Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan Taman Safari Group sedang menjajaki kerja sama pembangunan taman wisata konservasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Senior Vice President Marketing Taman Safari Indonesia Group, Alexander Zulkarnaen, mengatakan, penjajakan tersebut bergulir sejak kuartal keempat 2024 dan kemungkinan akan berlanjut pada 2025.
"Kami sedang mempelajari visibilitasnya. Banyak hal yang harus kami pelajari karena kami lembaga konservasi. Kami menyambut baik komunikasi pemerintah dengan salah satu founder kami yang sempat ke IKN dan bertemu Pak Basuki (Kepala Badan Otorita IKN)," ungkap Alexander melalui sambungan telepon pada Lifestyle Liputan6.com, Jumat (3/1/2025).Â
Baca Juga
Hubungan baik antara pemerintah dan Taman Safari Group, menurut Alex, membuat komunikasi kedua belah pihak terjalin selaras. Melihat peluang perkembangan IKN, pihaknya menilai ada potensi besar dari sisi bisnis.
Advertisement
Tapi, Alex menekankan, Taman Safari Group tidak hanya menjalankan bisnis, tapi juga memiliki misi konservasi dan pilar lain. Ia menyebut, belum ada kepastian terkait waktu pembangunan Taman Safari di IKN hingga kini, karena perlu pembicaraan lebih lanjut.
"Kami masih belum bisa menyampaikan konsepnya seperti apa," terang Alex.
Pihak Taman Safari mengaku masih mempelajari sisi konservasi dan ilmu pengetahuan secara lebih jauh. Namun, sambung Alex, jika Taman Safari dibangun di IKN, temanya akan disesuaikan dengan konsep kota tersebut, yakni "Smart City dan A City for all."
Adapun proses pembangunan sebuah taman konservasi, menurutnya, akan melihat parameter dari banyak hal, termasuk tingkat kesulitan dan luasnya. Sebagai perbandingan, Taman Safari Group membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk merenovasi Solo Safari. Â
Taman Wisata Lain dari Taman Safari Group
Lebih jauh Alex menyebut beberapa proyek Taman Safari Group yang baru diluncurkan. Di antaranya, ada Marine Park di Taman Safari Bali sebagai taman bahari berkelas internasional.Â
Selain itu, ada pula Enchanting Valley di Bogor yang bisa jadi destinasi menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara di sekitaran Puncak. "Kami yakin, keberadaannya bisa memberi multiplayer effect karena banyak wisatawan yang pergi ke Puncak," ujar Alex.Â
Ia menyebut, terdapat pertunjukan menarik Lila Show yang spektakuler, juga River Zipline hingga Super Wheels untuk wisata keluarga akhir pekan maupun di musim liburan. Sebelumnya, wisata serupa milik Taman Safari Group sudah ada di Jawa Timur, yaitu Enchanting Forest Taman Safari Prigen.
Mengutip kanal Citizen Liputan6.com, 20 Juli 2024, Enchanting Forest Taman Safari Prigen merupakan wahana dengan konsep unik. Wisatawan bisa menikmati keindahan alam dibalut cantiknya hutan, pengalaman kuliner, satwa yang ramah, dan keindahan panorama kaki Gunung Arjuna.Â
Advertisement
Enchanting Forest di Taman Safari Prigen
Alex mengatakan, dirilisnya Enchanting Forest sebagai jawaban atas keinginan pengunjung yang masih ingin menikmati suasana Taman Safari Prigen meski jam operasional taman safari telah selesai.
"Dengan luas sekitar 350 hektare, kami menjawab kebutuhan konsumen yang ingin bonding, bercengkrama, menikmati waktu bersama keluarga, di lingkungan yang menyatu dengan alam," ungkap Alex saat ditemui di kanal Citizen Liputan6.com di Prigen, Jumat, 19 Juli 2024.
Alex menjelaskan, Enchanting Forest memiliki beberapa spot berbeda yang dapat dinikmati pengunjung saat berkeliling di dalamnya. Sebut saja Pinewood Bistro yang memiliki tema rustic sebagai tempat kuliner dengan beberapa hidangan unggulan, seperti Nasi Goreng Hutan, Salmon Panggang dengan Salsa Mangga, dan Es Krim Rasa Pinus.
Bagi pecinta kopi, hadir Zen Cafe untuk tempat bersantai menikmati kopi dengan dikelilingi pohon-pohon pinus nan asri. Tak hanya itu, bagi pengunjung yang membawa anak, mereka bisa merasakan sensasi berinteraksi dengan satwa liar di spot feeding animals.Â
Ngopi dengan Suasana Hutan
"Satwa-satwa di Enchanting Forest ini adalah satwa yang friendly pada manusia, tapi tidak dilatih. Jadi mereka tetap satwa liar. Di depan kandang mereka juga ada papan informasi untuk edukasi," kata Alex.
Kini, terdapat tiga spot feeding animals di dalam Enchanting Forest, yaitu untuk Burung Unta, llma, serta Capybara yang amat ramah. Selain berinteraksi dengan hewan, anak-anak juga bisa bermain di Playground yang dikreasikan agar mereka bisa bermain dengan lepas dan bebas.Â
Harga tiket masuk Enchanting Forest yang memiliki jam operasional pukul 11.00 hingga 21.00 WIB ini tergolong terjangkau. Dengan harga Rp45 ribu (Senin--Jumat) dan Rp60 ribu (Sabtu--Minggu), pengunjung sudah bisa menikmati semua fasilitas di Enchanting Forest.Â
"Enchanting Forest tak hanya menghadirkan rekreasi, tapi juga pendidikan dalam lingkungan hutan yang alami. Upaya ini merupakan komitmen kami mengedukasi pengunjung tentang pentingnya pelestarian alam dan keberlanjutan."
"Kami pun membuat area ini jadi pilihan pengunjung untuk melakukan berbagai kegiatan. The Grand Taman Safari Prigen bisa jadi salah satu destinasi yang mampu mengangkat wisata di Jawa Timur, serta berdampak dalam membantu pariwisata Indonesia dengan kenaikan kunjungan ke Prigen," tutup Alex.
Advertisement