Sukses

Biang Kerok Pungli di Air Terjun Tumpak Sewu, Pengunjung Ngaku Bayar Tiket Masuk sampai 3 Kali

Dinas Pariwisata Lumajang merespons dengan menegaskan bahwa tidak dibenarkan pengunjung membayar tiket masuk Air Terjun Tumpak Sewu sampai tiga kali.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Lumajang Deddy Firmansyah menungkap penyebab dugaan pungutan liar (pungli) yang dialami pengunjung Air Terjun Tumpak Sewu. Praktik tercela itu disorot setelah video salah satu pelancong mengaku bayar tiket masuk sampai tiga kali viral di dunia maya, pekan lalu.

Melansir Antara, Senin (23/12/2024), Deddy mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Lumajang untuk menggelar pertemuan dengan perwakilan desa-desa yang wilayahnya berbatasan dengan kawasan wisata air terjun tersebut. 

"Salah satu penyebab utama terjadinya polemik (adalah) adanya perbedaan pemahaman mengenai batas wilayah antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang di sekitar kawasan wisata Tumpak Sewu," katanya. Ia menyebut, perlu ada sinkronisasi antara kedua kabupaten agar tidak kejadian serupa tidak berulang di masa mendatang.

Dalam konteks ini, retribusi seharusnya hanya ditarik sekali, yaitu di pintu akses masuk, bukan di tengah-tengah dan di bawah. Sebagai informasi, Air Terjun Tumpak Sewu berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, namun akses pintu masuk menuju objek wisata tersebut bisa melalui Coban Sewu di Kabupaten Malang, Desa Sidomulyo, dan Gua Tetes.

Terpisah, Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang merespons keluhan wisatawan terkait dugaan pungli di Air Terjun Tumpak Sewu. "Kami akan mengumpulkan semua pihak, tiga pengelola wisata di kawasan Air Terjun Tumpak Sewu dan mengundang pihak DPRD Lumajang untuk membahas masalah itu dan mencari solusi terbaik," kata Kepala Dinas Pariwisata Lumajang Yuli Harismawati, Sabtu, 21 Desember 2024.

2 dari 4 halaman

Tidak Dibenarkan

Yuli menegaskan bahwa penarikan tiket sebanyak tiga kali tidak dibenarkan, karena seharusnya wisatawan hanya perlu membayar tiket masuk sekali di gerbang utama Desa Sidomulyo. Namun, kawasan Air Terjun Tumpak Sewu juga punya dua destinasi wisata, yakni Gua Tetes dan Grujugan Sewu.

"Kami akan mencoba mengatur agar kejadian serupa tidak terulang kembali, dengan mengajak para pengelola wisata, tokoh masyarakat, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) duduk bersama mencari solusi terbaik dalam pengelolaan Air Terjun Tumpak Sewu," ujar dia.

Yuli juga menyoroti penarikan tiket Air Terjun Tumpak Sewu oleh masyarakat di area sungai yang berada di wilayah Kabupaten Malang. Hal itu, kata dia, juga tidak dibenarkan dan sudah diperingatkan Pekerjaan Umum Sumber Daya Alam (PU SDA) Provinsi Jawa Timur.

Ia berharap, pengelolaan wisata Air Terjun Tumpak Sewu bisa dikelola bersama oleh dua kabupaten. Pihaknya juga mengaku tengah berupaya menerapkan sistem tiket elektronik bersama Kabupaten Malang agar lebih transparan dan efisien.

"Sampai saat ini penawaran kerja sama pengelolaan dari Pemerintah Kabupaten Lumajang masih belum ada titik temu, namun masyarakat Kabupaten Malang tetap melakukan penarikan di dasar sungai menuju Tumpak Sewu," ujar dia.

3 dari 4 halaman

Keluhan Pungli di Air Terjun Tumpak Sewu

Sebelumnya, akun TikTok @fernia_nirma, mengunggah konten pada Selasa, 17 Desember 2024, yang memuat keterangan, "Mohon pencerahannya teman-teman apakah benar ke tumpak sewu harus bayar tiket masuk 3x? 🙏🏻." Di video berdurasi 52 detik tersebut, ia memperlihatkan "tiket-tiket" hasil pembayaran yang dimaksud.

Di rekaman, si pengunjung berkata, "Ini aku ke (Air Terjun) Tumpak Sewu berdua, tapi bayar sampai tiga kali. Di atas bayar, di tengah bayar, masuk ke sini (di dekat air terjun) bayar, tiga kali aku bayar." Ia juga merekam momen seorang pria, yang diduga seorang pemandu wisata, tengah berdebat dengan "preman setempat," karena wisatawan diminta bayar tiket masuk sampai tiga kali.

"Kalau kayak gini sih bisa hancur pariwisata," keluhnya. Klip tersebut sudah ditonton sampai 1,4 juta penayangan saat artikel awal ditulis. Tidak hanya satu, ada pengguna TikTok lain yang menyuarakan keluhan serupa. Bukan tiga, ia bahkan mengaku harus membayar sebanyak empat kali untuk mengunjungi Air Terjun Niagara-nya Indonesia tersebut.

4 dari 4 halaman

Keluhan Serupa

"Yang awalnya tiket masuk 3x pungutan sekarang jadi 4x pungutan. Solusinya dong @Jatimpemprov @PRABOWO SUBIANTO biar gak berlarut larut terus kasus lama seperti ini. Butuh penanganan yang tegas dari pemerintah #tumpaksewu #tumpaksewuwaterfall #kasustumpaksewu#pungli @Gerindra @Gibran Rakabuming," keluh akun TikTok @syaifularieef, Selasa.

Di video, pengguna tersebut merekam dirinya berdebat dengan sejumlah orang yang meminta ia membayar kembali. Ia terdengar menolak sambil memperlihatkan tiket bukti pembayaran sebelumnya. Setelah berdebat cukup alot, pria, yang sepertinya seorang pemandu wisata, dipersilakan masuk membawa rombongan turis asing.

"Emaang bayar berapa??" tanya seorang pengguna, yang dibalas si pengunggah video, "(Turis) asing total (Rp150.000." Tidak butuh waktu lama bagi video-video tersebut digeruduk warganet. Sebagian besar mereka mengutuk aksi pungli yang sayangnya masih terus ditemukan di sejumlah destinasi wisata lokal.

"Ya itulah masuk mulai air terjun byr lagi 30 ribu..kalo tahu segitu aku ga akan ke tumpak sewu," aku seorang pengguna. "Dulu prasaan cuma 2x,masuk panorama dan air terjun sekarang ko malah banyak," warganet lain menimpali. "Lapor no ae cak. iki seng garai (ini yang menyebabkan) wisata sepi, kakean pungli...semangat cak."

Ada juga yang membela, "Itu demi kesejahteraan masyarakat sekitar kak, demi keamanan pengunjung juga, lagian bayarnya kan cuma 25rb/tiket/orang.. udah murah banget." "Demi kesejahteraan preman setempat iyo😁," balas yang lain.