Sukses

Indonesia Absen, Restoran di Thailand Jadi Wakil Tunggal Asia Tenggara di Top 50 Restoran Paling Ikonis di Dunia 2024/2025 Versi TasteAtlas

Total hanya ada tiga restoran asal Asia Tenggara yang masuk daftar 100 Restoran Paling Ikonis di Dunia Tahun 2024/2025 versi TasteAtlas.

Liputan6.com, Jakarta - Masih dari daftar "Yang Terbaik" TasteAtlas 2024/2025, tercatat hanya satu restoran dari Asia Tenggara yang masuk 50 besar daftar 100 Restoran Paling Ikonis di Dunia. Itu adalah Thipsamai, restoran di Bangkok, Thailand, yang dikenal melalui hidangan pad thainya.

Melansir situs web TasteAtlas, Senin, 23 Desember 2024, tempat makan yang sudah berdiri sejak 1939 itu menempati peringkat ke-36. Pad thai sebagai menu andalan sebenarnya merupakan hidangan nasional Thailand yang terdiri dari bihun, tahu, udang kering, taoge, dan telur.

Namun, beberapa restoran juga memakai daging sapi, ayam, maupun babi sebagai topping tambahan. "Rasanya merupakan kombinasi rumit antara manis, asam, dan asin, dengan kontras tekstur yang seimbang," sebut TasteAtlas.

Pad Thai mungkin merupakan salah satu hidangan Thailand paling populer di luar negeri. Asal-usulnya dapat ditelusuri ke periode nasionalisme di negara itu, setelah revolusi 1932 yang mengakhiri monarki absolut. Ada kontes publik untuk menemukan hidangan mi nasional baru, dan pemenangnya adalah pad thai.

"Dengan bihun lembut yang dibumbui gula, asam jawa, air jeruk nipis, cuka, dan saus ikan, hidangan ini secara tradisional juga disajikan dengan cabai merah giling, cuka putih, gula, irisan jeruk nipis segar, dan saus ikan sebagai pendamping, sehingga setiap konsumen dapat menghias makanan sesuai keinginan mereka," sebut platform tersebut.

Tanpa wakil dari Indonesia, restoran lain di Asia Tenggara yang masuk dalam daftar tersebut adalah Jumbo Seafood Singapura (54) dan Cafe Adriatico Manila Filipina (90). Jadi, siapa saja yang masuk dalam jajaran lima besar?

2 dari 4 halaman

5 Besar Restoran Paling Ikonis di Dunia

Lima besar daftar 100 Restoran Paling Ikonis di Dunia didominasi wakil Eropa dengan hanya satu wakil Asia, yakni Paragon Restaurant di Kozhikode, India, di peringkat ke-5. Restoran yang sudah eksis sejak 1939 ini terkenal melalui hidangan khas Malabar, terutama biryani dan ragam makanan laut, yang disajikan di ruangan bernuansa kontemporer nan luas, sebut TasteAtlas.

Posisi ke-4 diisi Gino e Toto Sorbillo di Napoli, Italia. Terletak di pusat sejarah kota, Pizzeria Gino Sorbillo yang terkenal di dunia berutang reputasinya pada pemilik dan ahli pizza terkenal Gino Sorbillo. Ia sering dianggap berjasa mengubah persepsi seputar pizza, dari "makanan untuk orang miskin" jadi hidangan yang sangat dihormati.

Berlanjut, ada Hofbräuhaus München di Munich, Jerman, yang sudah membuka bisnisnya sejak 1589. Terletak di jantung kota, orang dapat dengan mudah menyatakan Hofbräuhaus München sebagai tempat lahirnya budaya penginapan Bavaria.

Di peringkat ke-2, ada L'Antica Pizzeria da Michele di Napoli, Italia. Dimiliki keluarga Condurro, restoran ini berdiri sejak akhir abad ke-19. Restoran yang terkenal dengan pizza ala Napoli ini memperoleh status legendarisnya setelah disebutkan dalam buku dan film populer "Eat Pray Love."

Kampiun di peringkat pertama adalah Figlmüller di Wina, Austria. Bermula dari sebuah rumah anggur kecil pada 1905, Figlmüller kini jadi restoran terkenal di Wina, yang dikelola generasi keempat keluarga tersebut. Restoran ini memperoleh ketenarannya dengan menyajikan salah satu schnitzel terbaik dan terbesar di kota tersebut.

3 dari 4 halaman

Dumpling Terlezat di Dunia

Sebelumya, TasteAtlas memuat 100 Makanan Terlezat berdasarkan kategori. Salah satunya, ada list dumpling terlezat yang menempatkan siomai di peringkat ke-2, hanya kalah dari variasi gyoza Jepang.

Melansir situs webnya, Kamis, 12 Desember 2024, dituliskan bahwa dari 15.478 makanan yang dikatalogkan, berdasarkan 477.287 peringkat valid, makanan-makanan ini telah mencapai peringkat rata-rata tertinggi dalam kategori masing-masing.

Jajanan khas Jawa Barat itu mencetak skor 4,7 dari 5. Siomai dituliskan sebagai "hidangan Indonesia yang terdiri dari pangsit ikan berbentuk kerucut yang dikukus, telur, kentang, kubis, tahu, dan pare." "Setelah dikukus, semua bahan disusun di atas piring, dipotong-potong seukuran gigitan, dan disiram dengan saus kacang pedas," tulis TasteAtlas.

"Sentuhan terakhir pada hidangan ini adalah kecap manis dan saus cabai, bersama sedikit air jeruk nipis. Siomai berasal dari siomai Cina, dan diyakini dibawa para imigran China yang datang ke Indonesia selama masa penjajahan Belanda." Siomai berbagi posisi ke-2 dengan guotie asal China.

4 dari 4 halaman

Variasi Gyoza Jepang

Siomai dijelaskan sebagai varian pangsit China yang digoreng dalam wajan, yang dikenal sebagai guotie. Pangsit dari bagian utara Tiongkok ini biasanya diisi daging babi cincang, kubis lokal, daun bawang, jahe, arak beras, dan minyak biji wijen.

Tekstur yang renyah dan lembut dicapai dengan metode persiapan khusus, yakni saat bagian bawah pangsit digoreng, sedikit cairan ditambahkan ke wajan yang kemudian ditutup, sehingga sisa pangsit dan isinya dapat menguap. Mengenai bentuknya, guotie harus selalu panjang dan lurus agar dapat berdiri dengan lebih mudah dan tidak jatuh saat dimasak.

Sementara itu di peringkat pertama, Hamamatsu gyoza dari Jepang mencatat skor 4,8 dari 5. TasteAtlas menulis, Hamamatsu adalah jenis gyoza Jepang populer yang diisi dengan kubis, bawang, daging babi, dan bumbu pilihan.

"Hamamatsu memiliki ciri khas gaya menggoreng yang unik, yaitu juru masak menata gyoza dalam pola melingkar (hanetsuke, teknik yang menghubungkan semua bagian bawah gyoza yang garing) sehingga mereka dapat menggoreng sebanyak mungkin camilan pada saat yang bersamaan," ungkap pihaknya.

Video Terkini