Liputan6.com, Jakarta - Program makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan pada 2025 ditanggapi sejumlah kementerian dengan program pendukung. Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) beberapa waktu lalu menggelar program Pelatihan Juru Masak yang berlangsung serentak di lima kota, yaitu Surakarta, Kupang, Balikpapan, Medan, dan Makassar.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyebut program itu adalah salah satu program quick win yang diluncurkan kementeriannya. Penyelenggaraannya bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Baca Juga
"Makan bergizi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi membutuhkan kolaborasi hexahelix antar pemerintah, media, akademisi, asosiasi, bisnis, dan lembaga keuangan, termasuk juru masak yang memiliki peran strategis dalam menyediakan makanan yang sehat, lezat, dan bergizi seimbang," kata Riefky saat membuka Pelatihan Juru Masak di SMKN 4 Surakarta, Jawa Tengah, dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 19 Desember 2024.
Advertisement
Ada sejumlah chef digandeng untuk memberi pelatihan kepada juru masak untuk mendukung program makan bergizi gratis. Empat di antaranya adalah Chef Norman Ismail di Surakarta, Chef Risa Andhitia di Kupang, Chef Steby Rafael di Balikpapan, dan Chef Setyo Widyarto di Medan.
"Kami berharap pelatihan ini akan memberikan wawasan baru, keterampilan praktis, dan inspirasi untuk menciptakan makanan bergizi yang bermanfaat bagi masyarakat luas," sambung Riefky.
Â
Progam Pelatihan Juru Masak ini merupakan program kolaborasi Kemenekraf dengan Badan Gizi Nasional bersama Penyelenggara Pengusaha Jasaboga (PPJI) dan Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI). Sejumlah institusi pendidikan juga dilibatkan, seperti SMKN 4 Surakarta, Politeknik Pariwisata Medan, SMKN 3 Kupang, dan SMKN 4 Balikpapan.
Berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional
Â
Dalam Jumpa Pers Akhir Tahun yang berlangsung pada Jumat, 20 Desember 2024, Plt. Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Kemenekraf Yuke Sri Rahayu juga kembali menjelaskan soal program pelatihan juru masak untuk mendukung makan bergizi gratis. Ia menyebut pihaknya sejak awal berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional selaku pemangku kepentingan dalam program tersebut.
"Atas koordinasi dengan Badan Gizi Nasional, pada awalnya peserta yang ikut kegiatan Pelatihan Juru Masak ini adalah berdasarkan list yang disampaikan oleh BGN, karena mereka sudah mempunyai titik-titik juru masak yang akan nantinya memasak di program masak tersebut," kata Yuke.
Berdasarkan rekomendasi BGN, pihaknya kemudian merangkul asosiasi katering Indonesia (APJI dan PPJI) untuk mengusulkan nama-nama juru masak maupun pengusaha katering lokal untuk mengikuti pelatihan. Hal itu sebagai persiapan sebelum penunjukan juru masak dilakukan pada Februari 2025.
"Ada lima chef yang kemarin kita hadirkan sebagai narasumber untuk membantu membuat menu-menu masakan baru yang diciptakan dengan material-material lokal agar mudah didapat di kota-kota tersebut," imbuhnya.
Advertisement
Anggaran Pelatihan Juru Masak
Yuke menyatakan ada sekitar 30 peserta di masing-masing kota dalam pelatihan tersebut. Mereka diajari membuat menu baru yang sesuai dengan bujet yang disampaikan pemerintah, yakni Rp10 ribu per porsi.
"Nanti kita akan rekomendasikan kepada BGN untuk mereka (para peserta pelatihan) menjadi alternatif BGN untuk menunjuk para juru masak di kota-kota di seluruh Indonesia," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bujet pelatihan tersebut sekitar Rp300 juta hingga Rp400 juta per kota. "Jadi (total) sekitar Rp1,2 sampai Rp1,5 miliar," sambungnya seraya berharap program tersebut akan dilanjutkan di tahun depan.
Sementara itu, mengutip kanal News Liputan6.com, pemerintah akan memulai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2 Januari 2025. Setelah melalui uji coba selama beberapa bulan terakhir, pemerintah mengklaim berhasil menemukan format ideal untuk menjalankan program ini, mencakup penyediaan bahan baku, operasional unit pelayanan, distribusi makanan ke sekolah, hingga pengelolaan limbah secara optimal.
"Melalui program ini, Presiden ingin mengurangi kesenjangan gizi, meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia, dan membentuk SDM unggul yang mampu bersaing di masa depan. Kami ingin memastikan kesiapan SPPG untuk memulai program ini secara serentak pada 2 Januari 2025," kata Hariqo saat meninjau kesiapan pelaksanaan program makan bergizi gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal Kota Bogor, Senin, 9 Desember 2024.
Peninjauan ke SPPG Tanah Sareal Bogor
Hariqo menambahkan, Presiden ingin anak-anak Indonesia tercukupi gizinya dengan makanan sehat. Harapannya pada 2025, pelajar dan santri menjadi generasi emas yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
Kepala SPPG Tanah Sareal, Ayu Pertiwi menjelaskan, Unit Pelayanan Tanah Sareal nyaris beroperasi 24 jam setiap hari. Bahan baku seperti sayur, telur, ayam, dan lain-lain setiap hari datang pada pukul 16.00 WIB. Bahan baku langsung dibersihkan menggunakan air mengalir di tempat khusus, kemudian diproses agar siap dimasak.
Proses memasak dimulai pukul 01.00 hingga sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah itu, proses pengemasan makanan di piring yang terbuat dari baja tahan karat atau stainless steel. Pengiriman makan tahap pertama mulai pukul 08.30 WIB untuk siswa TK dan SD kelas 1-3 yang makan mulai pukul 09.00 WIB. Pengiriman makanan selanjutnya pukul 10.30 WIB untuk siswa SD kelas 4-6, SMP, dan SMA/sederajat.
Lepas pukul 12.00 WIB, petugas pengantar makanan kembali ke sekolah untuk mengambil piring kotor. Setelah itu, petugas pencuci piring mulai bekerja, sampai sekitar pukul 23.00 WIB. "Begitulah setiap hari. Jadi operasional kami nyaris 24 jam setiap hari," kata Ayu Pertiwi.
Â
Advertisement