Liputan6.com, Jakarta - Gultik alias "Gule Tikungan" yang cukup populer di Blok M sudah lama menjadi ciri khas kuliner di kawasan tersebut. Nama Gultik bahkan diambil dari lokasi gerobak pikul penjualnya yang berada di tikungan jalan.
Bukan hanya tempatnya yang strategis sehingga banyak peminat, Gultik juga terkenal karena harganya yang murah. Hanya dengan uang sekitar Rp10 ribuan saja, Anda sudah bisa mencicipi gule khas tersebut sebagai menu makanan yang biasanya dijual saat malam hari.
Tapi baru-baru ini di media sosial kritik soal porsi Gultik yang makin sedikit menjadi pembicaraan. Salah satunya diunggah oleh akun TikTok @meyzenzar pada 1 Januari 2025. Tanpa keterangan, video tersebut memperlihatkan seorang penjual memberikan seporsi Gultik sangat sedikit, bahkan hanya seperempat besarnya piring saji.
Advertisement
Dengan sedikit nasi, kuahnya juga tak sampai luber meski diberi kerupuk sebagai pelengkap. Dalam dua suapan saja, seporsi Gultik bahkan bisa habis dan tidak sampai membuat perut kenyang.
Lantas warganet pun berkomentar. "Gue dulu sering makan Gultik Blok M tapi nggak seiprit gini. Kok sekarang buat sekali lahap doang," kata seorang warganet.
"Sampe sekarang gue nggak ngerti kenapa orang-orang suka makan Gultik," yang lain berkomentar heran. "Piringnya ganti aja bang sama tatakan gelas," saran warganet.
"Aku tetap nggak bisa menormalisasi seporsi Rp12 ribu lebih, kayak kok bisa," seru yang lain. "Pantas orang-orang makan berpiring-piring," yang lain menambahkan.
Di antara warganet ada yang menyarankan agar harganya dinaikkan saja daripada tanggung dengan porsinya yang sangat irit. "Kenapa nggak bikin harga Rp30-50 ribu dengan porsi manusia bukan porsi anak kucing," tulisnya. Yang lain ikut menambahkan, "Cuma buat geli-geli lambung."
Gultik Blok M Terkenal hingga Disambangi CEO Nvidia
Gultik tak hanya populer sebagai kuliner warga lokal dan sering direkomendasikan kepada turis asing yang mampir ke Jakarta. Founder sekaligus CEO Nvidia, Jensen Huang misalnya, saat mengunjungi Indonesia pada pertengahan November 2024.
Mengutip dari kanal Tekno Liputan6.com, 14 November 2024, saat itu Jensen ke Jakarta karena menjadi pembicara utama di acara bergengsi Indonesia AI Day 2024. Usai acara, Founder dan CEO Nvidia Jensen Huang tampak menikmati kuliner kaki lima Jakarta, gulai tikungan (gultik), di kawasan Blok M.Â
Momen ini diunggah oleh CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, melalui akun Instagram. Terlihat Founder sekaligus CEO Nvidia, Jensen Huang, keringetan saat duduk di kursi plastik ditemani oleh CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha dan Najwa Shihab.
Sambil mencicip kuliner tersebut, Jensen terlihat ngobrol seru dengan Najwa Shihab. Jensen tampak menikmati suasana kota Jakarta saat itu dengan duduk di bangku plastik sambil menunggu pesanan Gultik datang.Â
Advertisement
Gultik Blok M Bagian Kuliner Malam di Jakarta
Sejumlah pembeli menikmati gulai tikungan atau gultik yang penyajiannya berupa nasi dengan irisan daging sapi lengkap dengan kuah santannya merupakan pilihan kuliner pada malam hari di kawasan Blok M Plaza, Jakarta Selatan. Menggunakan bangku plastik dan meja kecil, sejumlah pembeli terlihat menyantap sepiring gulai asal Solo tersebut.
"Gultik memang makanan otentik, merakyat, dan memang enak," ujar seorang pembeli gultik Nana Halim saat dijumpai di Jakarta Selatan, Rabu malam pada 3 Juli 2019 seperti dikutip dari Antara.
Menurut pembeli berusia 46 yang sudah menikmati gultik sejak 1995 itu, makanan tradisional di pinggir jalan itu memiliki sensasi tersendiri. Tak cuma karena harganya yang dinilai murah yakni Rp10 ribu untuk satu porsi rasa gurih dari kuah gultik membuatnya tidak ingin beralih ke pilihan kuliner malam hari lainnya.
Walau hanya makan di trotoar pinggiran jalan, menurut Nana hal tersebut tidak mengurangi kenikmatan gultik. Bahkan ia langsung memesan dua porsi gultik untuk disantap.
Porsinya Memang Sedikit
"Selain enak ya porsinya memang sedikit, kalau pesan satu itu kurang nendang. Minimal saya pesan tiga porsi," ungkap Nana.
Senada Nana, pembeli lain Eko mengaku bisa menghabiskan tiga porsi gultik setiap mendatangi kuliner malam itu. "Menurut saya gultik ini memang makanan yang engga ribet," kata Eko.
Tak hanya Nana dan Eko, Irfan bersama 4 orang temannya sengaja berangkat dari Bekasi demi bisa menikmati gultik.
"Selain suasananya enak, kuliner ini juga jarang ditemukan di tempat lain," kata Irfan yang bisa menghabiskan 5 porsi gultik setiap kali berkunjung.
Salah seorang pedagang Agus Budi menyebut tiap pembeli rata-rata memesan dua porsi gultik bahkan tak jarang ada yang menghabiskan hingga delapan porsi. Menurut dia gultik yang disajikan bersama beragam jenis sate seperti sate usus, sate kulit, sate ampela, dan sate telur itu sudah menjadi ikon kuliner malam hari Blok M.
"Sudah menjadi ikon karena sudah lama juga sejak tahun 80-an gultik sudah ada di sini," tutur Agus.
Advertisement