Sukses

Lirik Lagu Natal Terkenal Diubah Jadi Dukungan untuk Pembebasan Palestina

Lagu khas Natal "We Wish You Merry Christmast" diubah liriknya menjadi pesan untuk pembebasan Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Setahun lebih agresi militer Israel ke Jalur Gaza, namun belum ada tanda-tanda perang tersebut akan berakhir. Suara dukungan untuk kemerdekaan Palestina terus digaungkan di media sosial.

Termasuk pada momen mendekati Natal, ada konten viral di mana lagu Natal diubah liriknya menjadi pesan dukungan untuk warga Palestina. Pesan itu beberapa terungkap lewat unggahan, salah satunya di akun Threads @didien.azhar, diunggah pada 20 Desember 2024.

Lagu "We Wish You Merry Christmast" diubah liriknya menjadi pesan "We wish for the Liberation of the Palestian Nation. And end to the occupation and a happy New Year, these tidings we bring to our X, R and Y. We don't want to our tax dollars to find genocide."

("Kami mendoakan Pembebasan Bangsa Palestina. Dan berakhirnya pendudukan serta Tahun Baru yang bahagia, kabar ini kami bawa kepada X, R, dan Y kami. Kami tidak ingin uang pajak kami digunakan untuk melakukan genosida.")

Unggahan tersebut tertanda berasal dari akun @folix.media yang kini telah dihapus, namun sudah terlanjur disebarkan mengungkap dukungan untuk kemerdekaan Palestina. Tampak nyanyian itu bergaung di depan sebuah gedung dengan beberapa bendera palestina dikibarkan oleh sekelompok pendukung.

Sementara akun Instagram @wonderful_palestine juga sempat mengungah sebuah video yang tampak mengedit seorang DJ menyanyikan lagu untuk dukungan terhadap bangsa Palestina. "From the river to the sea, Palestien will be free," (Dari sungai sampai laut, Palestina akan bebas). 

 

2 dari 4 halaman

Warganet Ramai Menanggapi

Konten tersebut diketahui diunggah pada 29 November 2024. Dengan 12,7 ribu tanda suka, warganet pun memenuhi kolom komentar.

"Senang melihat cinta dan dukungan untuk Palestina. Seorang ibu di Gaza berbicara," tulis seorang warganet. "Dunia berdiri bersama Palestina," yang lain menimpali. "Bebaskan Palestina," pinta warganet.

"Oh ini bagus. Musik adalah perlawanan," yang lain tampak mendukung. "Speakup free Palestine," warganet memberi stiker.

Tapi di antara warganet, ternyata ada juga yang menuliskan hal sebaliknya, "Bebaskan Palestina dan Hamas." Sementara kebanyakan warganet hanya memberi tanda hati berwarna merah sebagai tanda suka.

Sebelumnya terkait dukungan Palestina, diberitakan tentang tas Priyanka Gandhi yang memicu kontroversi. Priyanka Gandhi Vadra, politisi keturunan Nehru-Gandhi yang berkuasa di India, telah memicu badai politik dengan membawa tas yang menyatakan dukungan terhadap Palestina. Aksesori itu menuai kritik dari anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu yang berkuasa, yang menuduhnya mencoba menyanjung umat Muslim.

 

3 dari 4 halaman

Tas Priyanka Gandhi Simbol Dukungan untuk Palestina?

Melansir SCMP, Kamis, 19 Desember 2024, tas Gandhi bertuliskan "Palestina" dan menampilkan semangka, simbol solidaritas dengan warga negara Palestina. Sebelumnya, ia memberi komentar di media sosial yang mengutuk tindakan Israel di Gaza sebagai "genosida yang mengerikan."

Pihak berwenang di Gaza melaporkan bahwa, hingga Senin, 16 Desember 2024, lebih dari 45 ribu orang meninggal dunia akibat serangan Israel dalam 14 bulan terakhir. Abed Elrazeg Abu Jazer, Kuasa Usaha di Kedutaan Besar Palestina di India, baru-baru ini bertemu Gandhi untuk memberi selamat atas kemenangannya dalam pemilihan umum di Wayanad, India selatan.

Itu memungkinkan Gandhi melakukan debut parlementer di sesi musim dingin yang sedang berlangsung. Manoj Tewari, anggota parlemen dari BJP, mengecam tindakan Gandhi sebagai "upaya menyanjung" kaum minoritas Muslim di India.

"Mereka tidak melakukan hal baik apapun bagi komunitas Muslim. Mereka menggunakan berbagai agenda untuk mendapatkan suara. Kini, rakyat negeri ini tahu trik ini," katanya, menurut laporan media lokal. Sindiran serupa diutarakan Kepala Menteri Uttar Pradesh (UP), Yogi Adityanath, yang curiga terhadap motif terselubung Gandhi.

 

4 dari 4 halaman

Israel Rekrut Pekerja dari India

Adityanath mengungkapkan, "Seorang pemimpin Kongres terlihat berjalan di sekitar Parlemen sambil membawa tas Palestina, sementara kami mengirim pemuda kami ke Israel untuk mencari pekerjaan. Sebanyak 5,6 ribu orang dari UP merupakan bagian dari proyek konstruksi di Israel."   

Adityanath menambahkan bahwa para pemuda India mendapat gaji yang besar dan "jaminan keselamatan penuh." Pemerintah Israel telah merekrut pekerja India untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja yang kritis di industri konstruksinya.

Itu muncul usai mereka mencabut izin kerja semua warga Palestina setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Ketika wartawan lokal bertanya tentang pernyataan para pemimpin BJP, Gandhi mengatakan bahwa ia telah menjelaskan suaranya tentang Palestina di media sosial dan tidak seorang pun berhak mempertanyakan pilihan aksesorinya.

"Itulah patriarki yang khas, Anda memutuskan apa yang dikenakan perempuan. Saya tidak setuju dengan itu. Saya akan mengenakan apa yang saya inginkan," katanya. Gandhi juga menepis pernyataan Adityanath dan mengecamnya karena mengirim pemuda ke zona perang di Israel untuk "bekerja," menyebutnya sebagai sumber rasa malu, alih-alih sebuah prestasi.

Â