2035.

Liputan6.com, Jakarta - Vietnam, negara yang dikenal dengan pertumbuhan ekonominya yang pesat dan peningkatan infrastruktur yang konsisten, telah mengambil langkah besar dengan menyetujui pembangunan jalur kereta cepat. Proyek ambisius ini akan menghubungkan ibu kota Hanoi di utara dengan pusat keuangan utama di selatan, Ho Chi Minh City.

Mengutip laman CNN, Minggu, (22/12/2024), dengan total biaya yang diestimasikan mencapai 67 miliar dolar AS atau setara Rp1.060 triliun. Proyek ini diharapkan dapat merevolusi sistem transportasi di negara tersebut.

Jalur kereta cepat ini akan membentang sepanjang 1.541 kilometer, memungkinkan kereta untuk melaju hingga kecepatan 350 kilometer per jam. Saat ini, perjalanan antara Hanoi dan Ho Chi Minh City ini memakan waktu hingga 30 jam.

Dengan jalur kereta api baru ini, waktu perjalanan diprediksi dapat dipangkas menjadi hanya lima jam, menawarkan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para penumpang. Keputusan untuk melanjutkan proyek ini diambil oleh Majelis Nasional Vietnam, yang merupakan lembaga legislatif tertinggi di negara tersebut.

Proyek ini tidak hanya mencerminkan ambisi Vietnam untuk meningkatkan infrastruktur transportasi, tetapi juga menunjukkan komitmen negara tersebut untuk memenuhi kebutuhan transportasi yang terus meningkat di koridor utara-selatan. Pembangunan jalur kereta api ini dijadwalkan akan dimulai pada 2027, dengan harapan kereta pertama dapat beroperasi pada 2035.  

Meskipun demikian, Vietnam menghadapi tantangan besar dalam hal penundaan proyek infrastruktur sebelumnya. Karena itu, pelaksanaan proyek ini akan diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa target waktu dapat terpenuhi.  

2 dari 4 halaman

Rute Strategis dan Manfaat Ekonomi

Tidak hanya dirancang untuk mengangkut orang, kereta ini juga akan melayani pengangkutan barang dan tujuan pertahanan, sebagaimana dilaporkan oleh media pemerintah. Kereta cepat itu akan melintasi 20 provinsi dan kota, dengan 23 stasiun penumpang dan lima stasiun barang di sepanjang rutenya. 

Wakil Menteri Transportasi, Nguyen Danh Huy, menekankan pentingnya proyek ini dalam merespons kebutuhan transportasi yang terus berkembang. "Proyek ini sangat penting untuk merestrukturisasi pangsa transportasi dan menjadi landasan bagi lompatan Vietnam ke era pertumbuhan baru," ujar Nguyen Danh Huy.

Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya jalur kereta api ini sebagai katalisator bagi pertumbuhan ekonomi dan restrukturisasi sistem transportasi di Vietnam. Dalam hal pendanaan, Vietnam berencana untuk memprioritaskan sumber dana dalam negeri untuk proyek ini.

Namun, negara tersebut juga terbuka untuk mempertimbangkan pinjaman luar negeri, asalkan terjangkau dan tidak membatasi. Ini menunjukkan pendekatan yang hati-hati dan strategis dalam hal pembiayaan, mengingat skala dan kompleksitas proyek tersebut.

Meskipun demikian, tantangan tetap ada. Sejarah penundaan proyek infrastruktur di Vietnam menjadi pengingat akan potensi hambatan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan proyek ini. Perencanaan yang matang dan manajemen proyek yang efektif akan sangat penting untuk memastikan keberhasilan proyek ini. 

 

3 dari 4 halaman

Kereta Cepat Berlin-Paris Resmi Diluncurkan

Berita peresmian kereta cepat Berlin-Paris turut menarik perhatian warganet Indonesia. Mereka terutama menyoroti harga tiket kereta yang lebih murah daripada kereta cepat Jakarta-Bandung, padahal jarak tempuhnya berbeda jauh.

"Harga per km kereta cepat Berlin-Paris jauh lebih murah daripada Whoosh Jakarta-Bandung ya," kata seorang pengguna X, dulunya Twitter, Selasa, 17 Desember 2024. Bersama keterangan itu, ia menyertakan, kereta cepat Berlin-Paris membanderol Rp1.930 per km, sementara Whoosh Rp3.169 per km.

Sebagai informasi, kereta cepat Berlin-Paris menempuh jarak 878 km, sedangkan layanan Whoosh berada di rute sepanjang 142 km. Ia menghitung berdasarkan harga tiket kelas bisnis dari dua kereta cepat tersebut, Rp1.694.700 untuk kereta cepat Berlin-Paris dan Whoosh Rp450 ribu.

Selain itu, ada yang membandingkan harga tiket kereta cepat Berlin-Paris dengan tarif pesawat Jakarta-Malang. "Mahalan tiket pesawat Jakarta-Malang. Bayangin Paris-Berlin lebih murah dari Jakarta-Malang," cuit warganet berbeda.

4 dari 4 halaman

Warganet Sindir Harga Tiket Kereta di Indonesia Lebih Mahal

Cuitan itu ditangappi pengguna lain yang berkomentar, "'Cuma' sejuta buat harga tiket transportasi umum di negara maju. Kereta Jakarta-Malang kalo ambil eksekutif hampir segitu. Jarak jauhan Berlin-Paris dikit, tapi durasi lebih cepet, harga ga beda jauh. Emang beda transportasi umum negara maju kwkwkwk."

Ada pula yang berargumen, "Kalau bandingin harga tiket jangan sama eropa. Eropa basically lebih mahal aslinya karna ga dapet bagasi 20kg. Mestinya sama Malaysia. Dia bagasi tambahan opsional. Untuk waktu tempuh yang sama, kalo pake bagasi + makan jadinya 280 RM (sekitar Rp1 juta) Kalau ga pake bagasi, harganya (Rp)600 ribu."

Bukan kali itu saja warganet mengeluhkan mahalnya harga tiket transportasi rute domestik. Kritik serupa sudah dilayangkan dari waktu ke waktu, termasuk di kolom komentar unggahan TikTok Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka, Minggu, 8 Desember 2024, yang menuai atensi.

Video yang dimaksud memperlihatkan Pesona Indonesia memakai template yang tengah digemari warga dunia maya. "Selamat berakhir pekan 🫰🏻 Saya pinjam gerakannya ya @Rumah griya. Sukses untuk karya-karyanya," bunyi keterangan unggahan tersebut.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence